41

1.3K 198 149
                                    

"hey, cepat sembuh ya... Ingatan milikku sudah kembali... Kenapa sekarang giliran ingatanmu yang hilang?" pemuda itu menggenggam tangan halus dan dingin milik gadis yang duduk dengan mata kosong.

Jiwa gadis itu seolah olah hilang tertelan bumi, Muichiro merindukan mata berbinar milik gadis itu, dia merindukan senyum hangat dan suara ceria gadis didepannya.

"Mengingat kelakuanku dulu aku jadi merasa tidak enak kepadamu, aku ketus dan terlihat sangat tidak peduli dengamu..." Muichiro menatap sedih gadis didepannya yang tidak menanggapi ucapannya.

Muichiro berjalan keluar, saat hendak membuka pintu, suara yang ia rindukan kembali terdengar.

"Aku... Bermimpi sesuatu yang aneh"

Muichiro membalikkan badannya "apa yang kau impikan?" Mungkin saja dia memimpikan kilasan masa lalunya bukan.

"Seorang lelaki bersurai putih yang menyuruh seseorang gadis untuk memuntahkan racun"

Muichiro terdiam. Lelaki bersurai putih... Apa itu Kiyo? Dan Kiyo menyuruh seorang gadis memuntahkan racun. Y/n? Dia meminum racun?

"Apa ada lagi?" Tanya Muichiro kembali.

"Seseorang yang menyuruh gadis itu diam karna gerutuan gadis itu mengganggunya"

"Apa si gadis menimpali dengan berkata untuk memecahkan gendang telinga seseorang itu?"

"..... Iya"

Muichiro tersenyum, y/n memimpikan kilasan masa lalu saat bersamaaanya. Muichiro berjalan kembali ke y/n dan mengangkat tangannya.

Mata Y/n terpejam karna mengira pemuda didepan akan memukunya. Sebuah tepukan halus mendarat dipuncak kepalanya, membuat si empu mendongak.

"Gadis pintar" Muichiro menepuk kepalanya sambil tersenyum, membuat suatu perasaan didalam hati gadis itu. Perasaan senang, kenapa dia senang hanya dengan tepukkan dan pujian itu.

"Ah, kau harus meminum obat di meja itu, Kocho memintaku untuk menyampaikan pesan itu"

Mata y/n bergulir ke obat yang ada di gelas dan memberi tatapan tidak suka. Tadi pagi dia disuruh meminum obat itu dan rasanya amat sangat pahit!

Muichiro menatap mata y/n yang menuju gelas obat dengan tatapan tidak suka, Muichiro terkekeh geli melihat tingkah laku gadis didepannya itu.

Muichiro mulai mengambil gelas berisi cairan kental berwarna hitam itu dan menyodorkannya ke gadis didepannya.

"Jika kau meminum ini maka aku akan memberikanmu permen ini" Muichiro memperlihatkan sebuah permen, permen itu diberikan oleh Kanae agar menjadi syarat jika gadis itu tidak mau meminum obat.

Gadis itu tetap memberikan tatapan permusuhan meskipun dia sangan ingin makanan yang ada ditangan pemuda didepannya.

"Beneran tidak mau nih? Aku makan saja yaa" pancing Muichiro.

"Mau..." Cicit y/n pelan.

"Apa? Aku tidak dengar?" Muichiro tersenyum kemenangan.

"Mau"

Muichiro membantu y/n meminum obat digelas itu. Kenapa dibantu? Ya gegara dua tangan yeen tulangnya potek.

Y/n menjulurkan lidahnya ketika merasakan rasa pahit menjalar dimulutnya.

"Ini" Muichiro menyuapi permen bundar ke mulut kecil milik y/n.

"Enak?"

Y/n mengangguk.

________

"Hey ho wassap!" Lelaki itu tiba tiba ada disebuah kamar bernuansa abu agak hitam itu.

Kening lelaki itu berkerut menyadari bahwa diri tidak menemukan adiknya. Tanpa pikir panjang lelaki itu menjentikkan tangannya dan sedetik kemudian dia menghilang entah kemana.

happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang