Part 14

23 4 0
                                    

Nasya ada dikantor polisi, tempat pria yang membawa senjata api tadi ditahan, Nasya pun menemui pria tadi.

"kau orang yang tadi dikafe'kan?" tanya pria tersebut.

"bagaimana kau bisa tau?"tanya Nasya.

"kau menjadi pusat perhatian saat kau menyelamatkan karyawan yang ada disana. seandainya adik ku seberani dan setangguh diri mu" jawab pria tersebut.

"tidak ada gunanya kau melakukan hal seperti tadi, kau hanya membuang buang waktu"ujar Nasya.

"apa maksud mu?"tanya pria tersebut.

"bukankah sudah jelas, adik mu mati dihotel itu, dan kau hanya membuang buang waktu mu dengan melakukan hal nekat seperti itu" ujar Nasya.

"sebenarnya siapa kau ini?, dan apa yang kau inginkan dari ku?" tanya pria tersebut.

Nasya pun menjawab, "aku tidak mengingin kan apa pun dari mu, aku hanya ingin membantu mu"ujar Nasya sambil mengeluarkan jam tangan yang ia temukan.

Kemudian bertanya, "apa kau tau tentang pemilik jam ini?, aku yakin kau tau sesuatu tentang jam ini"

"ini adalah jam milik ku, aku memberikan ini pada adik ku, karena aku lupa membelikannya hadiah ulang tahun. saat itu dia sangat marah, dan dia pergi dari rumah" jawab pria tersebut.

"dan adik mu juga menyesali tentang hal itu" ujar Nasya.

"apa?" tanya pria tersebut.

Nasya pun menjawab, "aku tidak bisa mengeluarkan mu dari sini sekarang, aku akan memberi tau mu pada saat yang tapat"

Kemudian Nasya beranjak dari duduknya dan pergi dari sana, pria tersebut mau mengejar Nasya, tetapi para polisi kembali menangkapnya dan memasuk kannya kedalam sel.

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya bangun pagi dan bersiap pergi sekolah, sesampainya disekolah, Arga langsung menghampirinya.

"Nasya, maaf kemarin kau..."sebelum Arga selesai bicara Nasya langsung menjawab, "tidak masalah" lalu berjalan masuk kekelasnya.

Saat waktu istirahat, Arga, Salsa, Flora dan Clarissa menghampiri Nasya dan duduk semeja dengannya.

"Nasya, aku dengar kau tinggal dihotel, apa itu benar?"tanya Salasa.

Nasya menatap kearah Arga kemudia melanjut kan memakan makanannya, dan tidak mempeduli kan mereka semua, setelah Nasya menghabiskan makanannya Nasya langsung pergi dari sana, sepulang sekolah Nasya langsung pergi kehotel dengan menaiki motornya.

Sesampainya dihotel, Nasya pergi kekamarnya, setelah itu Nasya pergi ketempat itu lagi dan memastikan tidak ada orang disana, Nasya memasang sebuah CCTV dikamar tersebut, lalu Nasya mencari barang bukti lainnya, Nasya menemukan sebuah flashdisk dan sebuah handphone dibawah tempat tidur, lalu Nasya membawanya kekamarnya dan melihat isi flashdisk tersebut.

"semoga aku mendapatkan bukti dengan flashdisk ini"ujar Nasya.

Akhirnya Nasya menemukan sebuah rekaman suara, Nasya pun membuka rekaman tersebut.

"kuharap, ada seseorang yang menemukan rekaman ini, pria itu sudah berkali kali menganiaya ku, aku tidak bisa melawan, setiap kali aku mencoba melarikan diri, pria itu selalu berhasil menangkap ku dan menemukan ku lagi, setelah aku tertangkap, pria itu memukuli ku habis habisan, aku juga sudah mencoba menelfon kakak ku, tetapi kakak ku tidak menjawabnya, mungkin dia marah pada ku, karena aku pergi dari rumah hanya karena masalah kecil"

"aku hanya ingin menyampaikan ini pada kakak ku, aku minta maaf kakak, mungkin setelah kakak mendengar rekaman ini, aku sudah mati dan kakak tidak bisa lagi menemui ku, sekali lagi, maaf kan aku kakak" rekaman pun selesai.

Nasya meneteska air mata, lalu Nasya menyimpan flashdisk tersebut ditempat yang aman, Nasya mengecas dan mencoba menyalakan handphone yang ia temukan, lalu Nasya mencari sebuah bukti lainnya dihandphone tersebut, Nasya menemukan sebuah rekaman Video, direkaman tersebut terlihat, pemilik hotel itu melecehkan seorang wanita disebuah kamar yang ia temukan, tetapi wajah seorang pria direkaman tersebut, tidak terlalu jelas, hal itu membuat Nasya tidak bisa menyerah kannya pada polisi, Nasya harus mendapatkan bukti yang lebih kuat.

*****
Keesokan harinya Nasya terlambat bangun, Nasya segera bersiap siap untuk pergi sekolah, sesampainya Nasya disekolah Nasya langsung memarkirkan motornya dan berlari pergi kekelasnya, sesampainya dikelas Nasya langsung duduk ditempat duduknya, tak lama kemudian pak guru datang dan memulai pelajaran.

Saat waktu istirahat Nasya menyalin rekaman video dan rekaman suara ke laptopnya dikelas, pada saat yang sama Arga, Salsa, Flora, Clarissa datang dan menghampiri Nasya.

"Nasya, kenapa kau tidak makan?" tanya Salsa.

"kau sedang apa?"tanya Flora, Nasya hanya diam dan fokus kelaptopnya.

"apa ini, bukti kasus yang sedang kau selidiki?"tanya Arga, Nasya beralih menatap tajam Arga.

"maaf"ujar Arga, Nasya kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Nasya, apa yang Arga katakan itu benar?"tanya Clarissa, Nasya tersenyum malas dan kembali bertanya sambil menatap mereka, "kalian mau membantu kukan?"

"tentu, apa yang bisa kami bantu?" tanya Flora.

"kalian hanya perlu tutup mulut, dan biarkan aku bekerja, itu saja"jawab Nasya.

"kenapa kau menjawab seperti itu" ujar Salsa cemberut.

"jika ada yang mendengar perbincangan kita, aku akan sulit mendapatkan bukti yang kuat, dengan kalian tutup mulut dan membiarkanku bekerja, kalian sudah sangat membantu ku"jawab Nasya sambil fokus melanjutkan pekerjaannya, mereka pun memilih pergi dari sana.

*****
Sepulang sekolah Arga menghampiri Nasya ditempat parkir.

"kau mau kemana setelah ini?"tanya Arga.

"kekantor polisi"jawab Nasya.

"apa?, kau mau apa disana?"tanya Arga.

"mendapatkan informasi dari kakak korban"jawab Nasya sambil menaiki motornya.

"apa aku boleh ikut?"tanya Arga sambil memegang tangan Nasya.

"tidak"jawab Nasya, lalu melepaskan tangan Arga dari tangannya dengan kasar, dan pergi meninggalkannya.

Sesampainya Nasya dikantor polisi, Nasya langsung pergi menemui seseorang yang ia temui dipenjara.

"sekarang, apa yang ingin kau tanya kan dari ku?"tanya pria tersebut.

"aku akan mengeluar kanmu dari sini, tapi kau harus menuruti perintah ku, kau harus membantu ku mengumpulkan bukti" jawab Nasya.

Pria tersebut pun merenung memikir kan ucapan Nasya, Nasya pun berkata, "keputusan ada ditangan
mu"

"baiklah, aku ingin memberi kan keadilan untuk adik ku!"jawab pria tersebut.

"jadi, kau sudah tau, bahwa adik mu dianiaya dan dipukuli?"tanya Nasya.

"ya, saat adik ku menelfon ku, aku mendengarnya"jawab pria tersebut.

"apa kau merekannya?"tanya Nasya.

"iya, tapi rekaman itu ada dihandphone ku yang ada dirumah ku"jawab pria tersebut.

"baiklah, aku akan membebas kanmu dari sini" ujar Nasya lalu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya, pria tersebut menjabat tangan Nasya dan menyebutkan namanya, "Dava"

Setelah Dava keluar dari penjara, Dava mengendarai motor Nasya sambil membonceng Nasya, sesampainya Nasya dan Dava disebuah rumah yang sederhana, Dava membuka pintu tersebut, mereka berdua pun masuk kerumah tersebut.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang