PART 33

303 16 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

"Gue cuma punya Mama RANIA!"

Asram yang di ambang pintu semakin bingun. Rania? Bukannya itu ibu kandungnya Yuda.

"Maksud Abang apa sih? Mama Rania siapa? Ika nggak ngerti," Ika menatap Yuda dan Sura secara bergantian, Ia butuh penjelasan.

Yuda tersenyum getir, ia melirik Sura yang tertunduk sedih. "Tanya sama Bunda lo ...." ucapnya lalu pergi menuju kamarnya.

Ika semakin bingun, dari sikap Yuda yang tiba-tiba saja berubah sekarang di tambah lagi dengan seorang yang bernama Rania.

Beberapa menit berfikir, pikiran Ika dibuyarkan dengan kembalinya Yuda dengan membawa koper,  sepertinya ia hendak pergi dari rumah.

Sura gelagapan sendiri,  tidak tau harus berbuat apa untuk mencegah. Karena Yuda tidak mau berbicara dengannya bahkan mendengar semua penjelasannya'pun Yuda tidak peduli.

"Loh, Abang mau kemana?" Ika menghampiri Yuda, mencoba meraih koper yang di bawa oleh Yuda tapi tangannya di tepis. Ika mencoba meraih tangan Yuda.

"Dibilang JANGAN SENTU GUE!!" Ika didorong dengan kasar hingga jatuh terduduk di lantai, melihat itu Asram segera mengampiri Ika.

Sedangkan Yuda melanjutkan langkahnya tanpa merasa bersalah sedikit'pun.

"Dek?" Ika menggeleng, matanya berkaca-kaca.

"Mas, Abang kasar sama Ika." Mendengar Ika mengadu, Yuda mendengus.

"Yuda, jangan pergi Nak, Bunda mohon," ucap Sura yang kini berdiri tepat di hadapan Yuda.

Air matanya mengalir, sungguh ia tidak mau di tinggal oleh putranya itu. Walaupun hanya sebatas ibu sambung. Sura sangat menyayangi Yuda, ia sudah menganggap Yuda sebagai putra kandungnya sendiri.

"Bunda mohon." Sura menyatukan kedua tangannya.

Yuda berdecak."Kalau gitu lo yang pergi dari sini. " balasnya dengan enteng.

Ika maupun Asram di buat terkejut dengan ucapan Yuda yang terdengar ringan tanpa beban, Ika menatap Asram dengan sandu.

Berbeda dengan Sura yang lansung mengangukkan kepalanya membuat Yuda tersenyum miring.

"Iya Bunda pergi." Sura menghapus air matanya.

Asram yang sedari tadi diam kini melangkah ke hadapan Yuda. "Maksud kamu apa, Yuda?"

Yuda mengalihkan tatapannya ke arah Asram. "Bukan urusan lo."

"Jangan ikut campur." sambungnya.

"Ya tapi ini udah keterlaluan." Asram menatap Yuda dengan kesal. Pria itu berusaha meredam amarah yang muncul dalam hatinya.

"Ini nggak sebanding dengan apa yang perempuan ini lakuin sama Mama gue." Yuda menunjuk Sura yang masi pada posisi yang sama.

"Yuda kamu mungkin salah paham," ucap Asram mencoba untuk menjelaskan.

"Salah paham gimana hah! Jelas-jelas perempuan ini yang ancam Mama Rania," ujar Yuda seraya menunjuk Sura.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang