PART 24

449 28 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Ika keluar dari mobil setelah tiba di parkiran sekolah. Ia berjalan menuju kelas walapun sedikit terlatih ia berusaha berjalan cepat. Karena jadi pusat perhatian setelah beberapa hari berangkat bersama Asram.

Dari kejauhan ia melihat Nur yang berdiri di pintu kelas sambil menyender, dan Iwan yang berjongkok di sampingnya.

"Assalamualaikum teman-teman," sapa Ika sembari tersenyum.

Nur menatap Ika dengan seksama dari kaki sampai ke wajah, setelah itu ia menunduk melihat kearah Iwan yang hanya menganguk seolah-olah memahami sesuatu.

"Wa'alaikumusalam ...," balas mereka secara bersamaan.

"Lo ..., bareng pak Asram lagi?" tanya Nur.

"Hmm." Iwan berdiri.

"Iya, belakangan ini berangkatnya barengan yah," timpal Iwan.

Ika mengerutksn dahulu bingung, menatap Nur dan Iwan secara bergantian.

"Buruan jawab ..., atau lo serumah yah?" ujar Nur menerka-nerka.

"Hah?!"

"Hah lagikan," sambar Iwan.

"Ya jangan di sambar, dia lagi mikir." Nur menepuk sedikit keras pundak Iwan.

"Ya gitu ... namanya juga abang sepu-pu. Ya wajar kali," jawab Ika dari sekian lamanya diam.

"Tapi kok agak lain yah?" Meletakkan tangannya tepat di dagu, Iwan menatap langit-langit koridor seolah sedang berfikir.

"Hah gue udah tau nih ... Jangan-jangan lo berdua udah married. Kek di wattpad-wattpad gitu. Nikah diam-diam." Seketika Ika membulatkan matanya mendengar ungkapan Nur.

"Ihh nggak gitu juga." Ika memukul tangan Nur yang bergantung di udara.

"Eii ... kok lo jalannya pincang?" tanya Iwan yang dianguki setuju oleh Nur.

"Jari kelingkingku kepentuk sama kaki meja." Ika mengerucutkan bibirnya.

"Lo ngapain bisa kepentuk, ngesot lo." balas Iwan sedikit tak santai alias ngegas.

"Hei sante dong, kasian anak orang." timpal Nur.

Irsyad datang berdiri sejenak di samping Iwan membuat semua atensi yang ada disitu menatapnya.

"Gue mau cerita ...."

"Hmm." Iwan.

"Kemarin gue injek tai ayam." spontan semuanya mengerutkan dahi.

"Terus?" suara Ika.

"Adu buset srepet tet tet tet tet." setelah itu ia menerobos pintu berlari masuk ke kelas.

"Apaan sih Sulimin dasar." umpat Iwan.

"Bapak gua itu, woii!" sahut Tazran dalam kelas.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang