53

1.1K 194 125
                                    

"Aish... Lihat itu, pedangnya memanjang. Sebentar lagi dia akan menebas pria codet itu nih" gumam y/n Kesal.

Sebelum kokushibo melukai Sanemi, y/n langsung menangkis serangannya.

"Sanemi-San, kau berhutang hidup kepadaku, bayar dengan onigiri ya" ucap y/n kembali menangkis.

"Terserah Kau onna" ucap Sanemi.

Kokushibo kembali menyerang dengan pernafasannya ke Sanemi, tetapi Muichiro menyelamatkan Sanemi dari banyak tebasan tebasan Kokushibo.

"Tokito!" Ucap Sanemi terkejut.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati!" Ucap Muichiro.

Genya menatap dengan cemas pertarungan didepannya. "Apa aku bisa? Apa aku bisa... Bisa berguna? Aku.."

Muichiro menunggu waktu yang tepat untuk memasuki jarak serangan kokushibo. Tetapi kokushibo bisa membaca taktik milik Muichiro dan menjadi mengikuti Muichiro.

Serangan dengan radius cukup jauh datang dari pernafasan bulan milik kokushibo. Y/n yang tadinya menggunakan pernafasan bunga langsung merubah pernafasannya menjadi pernafasan petir.

Pernafasan petir berfokus pada kekuatan kaki yang memungkinkan penggunanya mencapai gerakan secepat kilat. Jadi y/n menggunakan pernafasan petir agar dia bisa mencapai kecepatan maksimal untuk menangkis seluruh serangan milik kokushibo.

"Walaupun kau bisa menggonta-ganti pernafasanmu... Tapi paru-paru milikmu bekerja dengan keras ya. Kau cukup hebat menahan rasa sakit di paru-paru mu, aku tau rasanya, rasanya seperti paru-parumu akan meledak" ucap Kokushibo. Dia sedikit kesal dengan y/n, anak itu bisa menangkis banyak serangan miliknya, membuat para pilar dan anak yang bisa menggunakan kekuatan iblis itu masih bersih tanpa luka.

"Uhuk" y/n terbatuk dan mengeluarkan darah.

"Kau menggunakan pandangan tembus pandang ya" ujar y/n datar.

"Kau... Tau itu?.."

Y/n tersenyum tipis. "Tepat 400 tahun yang lalu, di malam rembulan merah. Kau melihat sesuatu yang tidak bisa kau percayakan... Kau tau bukan, apa yang kau lihat" ucap y/n pelan.

Mata kokushibo melebar. "Bagaimana... Bagaimana kau tau itu!" Kokushibo menyerang y/n dengan brutal.

'kecepatannya! Kecepatannya tidak bisa aku ikuti!' batin Sanemi melihat kecepatan dua makhluk yang sedang beradu kekuatan.

"Adikmu yang sudah menua dan melemah itu... Ada disana"

"DIAM!"

"Diselingi tangisan, dia berkata... 'maafkan aku, saudaraku'. Lalu kau merasakan sebuah kegelisaan saat dia memanggilmu kakak"

"AKU BILANG DIAM!"

Braaak

Serangan kokushibo menghancurkan lantai sedangkan y/n hanya menatap Kokushibo yang terdiam dengan tatapan datar.

Genya melepaskan tembakan kearah Kokushibo, membuat banyak akar daging melilitnya. Tanpa buang buang kesempatan, Gyomei, Sanemi dan Muichiro langsung menyerangnya.

Tetapi kokushibo juga tidak membiarkan mereka melukai dirinya dengan mudah, dia menyerang mereka semua. Y/n menangkis serangan Kokushibo yang mengarah ke Genya, dia juga menangkis serangan itu sebelum terkena Muichiro.

Sraat

Tapi sayang sekali, Kokushibo dengan segera menyabetkan pedangnya keleher y/n, membuat kepala gadis itu terjatuh ke lantai yang dingin.

Muichiro mematung, dia menatap kepala yang membelakanginya itu.

Y/n... Terpenggal? Dia mati? Tidak! Itu tidak mungkin, kebapa dia membiarkan Kokushibo memenggal dirinya. Kenapa gadis itu menangkis serangan yang ditujukan kedirinya.

happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang