Setelah Nasya memberikan tempat beristirahat untuk Karina dan anak anaknya, Nasya pergi kekamarnya Nasya terlihat sangat senang, lalu Nasya membuka laptopnya.
Keesokan harinya Nasya pergi bersiap pergi kesekolah, sebelum Nasya pergi, Nasya melihat kearah tangga dan kemudian tersenyum.
Nasya pergi kesekolah dengan menaiki motornya, sesampainya disekolah seperti biasa Nasya pergi kekelas, saat Nasya pergi kekelas Nasya terlihat biasa saja.
Vina menghampiri Nasya dan mengembalikan jaket Nasya dengan kasar dan berkata, "jangan sok keren dihadapan Arga!"
"aku sudah menyelamatkanmu, seharusnya kau berterimakasih"ujar Nasya.
Wanita tersebut mendesus dan tersenyum sinis kemudian berkata, "kau pikir aku akan berterimakasih padamu!"
"aku peringatkan, jangan mengubah kebaikanku, menjadi malapetaka bagimu!"ujar Nasya dengan lantang sambil menatab Vina.
Vina marah dan hampir menampar Nasya, tetapi Nasya menangkisnya dan memegang leher Vina, Vina terkejut dengan wajah yang pucat karena dicekik oleh Nasya.
"sudah ku bilang, jangan mengubah kebaikanku, menjadi malapetaka bagimu!"ujar Nasya, lalu Nasya melepaskan tangannya dari leher Vina.
Nasya pergi keperpus takaan, disana mata kirinya berubah menjadi warna abu abu.
"memangnya kenapa?, jika aku tidak bertindak, kau pasti akan membalasnyakan, aku mungkin bisa membuat mereka malu, tapi aku tidak bisa membunuh seseoran, hanya karena aku tidak menyukai mereka, karena aku, tidak sekejam kau!"ujar Nasya, lalu pergi dari sana, tak sengaja Arga juga melihat kejadian tersebut.
Disisi lain Karina sedang membersihkan kamarnya, tiba tiba ada buku jatuh dari atas kamar Karina, Karina pun mengambil buku tersebut, setelah Karina melihat buku tersebut, Karina terkejut melihat buku diary yang bertuliskan "Diary Disa"
"aku harus membuang buku ini"ujar Kasina dengan ekspresi ketakutan.
Sepulang sekolah, Nasya menaiki motornya dan pergi pulang, sesampainya Nasya dirumah, Karina sedang membersihkan kamarnya, tetapi Nasya tidak menghiraukannya.
Nasya pergi kekamarnya mengganti bajunya dan membuka laptopnya, saat Nasya membuka labtopnya mata kiri Nasya berubah berwarna menjadi abu abu.
"bukti pertama sudah aku simpan" ujar Nasya.
"kerja bagus Disa, maaf aku tidak bisa membantu mu"ujar Nasya.
Setelah itu Nasya menyimpan flashdisknya ditempat yang aman, kemudian pergi keluar kamar, pada saat bersamaan ada seseorang mengetuk pintu, Karina pun membuka pintunya.
"om Hendra ya?"tanya Nasya.
"iya"jawab Hendra.
"silakan masuk om"ujar Nasya.
Hendra pun masuk kerumah Nasya, Nasya berkata dalam hati, "bagus, om Hendra juga datang, ini akan jadi semakin seru!"
"saya kesini ingin menjemput istri saya dan anak anak saya"ujar Hendra.
"apa?, anda bisa tinggal disini saja kan, untuk beberapa hari, sampai aku bisa mencari teman untuk tinggal bersamaku, karena disini aku hanya tinggal sendiri, ku mohon"ujar Nasya.
Hendra menjawab sambil tersenyum, "baiklah" Nasya pun tersenyum dan berkata, "baiklah, kalau begitu saya akan menyiapkan makan siang" lalu Nasya pergi kedapur dan menyiapkan makan siang.
Karina dan Hendra sedang dikamar berdua.
"pa, apa menurutmu, kita pantas tinggal disini, mama kayak nggak nyaman disini"ujar Kasina.
"ma, kasian anak itu, dia harus tinggal sendirian, lagi pula tidak ada salahnya, kita tinggal disini menemaninya"ujar Hendra.
"jujur, papa juga ingin mengenang masa masa bersama Disa"ujar Hendra, mendengar itu ekspresi wajah Karina terlihat kesal sekaligus marah dengan tangannya yang mengepal.
Mereka sedang makan siang bersama, Hendra menjemput anak anaknya yang pulang sekolah, setelah Hendra dan anak anaknya pulang ada seseorang yang mengetuk pintu.
Nasya pun membuka pintu rumahnya, ternyata yang datang adalah Clarissa, Flora, Salsa, dan Arga, Nasya terkejut melihat kedatangan mereka.
"kalian, ada urusan apa kemari?" tanya Nasya.
"kami hanya ingin bermain denganmu saja"jawab Clarissa.
Nasya berkata dalam hati, kemudian melihat kearah tangga rumahnya "semoga kedatangan mereka tidak merusak rencanaku, aku serahkan ini padamu"
Nasya disibukkan dengan kehadiran temannya, disisi lain Hendra sedang berada dikamarnya, tiba tiba dari atas kamarnya jatus sebuah buku, saat Hendra mau mengambilnya, tiba tiba Karina datang dan memanggil Hendra dari pintu kamarnya.
"pa, tolong ambilkan tas mama diatas almari"ujar Karina.
Hendra pergi sedangkan Karina memangambil buku tersebut ternyata buku tersebut adalah buku yang dibuang oleh Karina yang bertuliskan "Diary Disa" lalu Karina membawa buku tersebut kekamarnya dan membakarnya disana.
Setelah Clarissa, Salsa, Flora dan Arga pulang, Nasya bergegas pergi kekamarnya, sesampainya dikamar Nasya langsung membuka laptopnya, tak lama kemudian mata kiri Nasya berubah berwarna abu abu.
"tidak, rencana kita tidak gagal, justru sebaliknya, kita mendapatkan bukti kedua, dan buku yang dibakar itu bukanlah buku yang asli, buku yang asli ada disini"ujar Nasya.
"kita hanya perlu memberikan buku ini pada ayahmu"ujar Nasya.
saat Hendra sedang duduk sendirian, Nasya mengambil buku tersebut dan menghampiri Hendra.
"om Hendra"panggil Nasya.
"kau, duduklah"ujar Hendra, Nasya pun duduk.
"sebenarnya saya ingin memberikan ini pada anda"ujar Nasya sambil menodongkan buku tersebut.
"saya menemukan ini digudang, saya pikir ini buku milik almarhumah anak anda Disa, jadi saya tidak memiliki hak untuk membacanya, yang berhak sepenuhnya adalah anda"ujar Nasya, sedangkan Hendra memandangi buku tersebut, Nasya pun pamit untuk pergi tidur.
Keesokan harinya seperti biasa Nasya bersiap siap dan pergi sekolah menaiki motornya, saat Nasya mau berangkat menaiki motornya Hendra memanggilnya.
"ada apa om?"tanya Nasya.
"kau mau pergi sekolah kan, kalau begitu bersama saja"jawab Hendra.
"nggak usah om, nggak usah repot repot"ujar Nasya.
"nggak apa apa, ayo naik kemobil om" ujar Hendra, Nasya pun terpaksa naik mobil Hendra, setelah Hendra mengantar kedua anaknya.
Hendra pun mulai mengantar Nasya kesekolahnya, saat diperjalanan Nasya berkata, "om, maaf jika aku langcang, tapi saya merasa ada yang disembunyikan tante Karina dari anda"
Hendra hanya diam, setelah sampai tujuan Nasya turun dari mobil Hendra, dan memberikan salam pada Hendra, saat diperjalanan Hendra sedang merenungkan perkataan Nasya.
Nasya sedang duduk dikelas dan membaca buku, tak lama kemudian pak guru datang dan memulai pelajaran, saat Nasya pulang sekolah Hendra juga menjemputnya.
"loh... om, kok om ada disini?"tanya Nasya heran.
"iya, nggak apa apa, om mau jemput kamu"ujar Hendra.
"saya jadi ngerepotin"ujar Nasya.
"nggak apa apa, ayo pulang"ujar Hendra, Nasya pun naik mobil Hendra dan pergi pulang.
Sesampainya dirumah Karina terlihat terkejut dan bertanya, "loh... pa, anak anak kita mana pa?".
"oh... iya, papa jemput dulu mereka" ujar Hendra, kemudian Hendra pergi menjemput anak anaknya, Nasya terlihat tidak enak kepada semuanya, sedangkan Karina menatap Nasya dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasySeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...