Part XXVIII

1.5K 170 11
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

"Biar jihoon aja yang bantuin tante" jihoon menawarkan diri.

"Kamu bisa masak ?" Tanya jisoo antusias karna mendapat teman dadakan untuk memasak bersama.

"Bisa tante" jawab jihoon dengan percaya diri membuat doyoung memutar bola mata malas.

Memang benar sih ketua osisnya ini pintar disegala hal, tapi jangan sampai semuanya bisa dong, doyoung kan jadi iri, dia kan juga pengen.

Apalagi doyoung goblok banget dalam mata pelajaranya sendiri, nasib mau naik kelas saja doyoung tidak tau, pasrah saja lah ya.

"Pamer" katanya pelan tapi malah duduk dimeja makan memperhatikan jihoon dan jisoo memasak, sudah seperti koki saja.

Hingga beberapa jam kemudian makan siang pun siap, doyoung sampai di buat menganga melihat jihoon yang mahir dalam memasak.

Gak adil.

Doyoung kan tambah iri, pengen jadi seperti kayak jihoon yang bisa dalam segala hal dan juga segalanya enak bisa kerjain sendiri.

Soal memasak mah doyoung juga bisa tapi masalah pelajaran dan yang lainya doyoung nomor terakhir.

Jihoon dan jisoo menata makanan dimeja makan, doyoung hanya duduk diam saja melihat orang tuanya dan jihoon yang mulai sibuk menata makanan biar estetik katanya.

"Ayo makan" doyoung dengan semangat sudah memegang piringnya untuk mengambil makanan didepan tapi tangan jisoo malah menampar kecil tanganya.

"Gak sopan kamu, sini biar bunda ambilin" jisoo mengomel - ngomel pada doyoung yang udah pasang wajah masam.

Jihoon yang melihat itu hanya terkekeh saat memandang wajah doyoung yang bertekuk kesal.

Tapi doyoung mulai abai dan langsung bersemangat melihat makanan didepannya, dia makan dengan perasaan bahagia sampai bergoyang - goyang kecil karna enak.

"Enak?" Tanya jihoon saat melihat doyoung yang menggoyang - goyangkan badanya, entah sadar atau tidak doyoung balas mengangguk dan tersenyum manis, membuat jihoon yang melihatnya tersipu malu.

Setelah makan siang mereka selesai, doyoung diabaikan oleh sang bunda yang sibuk bercerita bersama jihoon. Ingat, hanya mereka berdua. Doyoung total diabaikan.

Karna sudah kesal setengah mampus, doyoung berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

Rebahan itu nikmat dunia dan rebahan adalah jalan ninja seorang kim doyoung.

Diraihnya laptop yang menganggur kemudian dihidupkan oleh doyoung, dia berencana untuk melanjutkan menonton drakor kesukaannya yang semalam belum tamat.

Ketos : HoonYoung [Treasure][END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang