²⁸Boneka

9.1K 470 7
                                    

HAPPY READING AY

"Na, gua minta maaf ya tadi pagi gua diemin lo, gue sebenernya ga bermaksud ko beneran. Gue di suruh suami lo, tadinya gua gamau tapi dia maksa, maafin ya," ucap Ririn ketika Viona dan juga Revan ikut bergabung, di sana tinggal teman-temanya yang tersisa karna keluarga dan juga mertuanya sudah pulang karna hari semakin larut.

"Iya Rin ga papa ko, tadi pagi gua sempet ga ngerti lo kenapa berubah. Ternyata lo di suruh Revan," balas Viona memeluk Ririn.

"Iya, sebenernya gua ga mau diemin lo, tapi mau gimana lagi,"

"Hehe iya ga papa, gua maksi banget sama lo udah bantuin buat ngerayain ultah gue,"

"Apa sih, yang ngga, buat sahabat terbaik gue,"

"Gue juga minta maaf Na," sambung Rayan, yang berada di samping Ririn.

"Gua udah ketusin lo di telpon, gua juga sama, di suruh si Revan noh," tunjuk Revan menggunakan dagunya ke arah Revan yang sudah kumpul dengan yang lain.

"Iya, ga papa ko Yan,"

"Eh bentar, gua ambil hadiah lo dulu,"

Ririn segera berlari untuk mengambil kado buat Viona. Setelah mengambil hadiah, Ririn langsung kembali membawa boneka besar untuk Viona.

"Nih hadia buat lo, dari gua, buat kenang-kenangan,"

"Makasih, emang lo sahabat gua yang paling terbaik," Viona memeluk Ririn kembali.

"Gua, ga di ajak nih?" ucap Rayan yang berada di dekat keduanya.

"Ga!" ketus keduanya barengan.

"Itu siapa?" tunjuk Viona ke arah cewe yang di dekat Angga, setelah pelukan sama Ririn terlepas.

"Pacar si Angga," jawab Rayan.

"Fany, sini," panggil Ririn yang sudah mengetahui namanya. Fany yang di panggil segera mendekati kearah mereka di ikuti Angga tentunya.

"Lo, ga di panggil," ucap Rayan tapi Angga tidak memperdulikanya.

"happy birthday kak Vio," ucap Fany mengulurkan tangan Viona yang langsung di terima olehnya.

"Maksi," Viona membalas jabatan tangan Fany, "gausah pake embel-embel kak, kita juga beda setahun doang,"

"Hehe ... tapi biar lebih sopan aja gitu,"

"Yaudah, terserah baiknya lo aja deh,"

"Eh iya gua mau tanya, lo ko tahan sama si Angga? dia kan dingin banget," bisik Viona ke Fany yang tentu masih terdengar oleh Angga.

"Hehe Fany juga gatau bisa bertahan sama ka Angga yang siapat nya dingin kaya kutub utara, trus Fany juga udah nyaman banget kalau deket ka Angga, gatau kenapa?"

"Hebat banget sih lo, bisa luluhin si kulkas, apa jangan-jangan lo-" bisik Viona namun langsung di sela oleh Angga.

"Kita pulang duluan ga papa kan? soalnya udah malem, ni bocil gampang sakit," Angga meraih tangan Fany lalu menggenggamnya.

"Apaan, ngga ko Fany ga gampang sakit, ka Angga nya aja lebay," balas Fany tak terima.

"Diem bocil," ucap Angga dingin.

"Ngga, Fany bukan bocil, cuma beda setahun juga," balas Fany cemberut.

Angga menggenggam tangan Fany, kalau kata Angga mah takut ilang, mana badanya kecil udah malam juga kalau ilangkan berabe.

"Cieee ... Angga buncinable ternyata," ucap Ririn menggoda Angga, "ternyata kulkas bisa bucin juga,"

"Yaudah maksih Angga, Fany udah datang ke acara ulang tahun gue," ucap Viona.

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang