Happy Reading
.
.
....
"Papa nggak habis pikir sama Kamu, As." Candra menatap Asram dengan kecewa. Situasi menegangkan terjadi dari beberapa menit lalu.
Kejadian tadi diciduk oleh kedua pasutri. Yoga, Sura, Dina dam Candra baru tiba beberapa menit lalu, dan saat masuk ke ruang tamu. Apa yang dilihat membuat mereka terkejut bukan main.
Sura menatap Ika yang terdiam, gadis itu memucat dengan keringat yang membasahi jilbabnya bagian pelipis, Ia memiling ujung bajunya dengan tegang. Tangannya terlihat bergetar.
Yoga menghelah nafas, Ia juga kaget. Hampir saja jantungan saat melihat keduanya dengan posisi intim. Pria itu memijit kening, kepalanya terasa pening.
"Aku bisa jelasin, Pa," ucap Asram. "Ini salah paham!" lanjutnya. Pria itu melirik Ika yang duduk di sebelahnya.
"Apa lagi?! Kamu pikir Papa nggak liat? Bukan cuma Papa tapi Om Yoga sama Mamamu juga liat!"
Ika semakin takut, bibirnya seperti terkunci.
'Itu nggak benar!' batin Ika, gadis itu mulai terisak.
"Candra, sudah. Ini sudah terjadi," tutur Yoga berusaha menenangkan Candra.
Sura mengusap bahu suaminya yang sedikit bergetar.
Candra masih menatap nyalang pada putranya. "Apa ini Asram? Kemarin Kamu bela-belain buat nolak perjodohan."
"Kamu mau nikah, kan sama Ika? IYA! Asram jawab Papa!" suara Candra naik beberapa oktaf.
Dam!!
Apakah ini mimpi? Tolong ingatkan Ika untuk bangun jika ini benar-benar mimpi.Asram mendongak, bersitatap dengan netra tajam Candra. Lalu Ia melirik ke sampinya, terlihat Ika yang semakin terisak.
Asram menggeleng, matanya berkaca-kaca. "Papa salah paham ..., Ma ... Ini nggak bener, Mama percaya, kan?" Dina memalingkan wajahnya, membuat Asram semakin terpojok.
Sura mendekat ke Ika, berusaha menenangkan Ika yang semakin terisak. Gadis itu tidak pernah terpikir, kejadian seperti ini akan terjadi pada dirinya. Padahal hanya mengembalikan gantungan kunci tapi endingnya seperti ini. Ika memeluk Sura dengan erat.
"Bu-bundaa ...," ucap Ika dengan lirih, gadis itu menggeleng. Ingin menyalahkan Asram. Tapi, Ia juga salah.
Semuanya hanya tinggal andai, Dan itu tidak akan mengubah apa yang telah terjadi. Tidak ada yang percaya dengan bantahan Asram.
"Assalamualaikum ...."
Terdengar salam dari luar, Yuda muncul. Menatap mereka dengam heran, tatapannya tertuju pada Ika yang masih sesegukan di peluka Sura, dan Asram yang diam terlihat menegang.
"Wa'alaikumusalam ...."
Yuda melangkah lebih dekat, tentu saja Ia akan menghampiri adiknya yang menangis dalam pelukan Bundanya.
"Adek kenapa, Bun?" terdengar helaan nafas dari Yoga, pasti Yuda akan marah dan bisa saja membenci Asram.
"Kenapa?" tanya Yuda sekali lagi, pemuda itu melirik pada Asram yang menunduk. Lalu menatap mereka satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake)
Random📌Hargai karya orang. Budayakan Follow sebelum baca dan jangan lupa vote(●'з')♡ Kisah seorang guru yang menikah dengan salah satu muridnya di sekolah, Asram Danika Edgarsyah dijodohkan sejak masih kecil bersama dengan Dianika Silviadira yang tidak l...