PART 22

484 28 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Sudah 1 minggu usia pernikahan Ika dan Asram dan sekarang mereka siap-siap mau pindah ke kediaman Candra dan Dina. Ika tengah duduk santai di sofa selagi menunggu Asram yang memindahkan koper ke mobil.

Yuda duduk disebelah Ika. "Abang ada tebak-tebakan."

"Apa?" tanya Ika.

"Kenapa anak babi jalannya nunduk?" tanyYuda dengan tawa kecil.

Ika mencebik. "Apaan dah, jebakan!" pekik Ika, lalu memukul gemas lengan Yuda.

"Jawab aja."

"Nggak tau ... emang babi jalannya nunduk?" tanya Ika, gadis itu menatap Yuda penuh tanya.

"Jawab aja, malah balik nanyak."

"Ya aku nggak tau."

"Karena ... Babi malu punya ibu seekor babi," balas Yuda dengan menahan tawanya. Sejenak Ika terdiam lalu ikut tertawa.

"Bisa gitu, yah?" tnya Ika dengan sisa tawanya

"kasihan juga yah dia, jadi terharu," lanjut Ika

"Sekarang, kenapa anak kelinci jalannya loncat-loncat?" tanya Yuda lagi.

"Karena dia ... Anak kelinci," jawab Ika sekenanya.

"Bukan ... karena dia bahagia ... Ibunya bukan babi." jawab Yuda lagi sambil tertawa.

"Ya Allah abang." Ika ikut tertawa.

"Oke, sekarang kenapa kecoa terbang?" tanya Yuda, Ika manatapnya penuh curiga.

"Ya karena ... Dia bahagia ibunya bukan babi. Yeee betul kan bang."

Yuda menggeleng dengan senyum tertahan. "Salah ...."

"Lah kenapa?"

"Sekarang coba bayangin ... kalau kecoa bisa loncat gimana coba?" Ika menganga tak percaya.

"Serem nggak?" tanya Yuda dengan menahan tawa.

"Astagfirullah Bang." Ika tertawa ngakak. Ia melempar Yuda dengan bantal sofa yang tentunya dengan gampang Yuda hindari karena lemahnya lemparan Ika.

"Ya Allah ngakak banget." Yuda memegang perutnya.
_
_

"Jangan lupain Ika, yah," ujar Ika dengan wajah sedih, ia memeluk YYog sebagai salam perpisahan.

"Kamu itu cuma pindah rumah, bukan pindah negara. Ayah nggak mungkin lupain lah, orang kamu pindahnya dekat." Yoga menjepit hidung Ika.

"Hmm, Bunda juga ja-"

"Nggak-nggak, cuma pindah rumah doang udah kek drama India aja."potong Yuda membuat Ika menatapnya sinis.

"Abang punya masalah apa sih?!"

"Nggak." Yuda mendekat ke Sura, "Abang dah bebas, nggak ada lagi yang gangguin." Ia memeluk Sura dari belakang. Menopang dagunya di pundak Sura.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang