"gadis sialan! Matilah kau!" Oni itu mulai menyerang y/n.
"Aku? Mati??? Tidak dulu" y/n tersenyum remeh.
"Kau pikir senjata seperti itu bisa membunuhku huh? Kau tidak bisa memakai pedang? Lemah!" Ejek Oni itu keluar dari tubuh anak lelaki, bocah itu langsung pingsan setelah sebuah lendir lendir keluar dari tubuhnya.
"Uwaah... Dasar parasit" ucap y/n jijik.
Lendir lendiri itu mulai membentuk sebuah tubuh dan tadaaaa
"Jeleknya" ucap y/n dengan wajah horor. Yep, mukanya oninya sangat uwaw.
"Kau! Berani beraninya mengejekku hah!!" Sebuah sulur berduri mengikat kaki y/n, membuat sang empu meringis perih. Sulur itu melempar y/n keatas "yuuuuhuuu ai beliiip ai ken flyyyy. Ai ken tauch the sekayyyy" teriak y/n yang tubuhnya sekarang lagi terhempas kebawah.
"Wah, wahana yang cukup membuat watashi doki doki" y/n mendarat dengan mulus sambil bergelantungan didahan pohon. Dia melompat kebawah dan sekarang dia udah kembali didarat lagi.
"Bagaimana bisa! Kau sudah kulempar!! Harusnya kau mati!!" Ucap sang oni lalu melihat darah dikaki y/n, darah itu sangat harum dan manis.
"Aduh... Kakiku pendarahan nih. Kenapa kau melihat darahku seperti itu? Tergoda dengan darahku hm?" Y/n menyeringai.
"Kau sudah menyerangku, bolehkah aku menyerangmu dengan senjata ini?" Tanya y/n menunjukan pistolnya.
"Ha? Kau mau melukaiku dengan senjata lemah seperti ini? Itu tidak berasa untuk tubuhku!" Sombong oni itu.
"Baiklah, tidak ada salahnya mencoba bukan?"
Dor
Peluru itu menancap dileher si oni, tetapi oni itu tersenyum sombong.
"Lihat bukan, itu hanya seperti digigit semut"
Sedetik kemudian, leher oni itu meledak. Oni itu mati seketika dan langsung menjadi abu.
"Enak kah digigit semutnya?" Celetuk y/n. Dia melihat ke tubuh anak kecil itu dan memeriksa nadinya.
"Masih hidup, biarkan saja kah? Tapi karna aku masih memiliki rasa kemanusia aku bawa saja deh untuk diobati" sebelum menggendong bocah itu y/n mengikat luka yang ada dipergelangan kakinya terlebih dahulu. Biar ga netes trus manggil banyak oni.
"Yosh! Ayo melesat dengan gesit seperti kecebong!"
________
"Sumimasen!" Teriak y/n nyelonong masuk.
"Are? Kanao-San! Dimana Shinobu-nee chan?" Tanya y/n ke Kanao.
"I-itu... Ma-master sedang melakukan misi" ucap Kanao gugup.
"Yah... Padahal aku membawa pasien sekarat" yeen langsung murung.
"A-ada Aoi disana..."
"Waaaa arigatoo Kanao-San!" Y/n langsung melesat pergi.
"Orang yang ceria dan hangat..." Gumam Kanao pelan. Dia memang sering bercakap cakap dengan y/n, soalnya yeen kalo gabut ngerusuh dikediaman para Hashira sih.
Plesbek
"Sumimasen..." kepala Y/n nongol di pintu.
"Ah! Giyuu-San! Bolehkah aku memberantakan kediamanmu?" Tanya y/n polos.
"Apa yang kau mau" ucap Giyuu datar.
"Aku mau membuat salmon daikon, tapi dikediamanku tidak ada bahan bahannya. Aku malas mengeluarkan uang" ucap y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
happiness [KnyxReaders]
FanfictionKebahagiaan? Entahlah.. mungkin itu hanya mitos agar kita tetap semangat untuk menjalani hidup. ________________ Jadi gini, karna gw gabisa bikin deskripsi, mending lu baca ae dah. Warn!! 15 tahun keatas, soalnya ada beberapa jokes dewasa