17

1.8K 280 57
                                    

"KWAK!"

"Paan?" Tanya gadis yang sedang memakan roti tawar.

"Kediamanmu sudah selasai! Selesai!"

"Kediamanmu sudah selesai? Itu artinya kau akan pergi dari rumahku ya" celetuk Kiyo murung.

"Mau tinggal di kediamanku?" Tanya y/n menawarkan.

"Ga modal" Ejek Nao.

"Gi midil, gw kik dari dimensi mampus lo" celetuk Kiyo kesal.

Kanae hanya menatap bosan pertengkaran didepannya. Dis tuh cape liat dua orang ini gelud mulu, tadi bahkan saling lempar barang

Yah, y/n dan Kiyo numpang sarapan di kediaman kupu-kupu. Kiyo sudah memberitahu jika dia sebenarnya kakak kandung y/n dan Nao yang denger langsung tempeleng kepalanya dan bilang "Gausah halu lo, y/n adek gweh"

Tapi tak apa, Kiyo suami author itu sabar.

Dan reaksi y/n hanya ...

"Oh oke👍"

Itu buat mental Kiyo brekdon. Tapi didalam hati y/n dia sangat senang, sungguh dia sangatlah senang. Y/n sudah lama ingin memiliki kakak. Dan Kiyo tau jika y/n bahagia tapi dia hanya diam, gapapa yang penting monyet bekatan miliknya seneng.

"Kau harus memanfaatkan wajah cantikmu sebaik-baiknya dan menikahi lelaki kaya raya!"

Aish, y/n kembali mengingat memori menjijikan itu. Memori saat dia hampir dijual ke lelaki hidung belang yang mesum, hampir saja dia diperkosa. Untung ada alat strum dari Nao, y/n setrum deh laki laki ntu. Tapi habis itu dia dikurung diruangan putih 4 hari tanpa makan:(

Lagian suruh siapa bikin mata y/n ga suci lagi.

tuk

"Jangan dipikirkan" ucap Kiyo mengetuk dari adiknya, dia tahu apa yang dipikirkan adiknya itu.

"Hm, baiklah" jawab y/n memakan sarapannya lagi.

__________

"Wah, kediaman ini luas. Cukup luas untuk kalian berdua bertarung" celetuk y/n menyindir Nao dan Kiyo. Dari tadi meraka berantem bahkan salah satu kamar dikediaman y/n menjadi rusak.

"Iya iya gw minta maaf" ujar Nao.

"Jangan dimaafkan" celetuk Kiyo.

"Jangan mancing emosi gw ya"

"Siapa yang mancing? Lu aja yang gampang marah" sindir Kiyo.

Y/n yang telinganya udah capek denger orang debat akhirnya pergi dari sana.

"Woi mau kemana!" Teriak Kiyo.

"Jual nyawa"

"Sembarangan!" Ucap Kiyo teleportasi dan gendong y/n balik kedalem rumah.

"Lepas! Lepaaas! Aing mau main!"

"Kemane?"

"Pangkuan Tuhan"

"Omongan adalah doa"

"Semoga terkabulkan" ketus y/n membuat Kiyo menjitaknya. Tadinya mau dibanting, tapi karna masi sayang adek jadi dia jitak pake tenaga dalam.

________

"Kenapa aku selalu melaksanakan misi denganmu" ujar pemuda itu menatap malas gadis bersurai putih yang berjalan didepannya.

"Takdir" jawab gadis bersurai putih cuek.

Lagi lagi y/n melaksanakan misi dengan pilar kabut lagi, dia sedang bersiap siap tidur hingga tiba tiba ada Nara yang datang dan memberinya tugas. Coba aja Nara bukan gagaknya, udah patah tu leher gegara y/n kesel. Y/n juga sebenernya gemes pen nyekek, tapi tak apa, dia sabar.

"Aaah, kakiku lumpuh" ujar y/n jatuh terduduk ketanah.

"Berdiri dan kembali berjalanlah"

"Tidak bisa, kakiku lumpuh" jawab y/n tetap duduk. Kaki y/n udah letoy kek ager ager.

Muichiro tidak peduli dan berjalan melewati gadis bersurai putih itu. Sedangkan yang ditinggal hanya mengangkat bahu acuh 'aku tyda peduli, kakiku lemas karena aku mengonsumsi obat penenang sekaligus obat tidur' batinnya. Mata y/n memberat.

Dia menyender ke salah satu pohon dihutan itu sambil mendongak keatas, demi sempak supermen dia kaget melihat ada kepala mayat diatasnya. Mayat yang menggantung di dahan pohon, mayat itu menganga lebar.

Darah menetes ke pipi y/n, indra y/n sedang tidak berfungsi. Obat penenang itu menguasai indranya, jika saja Nara tidak datang memberinya misi, pasti dia tidak akan melihat pemandangan mengerikan itu.

"Wah, sepertinya aku memang pembawa sial" gumam y/n, matanya memberat dan hendak terjatuh kesamping. Tapi tak apa, yang penting dia sudah duduk, kalo jatuh kesamping paling tidur.

Sebelum menyentuh tanah, sebuah tangan menahan y/n.

"Wah, terimakasih. Tapi aku tidak kuat lagi" gumam y/n menutup matanya.

Kesal? Tentu saja, bahkan Muichiro ingin lempar y/n kelaut.

"Hey bangun. Ck jika kau tidak bangun akan kutinggalkan" ancam Muichiro.

Tapi percuma, y/n kalo dah minum obat obatan ntu ga bisa bangun.

"Hey, kau tidur atau mati"

"KWAK dia mengonsumsi obat penenang terlalu banyak kwak kwak" ucap Nara.

"Penenang.." gumam Muichiro. Demi apapun dia ingin membanting y/n.

Muichiro mendongak ketika tercium bau busuk dari atas. Matanya terbelalak ketika melihat mayat menyeramkan itu.

"Apa dia sudah tau diatasnya ada mayat" gumam Muichiro pelan.

"Kwak tau! Tau! Dia sudah tau!"

'lalu kenapa dia tidak memberitahu ku. Ah, dia bilang tadi kakinya lumpuh. Ck menyusahkan' batin Muichiro kesal. Dia menggendong y/n dibelakang dan berjalan menuju kediaman wisteria.

Misinya nanti sajalah, lagian iblis itu pintar bersembunyi. Y/n kan memiliki indra yang tajam, jadi akan lebih mudah mencari iblis itu bersamanya.

________

Y/n menyenderkan tubuhnya ditembok

"Ah, aku overdosis obat penenang" gumamnya memejamkan mata. Dia sangat pusing dunia ini terlihat berputar.

"Apa yang kau lakukan" suara bernada datar mengalun.

"Diamlah aku pusing"

"Itu salahmu sendiri mengonsumsi obat penenang terlalu banyak" ucap Muichiro datar.

"Dasar bodoh, ingin mati overdosis obah hah!"

"Aku juga tidak ingin ketergantungan obat obatan" ucap y/n pelan.

'Lucunya dulu aku pernah berpikir 'aku kan tidak punya tujuan tertentu, kenapa aku harus hidup ya' ' batin y/n tertawa mengejek ke dirinya sendiri.

"Ah, sudah lebih baik" y/n pun berjalan seperti biasanya. Mereka hendak melaksanakan misi, tidak mungkin mereka mengabaikan misi. Setelah seharian berada di kediaman wisteria.

Si yeen tidur seharian soalnya.




Tbc

Pls wetpet gw sepi beud.



Tambahan.

Cis dulu Haruuu

Cekrek📸

Cekrek📸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang