"jadi... Y/n diculik oleh Uppermoon satu?" Ucap Shinobu memastikan.
Y/n mengangguk beberapa kali dan melanjutkan acara makan mochi.
"Lalu kau diserang para Uppermoon disana dan itu yang membuatmu sekarat hingga tidur selama satu Minggu?"
"He'em"
"Apakah dia kuat?" Tanya Mitsuri.
"Dia siapa? Muzan? Kan dia raja iblis, tentu saja kuat, Uppermoon satu saja sudah sulit dilawan" celoteh y/n.
"Souka..."
____________
"Bodoh"
"Tidak berguna"
"Anak sialan!"
"Menjijikan!"
"Kata siapa aku memasak makanan ini untukmu? Makan saja masakan kemarin! Apa? Basi? Itu makanan cocok untukmu!"
"Pergi kau dasar anak sialan!"
"Memalukan! Kau hanya mendapat nilai 98?! Pergi dari pandanganku sialan!"
'Berhenti, kumohon berhenti'
Y/n memeluk kedua kakinya, dia terduduk dipojok kamarnya gemetaran. Traumanya datang, tapi obat penenang miliknya disita oleh Kiyo.
Y/n berjalan tertatih dan gemetaran, dia menuju meja dan membuka lacinya. Dia mengambil pisau kecil miliknya, menggores tangannya beberapa kali.
Dia sebenarnya tidak ingin melukai dirinya sendiri seperti ini, tapi ini cara dia melampiaskan perasaannya, mengukir tangannya sembari menangis tertahan. Emosi yang ia pendam telah keluar.
Dia lelah berperilaku seperti orang yang tidak depresi. Itu menyesakan, terus memakai topeng ceria tapi itulah yang bisa dia lakuan untuk menutupi sisi menyedihkan dirinya.
"Tenang... Tapi ini sakit, sangat sakit. Dadaku rasanya sangat sesak" gumam y/n merosot duduk.
"Kenapa akhir akhir ini emosiku tidak terkontrol. Aku ingin bahagia. Tidak bingung, tidak mengingat masa lalu, tidak stres, senang saja."
"Tapi kenapa hal buruk selalu terjadi padaku? Bukankah dimata tuhan semua orang itu sama?" Gumam y/n pelan, matanya penuh dengan air tapi dia enggan melepaskan air mata itu.
Tidakkan menyedihkan ketika kamu tersakiti namun hanya bisa berkata 'aku sudah terbiasa'?
Penglihatannya buram, dadanya sesak, telinganya berdengung. Sungguh, itu terlihat sangat menyedihkan.
Ini sesak, y/n sulit bernafas.
Sreeek
Terlihat trio loli dan Tanjirou mengintip dari pintu dan mereka langsung terbelalak terkejut. Mereka berniat melihat apakah y/n sudah tertidur atau belum, yang dilihat mereka malah y/n yang terduduk sambil menunduk dan tangannya penuh darah. Sedangkan Tanjiro ikut melihat karna ada bau emosi yang aneh menusuk hidungnya.
"Shinobu-San! Kanae-San!!" Teriak Trio loli. Y/n memang tinggal disitu sementara karna paksaan Kanae.
Ah, entahlah y/n sudah tidak peduli. Y/n memukul mukul dadanya, memaksa bernafas.
"Y/n-Chan, bernafaslah!' ujar Tanjiro panik.
Sumpah gw suka banget nulis y/n kek gini awokawok.
[Ngasu]-y/n.
Blaak
Pintu menjeblak terbuka disana ada Shinobu dan Kanae dengan raut wajah panik. Kanae langsung membekap mulut y/n, memaksanya bernafas lewat hidung. Kata Nao dan Kiyo kalo ni anak kumat disuruh ngelakuin kek gitu, jadi Kanae nurut aja.
Nafas y/n lagi mode manual.
Perlahan, y/n mulai bernafas dengan teratur, dan Shinobu hendak mengobati lengan.
"Y/n..." Gumam Shinobu melihat lengan y/n yang memiliki banyak bekas goresan dan bagian nadinya memiliki satu bekas goresan yang sangat jelas.
Y/n menarik tangannya sendiri "ini akan sembuh sendiri" ucapnya pelan.
"Tidak! Ini harus disembuhkan akan tidak infeksi dan berbekas!" Ujar Shinobu tegas.
"Shinobu-San sudah mulai lebih banyak berekspresi ya" ucap y/n tersenyum.
"Jangan mengalihkan pembicaraan y/n"
"Itu benar kok"
"Y/n... Kenapa kau seperti ini hm?" Tanya Kanae lembut.
"Aku butuh obat penenang, tapi obatku disita oleh Kiyo karna terakhir aku meminum obat itu aku overdosis" jelas y/n.
"Y/n-San... Jika kau sedih kau bisa mengekspresikan-nya kok. Jika kau butuh teman bercerita, disini ada yang dengan sukarela mendengarkanmu" celetuk Tanjiro membuat gadis bersurai putih itu terdiam.
"Tanjiro-Kun benar loh y/n"
"Eh? Ada apa nih?" Tanya Nao yang baru dateng dari jendela, niatnya sih mau dateng bawain y/n jajanan.
Dia melihat kearah y/n dan menghela nafasnya. "Kau bisa lelah, tapi jangan mati" ucapnya menepuk kepala y/n.
"Kau tidak mengerti rasanya" ujar y/n tersenyum kecut.
"aku tahu kok rasanya jadi kamu"
"Tidak... kau tidak tau rasanya. Tapi terimakasih telah mencoba menenangkan" balasnya pelan.
"Y/n..."
"Dah ah aing mo makan, aku lapaaar" rengeknya ke Kanae.
"Hm, ayo makan"
_________
"Kata Nao lu kemaren kumat" ujar Kiyo datar.
"Iyah" jawab y/n cuek dan kembali bermain dengan kucing oren didepannya.
"Trus nape tu siluman ada disini"
"Gatau, tadi pagi udah ada diatas perut aing"
Kiyo langsung menenteng kucing itu dan buang lewat jendela.
"Ck, dia siluman! Siluman kucing yang kurang belaian!"
"JAHAT SEKALI KAU MELEMPAR MAKHLUK MENGGEMASKAN SEPERTIKU LEWAT JENDELA!" TERIAK HARUTO MODE MANUSIANYA.
[Lu ngapa pake kapslok juga ege]-Kiyo.
Lupa ganti.
"Berisik! Pergi sana! Jangan deket deket adek gw" usir Kiyo.
'apalagi sih ini' batin y/n lelah.
"IH NGATUR!"
"Urusai! Urusai!" Teriak y/n kesal.
Tbc.
Hlo, sy cape nih.
[Author lgi mode curhat]-Nao.
Iyh, sy cape... Sy dikejar banci laut tadi:(
Keknya ntar aing trauma deh
KAMU SEDANG MEMBACA
happiness [KnyxReaders]
FanficKebahagiaan? Entahlah.. mungkin itu hanya mitos agar kita tetap semangat untuk menjalani hidup. ________________ Jadi gini, karna gw gabisa bikin deskripsi, mending lu baca ae dah. Warn!! 15 tahun keatas, soalnya ada beberapa jokes dewasa