PART 5

755 47 0
                                    

Happy reading
.
.
.

...

"Bang?" Ika menatap Yuda dengan datar sedangkan yang ditatap hanya menampilkan cengiran.

"Sini Abang bantu," ucap Yuda, pemuda itu meraih kantong plastik yang berukuran kecil di tangan kiri Ika.

Ika mendelik. "Sama aja Diding!" dumel Ika dengan kesal membuat Yuda tertawa.

Yuda beralih meraih kantong plastik besar berisi makanan ringan yang berada di jok motor.

"Buruan masuk, pasti Bunda marah nih. Kita pulangnya lama," kata Yuda yang mulai melangkah masuk kerumah.

"Tadi Abang yang kelamaan." Ika mendesis saat mengingat keantusiasan Yuda bertemu dengan Dina ditambah Asram yang ternyata teman lamanya juga.

Yuda dan Ika tidak lansung pulang kerumah. Mereka berempat pergi ke kafe, minum kopi bersama untuk melepas kerinduan dengan bercerita setelah sekian lama tidak bertemu.

"Ya gitu kalau lama nggak ketemu."

"Assalamualaikum ...." keduanya mengucap salam saat melihat Sura di ruang keluarga. Mereka langsung menyalami dengan mengecup punggung tangan Sura.

"Sore banget pulangnya," ujar Sura, wanita itu mengusap rambut Yuda ke belakang saat Yuda duduk disebelahnya. Sedangkan Ika langsung pamit ke kamarnya.

"Iya, tadi kita nggak sengaja ketemu sama Tante Dina, ada Bang Asram juga."

"Siapa? Teman kamu, yah?"

Yuda menggeleng. "Ituloh Bun, istrinya Om Candra." Sura mengangguk.

"Kalau Asram?" tanya Sura lagi.

"Ya anaknya Tante Dina sama Om Candra, masa Bunda lupa." Yuda mengerutkan dahinya menatap Sura dengan lamat.

Sejenak Sura terdiam, berusaha mengingat. Beberapa menit kemudian Ia mengangguk paham.

"Oh, Bunda ingat." Yuda menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, kamu mandi gih," titah Sura yang langsung dituruti oleh Yuda. Sedangkan Sura ke dapur membawa beberapa belanjaan Yuda dan Ika tadi.

Beberapa menit, Ika datang dengan tampilan berbeda. Ika mengenakan baju tidur motif keroppi dengan hijab instan berwarnah biru. Ika duduk disamping Sura yang sedang memilih buah di kantong plastik di meja makan.

Ika celingukan. "Abang dimana?" tanyanya.

"Di kamar, mungkin." Sura menoleh sekilas lalu melanjutkan kegiatannya memotong buah.

Ika mengamati apa yang dilakukan oleh Sura. "Ayah lembur lagi, Bun?"

"Nggak, mungkin lagi di jalan mau pulang," jawab Sura.

Kemudian terdengar suara mobil yang masuk ke garasi,  sepertinya yang Yoga sudah pulang.

"Itu, baru diomongin udah dateng."

Ika terkekeh. "Panjang umur Bunda ..., Biar Ika aja yah bukain pintu," usul Ika yang langsung disetujui Sura.

Ika beranjak dari kursi, tapi saat hendak melangkah Ika melihat Yuda yang berjalan menuruni tangga. Ia mengurunkan niatnya. "Abang ... Bukain pintu,  yah."

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang