"Siapa kau, kau mau menjadi iblis? Tapi tubuh kecilmu itu sepertinya tidak kuat menahan darahku" ucap Muzan mengarahkan telunjuknya ke dahi y/n.
_________________"Jauh jauh lu setan" ucap y/n menepis tangan Muzan versi cewe. Muzan merenyit bingung.
"Hoo kau cukup berani gadis kecil, aroma darah mu sangat manis dan menggiurkan"
"Oh, ngomong ngomong kenapa kau memakai wujud wanita? Bukankah kau bisa berganti menjadi lelaki atau anak kecil" ucap y/n santai.
Mata Muzan menajam
"Darimana kau tau"
"Yo nda tau kok tanya saya"
Braak
Muzan menyerang y/n tapi karna reflek y/n bagis dia hanya menghindar saja.
"Wow, tidak bisakah sedikit lembut? Aku seorang gadis kecil dan lemah" ucap y/n memakai wajah sedih.
"Kubunuh kau sialan"
"Jahat banget kek belis!! Eh emang belis sih"
Belis: iblis
"Kau cukup gesit bocah"
"Oiya dong, gw aja menang lomba pas masih jadi kecebong. Oi oi oi kenapa kau menyerangku semakin cepat" ucap y/n agak kalut.
'masa iye gw bisa menang sih, bukannya menang ntar malah dijemput martin gw dah' batin y/n.
"Ck ayolah! Kenapa kau menyerangku! Tidak bisa kah kau lihat aku hanya seorang bocil kematian? Gunakan matamu!"
"Berisik!"
"HUWAA JANGAN TENTAKEL MENJIJIKAN ITU PLIS!"
"AMIT AMIT JABANG BABU! OGAH BANGET LIAT NI- HUWWEK" ucap y/n terpotong karna yeen mual liat tentakel mujan.
"Oke kalo lu mau lawan gw"
Y/n menggunakan pernafasan kelimanya. Dia menyebut jurusnya dengan sangat pelan, dia gamao Mujan tau pernafasannya apaan.
Waktu berhenti, y/n berjalan kearah muzan yang udah kek manekin.
"Diapain ya? Lempar ke jurangkah? Oh! Tenggelamkan"
Y/n menyeret Muzan dengan sangat tydak elit. Dia menyeret kaki muzan, dan membiarkan wajahnya mengepel tanah. Lama berjalan, y/n pun menemukan danau yang cukup dalam. Dia mulai menyeburkan Muzan dan berjalan pergi dengan santai. Meninggalkan muzan yang kelelep. Saat sudah lumayan jauh...
Ctaak
Waktu kembali berjalan seperti semula dan y/n langsung berlari tanpa beban, ingin kembali pulang dan tidur di kasur empuknya.
ok y/n bisa nyeburin muzan kek gimana? dia bisa gegara bagian pojok danaunya aja dah dalem, jadi biarin aja mujan kelelep dengan damai
"Uih, ini bisa dibilang beruntung atau sial ya?" Ucap y/n merasakan aura aura negatip.
"Auranya setara kek mujan, keknya mbah micin deh" ucap y/n menjauh dari aura aura negatip itu.
.
.
."Apa dihutan ini memang banyak iblis ya?" Ucap y/n yang sedang berjalan dihutan.
"Kek ada aura aura familiar dah" ucap y/n menengok ke kanan, dia mulai berjalan kearah sana, lama berjalan dia pun melihat ada kisattsutai yang sedang melawan oni lemah.
"Biarkan sajalah, lagian oni itu lemah" ucap y/n duduk menonton.
.
.
."Apa yang kau lakukan disitu" ucap pemuda itu yang baru ngeh disitu ada gadis yang sedang duduk manis didepan. Salahkan hawa keberadaan gadis itu yang tipis kek keadilan negara. Ups, oke ganti aja tipis kek dompet kalian diakhir bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
happiness [KnyxReaders]
FanfictionKebahagiaan? Entahlah.. mungkin itu hanya mitos agar kita tetap semangat untuk menjalani hidup. ________________ Jadi gini, karna gw gabisa bikin deskripsi, mending lu baca ae dah. Warn!! 15 tahun keatas, soalnya ada beberapa jokes dewasa