33

1.4K 229 91
                                    

"hey, apa melihat orang yang sangat mirip kita itu benar benar hal yang wajar" celetuk pemuda bersurai hitam gradasi mint ditengah gelapnya hutan.

Mereka lewat jalan pintas karna dua orang ini anaknya mageran.

Gadis bersurai putih menoleh "Hm? Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Beberapa hari ini aku bermimpi bermain dengan seseorang"

Y/n tersenyum.

"Aku senang, kau menjadi lebih terbuka" ucap y/n kembali melihat kedepan

Muichiro mendecakan lidahnya "jawab saja aku"

"Apa?" Ucap Muichiro karna tiba tiba y/n berhenti bicara dan matanya menyorot kesegala arah.

"Apa ada yang datang" tanya Muichiro waspada.

"Sesuatu yang buruk, dan kita tidak membawa senjata"

"Apa rencanamu"

"Kabur"

"Ini di dekat permukiman!"

"Kecilkan suaramu! Aku sudah susah payah menekan hawa kehadiranmu"

Muichiro menarik y/n kesebuah pohon besar. Ternyata dipohon besar itu, batangnya berongga cukup besar.

"Masuk" perintah Muichiro.

"Bagaimana denganmu"

"Didalam situ hanya muat satu orang, aku akan mencari tempat yang lain"

"Tidak, hawa keberadaanmu akan terasa. Masuklah kedalam lebih dulu, badanku lentur" ucap y/n mendorong Muichiro masuk.

"Ck, hey! Jangan mendorongku!"

"Cepat, muiii"

"Lalu kau?"

"Aku sudah bilang, aku bisa masuk kedalam. Badanku lentur"

Y/n segera masuk lubang itu setelah Muichiro masuk kesana.

"Jangan membuat suara apapun, ketika aku menutup mulutmu itu artinya aku sedang susah payah menutup hawa kehadiran milikmu dan oni itu mendekat"

"Kenapa harus menutup mulutku"

"Lalu mau yang mana lagi? Perutmu?"

"Ck"

Mereka terdiam diposisi absurd ini, tangan y/n sedikit pegal karna menumpu tubuhnya, ya soalnya kalo ga kek gitu ntar si yeen nindihin ayang bebeb mui.

Y/n memijat tangannya pelan dengan tangan lain yang bebas.

"Kau tidak nyaman? Sudah kubilang lebih baik mencari persembunyian yang lain!" Muichiro menarik y/n, membuat tubuh y/n menimpanya lalu dia memutar tubuh y/n. Oke sekarang posisinya muichiro dekap y/n dari belakang versi tiduran.

"Jangan banyak bergerak. Kau berat." ucap Muichiro memperingatkan.

"Bagaimana caranya aku memberitahu jika dia sudah mendekat"

"Perlihatkan tanganmu saja"

"Oke" y/n mengangkat tangannya. Membuat Muichiro langsung terdiam ples Mui ngerasain aura aura negatip.

"Hey, bernafaslah. Aku tau kau tertekan dengan auranya, tapi tetaplah bernafas" bisik y/n sangat pelan.

Trus Muichiro langsung nafas manual.

Cukup lama mereka tetap dalam posisi itu. Hingga ketika y/n mulai berbicara "fyuuh, mereka pergi" ucap y/n menghela nafas. Dia mulai bergerak dengan perlahan untuk keluar dari sana.

happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang