Part XXXIX

1.6K 164 18
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤

"Ini supaya lo hangat, sebentar saja"

Cup

Jihoon mencium bibir doyoung memberikan kehangatan sementara, badan doyoung dipeluknya kian erat.

Melepaskan ciuman mereka jihoon berdiri memandang sekitar, udara semakin dingin, seakan menusuk kulit, jihoon hanya memakai kaus lengan pendek, hujan makin deras.

"Sialan" jihoon mendesis kesal, tidak ada pilihan lain, jalan satu - satunya hanya menggendong doyoung dan mencari jalan kembali, setidaknya mereka sampai ke tenda dan doyoung bisa tertolong.

"B-ang" nafas doyoung kembali cepat, jihoon meraih badan doyoung menggendong si manis di punggungnya.

"Bertahan doy, sebentar lagi" jihoon berjalan, berdoa didalam hati semoga mereka segera ditemukan secepat mungkin.

Jihoon juga sedikit menggigil, membawa doyoung menuju keluar hutan. Tapi kondisi doyoung lebih penting saat ini.

"Doyoung"

Seperti mendapat pencerahan, mereka akhirnya terselamatkan, jihoon dan doyoung dipapah balik menuju tenda.

Jihoon setia menemani doyoung yang saat ini diperiksa, tangan mereka saling menggenggam erat.

"Gimana buk" dokter yang sedang memeriksa doyoung itu tersenyum.

"Gak papa, doyoung udah mulai baikan setelah minum obat dan sekarang hanya perlu istirahat" kemudian ibuk dokter itu pamit pergi.

"B-ang, Makasi" doyoung tersenyum kecil membuat jihoon balas mengangguk.

"Istirahat doy, kondisi lo harus membaik, pagi ini kita pulang, tidur ya" jihoon mengusap rambut doyoung. Menyelimuti doyoung agar badanya kembali panas, mereka hanya berdua didalam tenda.

Tenda ini milik jihoon karna sang ketos diperbolehkan memiliki tenda sendiri tidak bergabung dengan anggota lain, makanya jihoon membawa doyoung kesini.

Badan jihoon juga menggigil membuat doyoung menatapnya kian khawatir.

"Bang jihoon gak papa" doyoung bertanya dengan nafas yang mulai teratur.

"Gue gak papa, buru tidur" doyoung mengangguk, memejamkan mata sambil menggenggam tangan jihoon dengan erat tapi tangisan doyoung membuat jihoon kaget.

"Hiks, b-ang yoshi bang" doyoung kembali membuka mata, menangis sambil mengadu pada jihoon yang tampak terkejut, sepertinya doyoung sudah tau kebenaranya dan jihoon juga tidak bisa berbuat apa - apa.

"Jangan dipikirin, ada gue, ayo tidur lagi" jihoon menghapus air mata doyoung mengelus rambut doyoung dengan lembut.

"Jangan tinggalin dobby ya bang" setelah itu doyoung benar - benar tertidur. Jihoon memandang doyoung, posisi mereka saat ini doyoung yang tidur dan jihoon yang duduk disampingnya sambil berpegangan tangan.

Ketos : HoonYoung [Treasure][END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang