Part 13

28 4 0
                                    

Nasya pun membaca buku harian tersebut, disitu tertulis, "aku kira selama ini keluarga ku tidak peduli pada ku, aku telah membuat kesalahan dengan pergi dari rumah, seharusnya aku tidak pernah pergi dari rumah, sekarang semuanya sudah terlanjur, aku sudah hidup semakin menderita disini" sebelum Nasya membuka halaman selanjutnya, Nasya memilih untuk membawanya.

Nasya menghampiri kesebuah tempat tidur yang cukup besar, lalu menyentuh tempat tidur tersebut dan memejamkan matanya, Nasya melihat seorang wanita yang dianiaya dan dipukuli oleh seseorang yang memiliki bekas jahitan yang sama, wanita tersebut mencoba melawan, tetapi tidak berhasil sampai akhirnya, wanita tersebut mendorong orang tersebut dan berlari keluar ruangan tersebut, Nasya pun membuka matanya.

Nasya memilih pergi dari sana dan pergi kekamarnya, Arga terus mengikuti Nasya sampai depan pintu kamar Nasya.

"pergilah, aku sibuk"ujar Nasya sambil menutup pintu kamarnya.

Nasya duduk dikursi yang ada dikamarnya dan membuka lembar selanjutnya buku harian tersebut.

"setelah aku pergi dari rumah, aku terus hidup dalam persembunyian, aku sangat ingin menemui keluarga ku lagi, tapi sepertinya itu tidak mungkin karena, aku bisa mati kapan saja"

Nasya membuka lembar selanjutnya disitu tertulis, "aku harap, ada seseorang yang membantu kasus kematian ku ini, aku tau aku akan segera mati, dan aku ingin bertemu dengan keluarga ku terutama kakak ku, aku tau, itu tidak mungkin terjadi, karena aku sudah mati saat keluarga ku mulai mencari ku dikota ini" Nasya menghela napas sambil memegangi dahinya.

Nasya menyimpan buku harian tersebut dialmarinya, Nasya membuka pintu almari tersebut, Nasya melihat sebuah lubang di bawah bagian almari gantung, Nasya mencoba memasukan jarinya dan menarik kayu yang berlubang tersebut, setelah Nasya berhasil membuka kayu tersebut, Nasya melihat banyak sekali perhiasan.

Disitu Nasya melihat sebuah liontin, Nasya membuka liontin tersebut, di dalam liontin tersebut terdapat foto seorang wanita dan pria, disana juga terdapat sebuah foto lainnya, banyak foto seorang wanita berbeda beda disana, Nasya mengambil liontin tersebut, wanita yang ada dalam foto tersebut adalah wanita yang sama yang ia lihat, Nasya kembali menutupi benda benda tersebut.

*****
Keesokan harinya Nasya bangun pagi dan bersiap untuk pergi kesekolah dengan menaiki motornya, sesampainya disekolah Dara, Rina, dan Vina langsung menghampirinya.

"hei Nasya, aku dengar kau tinggal dihotel milik ayah ku, bukan kah kau sudah punya rumah, atau kau hanya ingin membuang buang uang mu!" ujar Dara.

"menurut mu begitu?, terserah kau saja" ujar Nasya dengan wajah datar, kemudian pergi dari sana.

*****
Sepulang sekolah Dara, Rina, dan Vina kembali menghampiri Nasya ditempat parkir, Arga juga disana.

"Nasya, sebenarnya kenapa kau tinggal dihotel milik ayah ku, kau kan punya rumah, lalu kenapa kau tinggal dihotel?"tanya Dara.

"memangnya kenapa?, apa itu mengganggu kalian, sebenarnya aku tidak ingin tinggal dihotel milik ayah mu itu, aku tinggal disana, untuk memecahkan kasus yang terjadi dikamar nomor tujuh"jawab Nasya.

"apa?"ujar Rina terkejut.

"lupakan saja, kau pasti tidak tau mengenai hal ini, percuma saja, aku mengatakannya pada kalian"ujar Nasya, lalu menaiki motornya dan pergi dari sana.

Sesampainya Nasya dihotel, Nasya langsung pergi kekamarnya, lalu mengganti bajunya, setelah Nasya selesai mengganti bajunya, Nasya pergi keluar kamarnya, Nasya melihat ayah Rina, lalu Nasya memanggil salah satu pelayan yang ada disana.

"apa kau tau siapa orang itu?"tanya Nasya sambil menunjuk kearah ayah Rina.

"dia adalah pemilik hotel ini" jawab pelayan tersebut, lalu pelayan tersebut pun pergi.

"jadi, tersangkanya adalah, ayah Rina" ujar Nasya terkejut.

Tak lama kemudian Arga datang dan menghampiri Nasya, lalu memegang tangan Nasya dan berkata, "aku ingin bicara dengan mu"

Arga menarik tangan Nasya pergi dari sana, tak sengaja ayah Rina melihatnya dan berkata, "bukankah itu Arga" Arga membawa Nasya naik kemobilnya dan pergi dari sana.

Nasya dan Arga duduk semeja disebuah kafe, Nasya pun meminum jus yang ada didepannya, kemudian bertanya, "apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

"aku minta penjelasan, soal yang kau katakan ditempat parkir"jawab Arga.

Nasya menghela napas dan berkata, "itu urusan ku, bukan urusan mu!"

"kenapa begitu?, kau mau menerima bantuan dari om Hendra, tapi kenapa kau tidak mau menerima bantuan ku?" tanya Arga.

"aku menerima bantuan om Hendra, karena Disa sendiri yang menginginkannya" jawab Nasya.

"jadi benar, kau bisa melihat hal tak kasab mata?" tanya Arga, Nasya hanya diam malas menjawab pertanyaan Arga.

Nasya melihat seorang karyawan yang mau dilecehkan oleh pelanggannya, Nasya langsung menghentikannya dengan cara berdiri didepan pria tersebut.

Pelanggan tersebut berdiri dari duduknya dan berkata sambil menyentuh wajah Nasya, "kau cantik juga ya!" Nasya menggenggam tangan pria tersebut hingga membuat pria tersebut merintih kesakitan.

"jika kau tidak ingin tangan mu ini patah, jagalah tangan mu, atau kau mau, aku mematah kan tangan mu!" ujar Nasya sambil menggenggam tangan pria tersebut semakin kuat.

Lalu Nasya mendorong tangan pria tersebut sampai terjatuh, dan berkata, "lebih baik kau pergi sekarang!"

Pria tersebut berlari terbirit birit, tak sengaja ada seorang pria yang ada difoto liontin yang ditemukan Nasya, sedang melihat tindakan Nasya tersebut, karyawan tersebut pun berterima kasih pada Nasya.

"lain kali, jika ada yang berbuat seperti itu pada mu, bela diri mu, kau tidak perlu takut, kau hanya perlu mengerahkan semua kekuatan mu untuk melawan orang seperti mereka"ujar Nasya.

"ayo kita pulang"ujar Nasya.

"bagaimana kalau kita pergi kesuatu tempat?"ujar Arga.

"sudah ku bilang, aku sibuk, apa kau tidak mengerti juga"jawab Nasya.

"ayolah, apa kau akan terus sibuk, jika mengurus kasus"ujar Arga.

"lupakan, aku pulang sendiri saja"ujar Nasya, lalu berjalan kaki pergi kehotel, pada saat yang sama orang yang berada difoto liontin yang ditemukan oleh Nasya pun pergi dari sana.

Sesampainya Nasya dihotel, ada seorang pria yang membawa senjata api, sedangkan semua orang yang berada disana terlihat ketakutan, Nasya melihat pria tersebut dan menyadari bahwa pria tersebut adalah pria yang ada difoto didalam liontin yang Nasya temukan.

Sebelum pria tersebut melukai seseorang, Nasya berlari dan merebut senjata apinya, lalu menangkapnya, tak lama kemudian polisi datang dan membawanya pergi, Nasya memilih langsung pergi kekamarnya.

Sesampainya Nasya dikamarnya, Nasya pergi keruangan yang ia temukan bersama Arga, sebelum itu, Nasya memastikan tidak ada orang yang mengetahuinya, Nasya masuk keruangan tersebut dengan menyalakan lampu dihandphonenya, Nasya mencoba mencari petunjuk lain, Nasya menemukan jam tangan pria, Nasya pun membawa jam tangan tersebut pergi.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang