PART 7

492 29 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

"Assalamualaikum ...."

Ika masuk sambil mengucap salam.

"Wa'alaikumusalam Warohmatullahi Wabarokatuh," sahut Yuda yang ada di meja makan.

"Abang? Tumben pulangnya cepet."

"Nggak kuliah."

Ika menatap Yuda dengan curiga. "Nggak kuliah atau bolos lagi? Hayyo, Aku bilang sama Ayah nanti."

Yuda menatap Ika dengan raut serius, lalu menunjuk wajahnya. "Ada di muka Gue bercanda?"

Ika memutar bola mata dengan malas. "Iya deh."

"Bunda mana?"

"Pergi sama Ayah," sahut Yuda.

"Ika nggak diajak lagi?"

"Kelamaan, nungguin Lo keburu kelar pestanya."

Ika hanya bergumam lalu pergi ke kamarnya mengganti pakaian, kemudian kembali turun menghampiri Yuda yang sedang asik menonton diponselnya.

"Bang?" panggil Ika, gadis itu menahan senyum saat melihat Yuda yang mulai terusik.

"Bang Yuda ...." Yuda hanya menyahut tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.

Ika berdecak mengundang atensi Yuda, pemuda itu menatap adiknya dengan aneh penuh curiga.

Melihat tingkah Ika yang mencurigakan, Yuda memiliki firasat yang berbeda.

'Nggak biasanya nih bocah bertingkah kek gini,' batin Yuda. Lantas Ia mematikan ponselnya, bergidik ngeri melihat ekspresi Ika yang diimut-imutkan.

"Abang sayang ...," ucap Ika membuat Yuda bergidik.

Ika mengedipkan matanya lucu, yang mana membuat Yuda merasa tidak enak.

"Apaaa!?"

"Beliin pembal*t." Ika berucap singkat, pipinya merona malu.

Yuda mengangguk pasrah. "Mana uangnya?" tanya Yuda seraya mengulurkan tangan pada Ika.

"Uang Abang, lah," sahut Ika kemudian melengos pergi menuju kamarnya.

"Punya Adek, gini amat, dah." Yuda menggerutu kesal.

Yuda ke kamar untuk mengambil topi hitam andalannya serta masker dan dompet.

"Abang pergi!" seru Yuda kearah kamar Ika.

"Oke Abang, semongko!"

Yuda mendengus saat mendengar suara Ika dengan sama-samar. Ia terus menggerutu sepanjang jalan, merasa kesal dengan Ika yang dengan enteng menyuruhnya beli benda keramat perempuan.

Sampai di Minimaret Yuda bergegas menuju rak dengan berbagai macam merek pembal*t yang ada. Yuda menggaruk pelipisnya dengan bingung, lantas Ia meraih ponselnya untuk menelfon Ika.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang