Part XLVI

1.5K 165 7
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

Jihoon dan doyoung saat ini sedang berada diperpustakaan sekolah, doyoung menatap jihoon dengan jengah.

"Bang, ingat. ini hanya nilai gak bakal guna buat kita nanti dimasa depan" kata doyoung dengan wajah luar biasa kesal.

Ayolah, doyoung sangat bosan melihat tumpukan soal - soal didepanya, jihoon ingin bunuh diri atau apa sih kenapa suka sekali menyiksa doyoung.

"Ya lo benar, tapi setidaknya ilmu bakal berguna di kemudian hari, belajar atau gak jadi pergi beli es kesukaan lo nanti sore" ancam jihoon membuat doyoung makin di buat kesal.

"Terserah, gue gak peduli" doyoung berdiri berjalan menuju luar perpustakaan meninggalkan jihoon yang menatapnya dengan wajah lelah.

"Huffff, dasar kim doyoung" jihoon mengabaikan doyoung, kembali fokus mengerjakan soal - soal didepanya, waktu belajar jihoon terbatas dan sebentar lagi akan ujian kenaikan kelas, ini sangat menentukan.

Jihoon merasa doyoung juga butuh waktu sendiri dan juga butuh menghirup udara segar sebelum kembali ke sini lagi.

♤♤♤

Doyoung keluar perpustakaan dengan wajah kesal, menghentakkan kakinya, selalu saja belajar, jihoon membuat doyoung kian frustasi dan bosan.

Saat hendak berbelok tidak sengaja malah menabrak seseorang, doyoung langsung minta maaf melihat tumpukan buku yang berjatuhan dilantai.

"Astaga, maaf , maaf gak sengaja" katanya dengan panik, membantu merapikan buku - buku yang berserakan itu dan menumpuknya kembali rapi.

"Doyoung?"

Deg

Suara ini sangat doyoung kenal, doyoung merutuk dalam hati, pegangan tanganya pada buku semakin kencang.

Doyoung berdiri, hendak berjalan pergi tapi pergelangan tanganya malah dipegang.

"Kita perlu bicara" katanya membuat doyoung berusaha mencari kata - kata untuk menolak.

"T-

"Sebentar saja doy" bujuknya membuat doyoung dengan terpaksa menyetujui ajakan pemuda didepannya.

Doyoung menghela nafas pelan kemudian mengangguk, mengikuti langkah kaki pemuda didepannya.

Mereka sampai di taman belakang sekolah, doyoung dengan canggung menatap kesana kemari, bingung ingin melakukan apa.

Cukup lama dalam keterdiaman, doyoung berdehem pelan agar suasana tidak terlalu canggung.

"Bang y-oshi mau bicara apa?" Tanyanya akhirnya, ya. yang doyoung tabrak tadi ternyata adalah yoshi, waktu yang tidak tepat memang tapi doyoung merasa sangat canggung.

Ketos : HoonYoung [Treasure][END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang