"Hoho, bagaimana bisa kau merasakan seranganku"
Deg!
Suara ini!
_____________
Mana mungkin y/n lupa dengan suara familiar ini.
Raut wajahnya menjadi kalut, tidak mungkin dia, bukan...
Sugeng.gggggg
Y/n menoleh patah patah kesamping....
"Kau?!" Ibunya menunjuk y/n terkejut.
"Seharusnya kau sudah mati! Kenapa kau disini hah!" Ibunya menatap dia dengan horor, amarah dan keterkejutan.
"Harusnya aku yang menanyakan hal itu, kenapa... Ibu ada disini" ucap y/n pelan membuat terkejut Muichiro.
'ibu?' batin Muichiro mengingat cerita y/n yang mengatakan jika orang tuanya kejam.
Muichiro menoleh ke arah ibu y/n, matanya membuka terkejut. Ibu y/n... Seorang oni.
"Kau! Harusnya kau mati dibunuh temanmu bukan! Lalu apa apaan penampilanmu ini hah!" Ibunya mendekat ke arah y/n.
Sring
Y/n mengeluarkan nichirinnya, memegang nichirin itu dengan gemetar.
"Bagaimana- baggaimana ibu ada disini"
"Ibu??! Jangan panggil aku dengan sebutan menjijikan itu! Kau hanyalah anak hina yang terlahir dari kesalahan! Tidak ada takdir yang lebih baik selain kematian untukmu! Karna mu, karnamu aku tidak jadi bercerai! Dan aku juga harus mengurusimu yang merupakan anak pembawa sial itu! Kau membuat hidupku selalu terkena kesialan!!" Amarah ibu y/n meluap. Dia menjambak rambut y/n.
Plak
Muichiro menepis tangan seseorang yang y/n panggil ibu itu. Dia menatap y/n yang menunduk diam sambil menggenggam erat nichirinnya.
"Seorang Hashira harus cepat dalam mengambil tindakan, kau harus membunuh keluargamu sendiri jika dia menjadi oni dan kau harus membelah perutmu sendiri" ucap Muichiro datar.
"Siapa kau! Berani beraninya menepis tanganku!"
"Dan kau! Anak sialan! Kenapa darahmu sangat harum?? Aku akan memakanmu! Aku akan membunuhmu dan mencincang tubuhmu!"
'apa... Aku benar benar harus membunuhnya.. bunuh saja, harusnya aku balas dendam. Tapi, dia masih keluargaku... Tapi apa kelakuannya itu bisa disebut keluarga? Lebih baik membunuhnya. Tetap saja dia ibuku! Aku hanya anak penurut. Tidak, aku tidak boleh egois, tapi tidak bisakah kali ini aku egois?tidak boleh, dia harus mati!' batin y/n mendongak dan mengarahkan nichirinnya ke leher ibunya itu.
'tidak apa... Jangan egois' batin y/n.
"Kau! Berani berani beraninya! Akan kubunuh dasar sialan! Pergilah menyusul ayah bangsatmu itu!"
"Kau juga sama bangsatnya" ucap y/n datar.
"Kau!!" Ibu y/n menyerangnya, duri duri besar dan tajam keluar dari telapak tangannya dan mengarahkan duri duri itu ke y/n.
Nichirin dan duri yang bergesek membuat percikan percikan seperti api. Kabut berdatangan membuat sang ibu sulit melihat.
Trang
Saat Nichirin Muichiro terkena tangannya, nichirin itu sama sekali tidak bisa menembus kulit keras milik ibunya.
"Berapa banyak yang sudah kau makan" y/n bertanya dengan menyerang ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
happiness [KnyxReaders]
FanfictionKebahagiaan? Entahlah.. mungkin itu hanya mitos agar kita tetap semangat untuk menjalani hidup. ________________ Jadi gini, karna gw gabisa bikin deskripsi, mending lu baca ae dah. Warn!! 15 tahun keatas, soalnya ada beberapa jokes dewasa