48

1.1K 176 148
                                    

"Hemejimaaaa-Saaan, aku membawakan beberapa makanan nih" ucap y/n tersenyum.

"Namu, terimakasih nak y/n, aku akan memakannya"

"Uhm! Harus!"

.
.

"Heee, untuk apa kalian memeluk batu itu?" Tanya y/n sambil memiringkan kepalanya.

"Ba-batu ini hangat!" Ucap Tanjiro, tubuhnya gemetaran karena kedinginan.

"Hanya itu?"

"Y-ya, disana sangat dingin"

Y/n mengedipkan matanya polos. "Kalian baru beberapa jam berendam disana kan?"

"Iya, tapi aku tidak kuat! Aku kedinginan" ucap salah satu Kisattsutai.

'Aku berendam hingga tiga hari tuh' batin y/n datar.

"Hmm, kemarilah dahulu. Aku membawakan makanan" ujar y/n memberikan kotak bento dan langsung pergi.

"Pilar waktu itu... Sangat ramah ya" ujar Murata yang diangguki para kisattsutai figuran.

"Katanya dia pernah memasuki markas iblis" celetuk salah satu kisattsutai membuat yang lain tersentak.

"H-he? Uso! Dia masuk ke markas iblis?"

"Ya, dia kembali dengan banyak luka. Katanya dia bawa secara paksa oleh uppermoon pertama"

"Jika dibawa ke markas itu... Artinya dia melawan banyak oni bukan..."

"Dia itu kuat bukan, dia diangkat menjadi pilar. Bahkan sebelum diangkat menjadi pilar dia membunuh banyak iblis"

"Ya, dengan pernafasan yang diluar nalar tentu saja dia diangkat menjadi pilar"

"Y/n-Chan itu kuat, dia memiliki indra yang tajam. Suara y/n-Chan menenangkan sekaligus membuatku merinding .." ujar Zenitsu

"Merinding?"

"Suaranya seperti orang yang tidak memiliki keinginan hidup"

"Mana mungkin, dia sangat ceria dan sangat baik"

"Tidak, bukan seperti itu... Orang yang selalu ceria bukan berarti tidak memiliki masalah bukan" ujar Tanjiro menerawang.

_________

Sebuah bola mata menggeliat liat ditanah. Gadis itu menginjaknya dengan keras, membuat bola mata itu menjadi gepeng seperti Husbu yang baca kalimat ini.

"Hee, kau salah besar jika menguntitku, Nakime" ujar Gadis bersurai putih bersih itu.

.
.

"Yah, ada yang aneh sih sebelum aku dibunuh Natsuko" ujar y/n acuh.

Sekarang Nao, Haru dan Kiyo sedang berkumpul di kediaman y/n.

"Aneh? Aneh seperti apa?" Bingung Nao.

"Saat aku di supermarket, ada yang aneh dengan kasirnya" bisik y/n pelan yang membuat tiga orang itu langsung mendengarkan.

"Sebenarnya aku tadinya berfikir jika kasir itu aneh, tapi setelah aku pikirkan kembali, entah kenapa aku sangat takjub" ujar Y/n.

"Ceritakan" ucap Haru.

"Saat aku masuk ke supermarket itu, jam menunjukkan jam delapan malam. Tapi kasir itu tidak menyapa semua orang dengan ucapan 'selamat malam'. Dia mengucapkan 'selamat siang' pada orang dewasa. Sedangkan dia menyapa anak kecil dengan 'selamat pagi' dan manula dengan 'selamat sore"

"Padahal saat itu jam delapan malam! Benar benar kasir yang aneh bukan" ujar y/n.

"Lalu? Dia menyapamu dengan sapaan apa?" Tanya Haru.

happiness [KnyxReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang