PART 28

358 21 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Sura mengetuk pintu kamar Yuda beberapa kali sesekali ia juga memanggil. Tapi sepertinya Yuda belum bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan.

"Bang....?"

"Bntar, Bun." Yuda menyahut setelah beberapa menit.

Kemudian pintu kamar terbuka, menampilkan Yuda dengan pakaian yang urak-urakan. Ia masih memakai setelan baju koko dan sarung,  sepertinya Yuda tertidur setelah salat subuh tadi.

Melihat pemandangan itu Sura hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Bunda sama ayah mau ke rumah Adek,  Abang ikut?" Yuda menggeleng sambil mengucek matanya.

"Kan, kemarin Abang udah dari sana." Sura mengangguk.

"Yaudah, baik-baik yah di rumah. Kalau mau makan bunda udah siapin." Yuda hanya mengangguk lalu menerima uluran tangan Sura untuk di kecup.

"Hati-hati yah, Bun."

Setelah Sura  hilang dari pandangannya, ia kembali masuk ke kamar. Lalu menjatuhkan badannya ke kasur. Mungkin hari ini ia hanya akan malas-malasan di rumah karena berhubung sekarang hari minggu.

Yuda meraba-raba bawa bantal mencari keberadaan ponselnya,  setelah di dapat ia memeriksa. Melihat tidak ada notifikasi yang masuk Yuda melemparkan  kembali ke atas kepalanya.

Beberapa menit memandangi langit-langit yang tidak ada perubahan sama sekali, Yuda angkit lalu berjalan ke kamar mandi membersihkan badannya. Setelah siap ia turun untuk sarapan pagi.

"Sepi banget dah." Yuda mencuci pirinnya setelah selesai di pake.

Lalu ia berjalan ke ruang tengan untuk menonton,  mungkin itu akan menghilangkan kebosanannya. Beberapa menit saling memandang dengan tv juga membuatnya malas hingga berakhir bermain ponsel dengan tv yang masih nyala.

Ponselnya bergetar pertanda ada notifikasi yang masuk. Ia buru-buru memeriksa ternyata pesan Sakir yang masuk.

Sakir:
Dimn lo?

Mungkin karena malas mengetik,  Yuda menekan ikon telepon.

"Kenapa?"

'Lo dimana?' terdengar suara Sakir di sebrang sana setengah berteriak.

"Rumah,  ada apa emang?"

'Gue otw bareng si Seta.'

"Ngapain?"

'Ya main, udah lama juga nggak ketemu sama Bunda.'

Yuda mendengus, "Bunda nggak ada ...."

"Ohh iya,  jangan kemari kalau nggak bawa makanan."

'Buset dah Bang, gak si Ika atau lo sama ... sebelas duabelas.' Suara Seta.

"Ye ... harus, masa berkunjung tangan kosong."

'Yaudah Yud tungguin yah.' Yuda hanya berdeham sebagai balasan.

'Yud gue punya pilem,  entar kita nob ....'

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang