Part XLIV

1.5K 167 18
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

Besoknya doyoung menatap telapak tanganya dengan perasaan bercampur aduk, pagi ini jihoon berencana ingin menjemputnya dan doyoung langsung dibuat salah tingkah luar biasa. Doyoung melirik gelang tangan yang ada ditelapak tanganya.

Gelang tangan ini doyoung suka, sangat suka malahan, dobby juga ingin membuka diri dan mulai menyukai bang jihoon, tapi dia ragu nantinya jihoon bakal beranggapan jika dirinya hanya pelarian saja.

Doyoung menggeleng, Jihoon butuh jawaban pasti darinya hari ini dan doyoung sudah memantapkan hati.

Dirinya becermin, menatap pantulan dikaca, doyoung mengambil nafas panjang.

"Semoga ini keputusan yang tepat" doyoung meraih ransel dan juga ponselnya.

Sudah saatnya dia berangkat sekolah, teriakan bunda jisoo juga membuatnya langsung berlari kebawah.

"Lama banget kamu, jihoon udah nungguin dari tadi, untung udah siap kalau belum mandi mau bikin jihoon terlambat kamu" doyoung memutar bola matanya malas mendengar celotehan bundanya.

"Iya bunda dobby minta maaf" kata doyoung dengan perasaan dongkol.

"Gak papa bunda, jihoon gak masalah kalau telat asal bareng doyoung" kata jihoon membuat kedua anak dan ibu itu menatap jihoon kompak.

Doyoung total memerah sedangkan jisoo sudah senyum - senyum karna mendengar perkataan jihoon yang blak - blakan.

Jihoon dan doyoung langsung berangkat sekolah, tidak sarapan karna sudah tidak sempat, mereka sedang berada di depan rumah doyoung, jihoon berjalan menuju motornya tapi berhenti saat mengingat sesuatu. Doyoung juga berhenti saat jihoon menatapnya.

"Kenapa bang, ada yang ketinggalan?" Tanyanya dengan wajah bingung melihat jihoon yang sedikit canggung.

"Jawaban lo gimana" total memerah doyoung dengan malu - malu mengangkat tanganya.

Jihoon menatap doyoung, senyumnya langsung cerah ketika melihat doyoung memakai gelang pemberianya.

"Jadi lo nerima gue?" Doyoung mengangguk malu - malu mengiyakan perkataan jihoon.

"Akhirnya" badan doyoung langsung dipeluk erat oleh jihoon. Doyoung terkejut sambil membolakan matanya.

"Makasi doy, gue sayang banget sama lo, gue janji bakal bikin lo bahagia, gak papa gue sebagai pelarian bagi lo, gue janji bakal bikin lo balik mencintai gue" perkataan jihoon membuat doyoung reflek membalas pelukan jihoon.

"Gue percaya sama lo bang" sama - sama berdebar, pagi ini mereka resmi menjadi sepasang kekasih, mereka berangkat sekolah dengan perasaan berbunga - bunga.

Senyuman jihoon tidak pernah luntur, tangan keduanya bergandengan, meski gedung sekolahnya berbeda jihoon sempat - sempatnya mengantar doyoung menuju kelasnya.

Ketos : HoonYoung [Treasure][END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang