PART 27

413 21 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

...

Satu bulan telah berlalu, Asram dan Ika pun sudah tinggal dirumah yang sudah Asram beli. tempatnya cukup nyaman dan juga lingkungannya masih asri. Ika suka karena rumahnya sederhana tidak terlalu mewah dan jaraknya dekat dengan sekolah. Ika bahkan bisa ke sekolah dengan berjalan kaki. Tapi itu tidak di setujui oleh Asram maupun Candra walaupun hanya menempuh waktu 10 menit.
_

"I just wanna bpen faen yu dai bo?" Ika bernyanyi sambil membuka lembaran buku di depannya.

"Dai bo?" lanjut Nur, mereka saling menatap.

"Na na na na na...." mereka bernyanyi secara bersamaan dengan kata yang sama, nyanyi nggak hapal lirik. Ika tertawa di susul oleh Nur sambil memukul meja.

"Kenapa nyanyi gitu?"

"Nggak apal gue Ika."

"Aku juga." Ika melanjutkan tawanya.

"Eh tapi lagunya candu, loh."

"Iya sih." Ika menutup bukunya, lalu merogo ponselnya kedalam tas.

"Ka, ke perpus dong." tidak ada sahutan dari Ika.

"Ika?" Nur menoleh kepada Ika yang asik sendiri dengan ponselnya.

"Woi." habis sudah kesabarannya,  Nur menepuk pundak Ika hingga terkejut.

"Apasih Nur,  ke perpus aja sendiri. Malas aku." Nur cengo atas respon Ika. Kalau gitu kenapa nggak bilang dari tadi.

"Ya Allah punya temen gini amat yah." Nur berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar. Saat dipintu ia berpapasan dengan Aiman dan Ririn yang hendak masuk ke kelas.

"Mau kemana lo?" Nur menoleh, ia melihat Ririn yang bertanya bergantian dengan Aiman yang masih stay dengan wajah datarnya.

"Ke perpus." Ririn hanya menjawab dengan angukan lalu ia lanjut masuk ke kelas dangan menggandeng lengan Aiman.

Melihat itu Nur mendengus, bucin terus, pikirnya.
Lalu ia melanjutkan jalannya menuju perpus dengan tenang,  tidak lama kemudian ketenangannya di rusak oleh Iwan yang lansung muncul di belakangnya tanpa permisi menepuk pundak Nur hinggak ia terkejut Iwan pun sama terkejutnya karena lansung di tampar oleh Nur.

"Lo kenapa sih?" Iwan menatap Nur dengan heran sambil mengusap pipinya yang sedikit panas karena tamparan Nur sedikit keras.

"Eh, lo sih bikin kaget aja," ujar Nur. Gadis itu menatap tak enak pada Iwan.

"Ya nggak di tampar juga," balas Iwan yang masih mengusap pipinya

"Maaf-maaf."

"Mau kemana?" tanya Iwan.

"Perpus."

"Ika mana?"

"Kelas."

"Tumben bang-"

"Gak usah banyak tanya, pergi sana." Nur mengibaskan tangannya mengusir Iwan.

Salah Paham Membawa Sah! [END] (Revisi-remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang