28

1.4K 215 51
                                    

Tiga hari y/n berkumpul dengan para Hashira, dia menjadi dekat dengan mereka karna permainan permainan yang dibawakan Nao.

Aneh... Sepertinya sekarang dia lebih mengekspresikan perasaannya, tidak seperti y/n yang dulu. Dulu dia hanya menampilkan wajah ceria dan polos, membuat dia disukai banyak orang. Munafik? Ya... Sepertinya itu benar.

"N..."

'sejak kapan aku seperti ini ya..?'

"Y/n...."

'sepertinya sejak aku menjadi pilar, entah kenapa aku sedikit tidak suka dengan diriku yang sekarang. Walaupun dari dulu aku memang tidak suka dengan diriku sendiri sih, tapi sekarang aku semakin tidak suka....'

"Y/n!!"

Y/n mengerjap terkejut ketika mendengar namanya disebut dan ada dua tangan yang memegang bahunya.

"Apa yang kau pikirkan" gumam Nao pelan.

Y/n memiringkan kepalanya bingung 'kenapa ni anak?'.

"Y/n, sekarang waktunya kau yang bertarung" ucap Kanae lembut.

"Aku? Dengan siapa?" Tanya y/n.

"Dengan Tokito-kun, y/n" jawab Kanae gemes pen tengelemin tu bocil.

"Ah, oke" y/n berjalan kedepan sambil memegang katananya.

Muichiro menyerangnya dan y/n hanya menghindari serangan darinya, dia terlalu malas tapi tujuan latihan ini untuk mengasah pernafasan, jadi dia harus menggunakan pernafasan deh.

Pemuda bersurai mint mulai menggunakan pernafasan miliknya, membuat pergerakannya menjadi lebih cepat dan menyerangnya dibalik kabut.

Mungkin bagi yang lain itu akan sulit, tapi tidak untuk gadis bersurai putih itu, jika ditanya akan sulit atau mudah tentu saja dia akan menjawab mudah. Ayolah, gadis itu bisa merasakan hawa kehadiran seseorang. Dengan mata tertutup saja dia bisa menangkis serangan serang itu.

Tapi karna y/n itu anaknya baik, polos, tidak sombong dan suka menabung, jadi dia ga sok hebat nan pamer deh.

'gunakan pernafasan apa yaaa' batin y/n berfikir.

"Nee Tokito-San, bolehkan aku memakai pernafasan yang sama sepertimu?" Tanya y/n menatap kabut.

Tidak ada jawaban...

"Kuanggap itu boleh" y/n menggunakan pernafasan kabut. Paru parunya nyeri, tapi raut wajahnya cerah seperti tidak merasakan sakit sama sekali.

"Y/n! Kau tida-" ucapan Kanae terpotong karna gadis bersurai putih itu menghilang dibalik kabut.

"Sebenarnya kenapa kau selalu melarang dia menggukankan pernafasan" ucap Sanemi heran.

"Ya, dia selalu dimanja manja oleh kalian" Iguro menimpali ucapan Sanemi.

"Dia tidak boleh memakai pernafasan lain, paru parunya bisa meledak..." Ucap Kanae pelan.

"Ha? Kau bilang dia bisa memakai semua pernafasan"

"Dia bisa, tapi paru parunya akan bekerja dengan keras... Terakhir saat dia melawan uppermoon tiga, paru parunya tidak bekerja dengan baik" ucap Kanae.

Kobaran api terlihat didalam kabut, lalu air, bunga, angin dan petir. Menandakan y/n menggunakan berbagai macam pernafasan.

Kanae mulai khawatir.

Kabut menipis, memperlihatkan y/n sedang terduduk ditanah dan Muichiro memegang bahunya. Y/n sulit bernafas, setiap mengambil nafas dia merasakan paru parunya seperti ditusuk berkali kali.

happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang