PART 23

418 24 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Asram dan Ika menuruni tangga lalu berjalan menuju meja makan. Ika mengaitkan tangannya dilengan Asram melangkah ragu mengikuti suaminya. Saat tiba Ika mendongak, lalu tersenyum canggung kepada Candra.

"Sini, jangan malu dong,* ujar Candra, semakin membuat Ika canggung.

Asram tersenyum saat merasakan merasakan cengkraman dilengannya. Pria itu menggandeng istrinya.

"Mas," bisik Ika.

Asram menoleh. "Hmm?" Ika hanya menggeleng.

"Mau makan apa? Biar Mas ambilin." Asram meraih piring lalu hendak menyendok nasi tapi di hentikan oleh Ika.

'Kebalik, ya ampun malu banget?' pekik Ika dalam batinnya.

"Biar Ika aja." Asram tidak mendengarkan, ia lanjut menyendok nasi lalu menambahkan sayur dan lauk.

Ika hanya bisa menggigit kecil bibirnya, demi apa ia malu. Hari pertama di rumah mertua. Bukannya melayani suami, malah ia yang di layani sama suaminya. Sedangkan kedua mertuanya hanya tersenyum-senyum menyaksikan itu. Meraka tidak menyangka akan perhatian Asram kepada Ika. Juga terlihat dari tatapannya ia sangat menyayangi istrinya itu.

Asram hendak mengambil nasi untuk dirinya tetapi di hentikan lagi oleh Ika. Gadis itu meraih piring di tangan Asram mengundang tatapan bingun oleh mereka yang ada di meja makan.

"M-mas mau lauk yang mana?" tanya Ika setelah menyendok nasi. Suaranya terdengar bergetar, membuat Candra terkekeh kecil sambil geleng-geleng.

"Papa!" tegur Dina.

'Tangannya sampai tremor megang sendok.' Asram membatin

"Samain aja," balas Asram, Ika menganguk.

Setelah itu mereka makan dengan tenang, sesekali Candra akan bertanya kepada Asram tentang pekerjaan dan tentang rencana Asram yang akan membeli rumah.

•••••

"Ihh, Ya Allah ngapain sih pake tremor padahal cuma makan doang." Ika masuk ke kamar dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Ia duduk di tepi kasur, meraih bantal lalu memukul-mukul melampiaskan kekesalannya.

"Mau pulang aja, Masss."

Asram menaikkan sebelah alisnya. "Nggak betah, yah?" Ika menggeleng.

"Nggak gitu," jawab Ika dengan cepat. Hinggap rasa bersalah dalam hatinya. Ika menatap suaminya merasa bersalah.

"Sekarang maunya apa?" tanya Asram, pria itu mengusap punggung Ika.

"Nggak tau juga. Masa baru sehari lansung pulang sih. Nggak enak sama mama," ungkap Ika.

"Atau mau lansung pindah aja?"

"Nggak ah."

"Maunya kamu gimana?" Asram tak dapat lagi menahan tawanya melihat tingkah Istrinya.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang