PART 36

308 20 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Iwan yang duduk di kursi depan lab, kakinya di ayungkan secara bergantian. Di tangannya terdapat kertas, sesekali ia menepuk kening jika salah mengucap materi yang di pelajari. Ini adalah jam kedua, ujian jam pertama telah selesai beberapa menit lalu.

"Dakwah secara umum merupakan proses tersambung-eng." Iwan memejamkan matanya, medongak ke atas.

"Apa lagi, sih?" Ia membuka lembaran kertas.

"Berkesambung, ya Allah." Lagi-lagi ia menepuk pelan keningnya.

"Gini amat dah, nggak ada Ika sepi amat sih. Mana si Nur masi mode singa," gerutunya dengan bibir mengerucut.

Ia menoleh ke samping melihat Nur yang duduk tak jauh darinya. Iwan mengela nafas lalu fokus lagi ke arah kertasnya.

"Nur?"

"Hmm."

"Tau gak, kemarin gue ketemu sama Bang Yuda." Iwan bercerita sambil menatap lurus ke depan.

Menoleh ke arah Nur yang masih fokus sama kertasnya, "Auranya beda banget."

"Ais Nur, lo dengerin gue nggak, sih?" Iwan menendang angin.

"Iya, terus kenapa. Bang Yudanya kenapa?" Nur menoleh dengan kesal. "Cerita aja, gue dengerin kok, masih punya kuping, nih," lanjutnya.

Iwan menyengir. "Beda banget tau, gue sapa, masa balasnya cuma tatapan datar, mana sinis lagi."

Nur mengerutkan keningnya, lalu ia menoleh ke arah Iwan. "Bercanda kali."

"Ya nggak tau sih, tapi sumpah. Kemarin auranya beda, kek psikopat. Seperti yang Ika cerita itu loh cerita Wattpad."

"Emang lo tau, psikopat kek mana?"

"Ya gak tau, tapi yang di cerita Ika-"

"Itu fiksi!"

"Iya-iya."

Iwan nampak menerawan, "Tapi kok kek gak suka gitu yah."

"Di cepuin kali lo sama Ika." Iwan terlihat mengangguk. Beberapa menit kemudian ia menoleh ke arah Nur.

"Astagfirullah su'uzdon lo sama Ika." Iwan menunjuk Nur.

"Gue bilangin yah sama Ika."

"Ihh jangan, lagian gue cuma bercanda," ujar Nur, Iwan mendengus.

"Istighfar Nur."

"Astagfirullah."

Iwan tertawa, mengundang tatapan malas dari Nur.

•••••

"Gimana? Apa kata ayah." Ika menatap penuh harap kepada Asram yang baru saja berbicara lewat telepon dengan Yoga.

Asram menggeleng, membuat Ika yang tadinya tersenyum jadi sedih.

"Yuda nggak mau ketemu sama ayah, bahkan kontaknya di blokir. Kayak kamu sama mas."

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang