Nasya menarik napasnya dalam dalam dan menghembuskannya perlahan lahan untuk menenagkan diri.
Nasya mendongakkan kepalanya keatas langit dan perlahan lahan air matanya mulai menetes, Arga yang baru saja datang pun menghampiri Nasya.
Sebelum Arga menghampirinya, tiba tiba sebuah kursi yang ada disana terlempar dan mendarat tepat disamping Nasya.
Nasya pun menoleh kearah kursi tersebut, Nasya mengusap air matanya kemudian menghembuskan napasnya, mata kiri Nasya berubah menjadi berwarna abu abu.
"sudah lama kau tidak datang menemui ku" ujar Nasya.
"jawabannya masih sama" ujar Nasya.
Dengan wajah yang terkejut dan takut, Nasya berkata, "tidak, jangan!"
Seketita kursi yang ada disamping Nasya terlempar sampai rusak, Nasya pun kembali berkata, "itu urusan ku, bukan urusan mu, sampai kapan kau akan ikut campur urusan ku"
Arga yang melihat itu pun hanya diam mematung ditempatnya berdiri, air mata Nasya kembali menetes, mata kiri Nasya berubah seperti semula, Nasya kembali mengusap air matanya dan kemudian berbalik perlahan lahan melihat sekitar.
Nasya terdiam untuk sementara waktu, kemudian Nasya berlari kearah perpustakaan, Nasya tak mempedulikan Arga, Nasya langsung berlari melewati Arga, Arga yang melihat itu pun ikut berlari mengejar Nasya.
Sesampainya Nasya diperpus, Nasya langsung mencoba membuka pintu tersebut, tetapi pintu tersebut telah terkunci, Nasya pun mendoberak pintu tersebut, setelah pintu tersebut terbuka Nasya langsung masuk kedalam sana.
Disana Clarissa, Salsa, dan Flora terlihat ketakutan dan saling berpegangan tangan, perlahan lahan ada sebuah kursi dan meja yang melayang, kemudian terlempar kearah Clarissa, Salsa, dan Flora.
Nasya yang melihat itu langsung berlari dan berdiri merentangkan tangannya didepan Clarissa, Salsa, dan Flora, seketika kursi dan meja tersebut terpental.
Nasya membuka matanya, mata kiri Nasya kembali berubah berwarna abu abu, akhirnya hantu yang melakukan itu pun menampakkan dirinya, Arga yang baru saja datang pun berdiri didepan pintu tersebut dengan wajah terkejut.
Hantu seorang wanita berambut panjang lurus, memakai pakaian serba putih, Clarissa, Salsa, dan Flora terlihat ketakutan melihat hantu tersebut.
Tak lama kemudian teman Nasya Fira juga ikut menampakkan dirinya, Fira berdiri disamping Nasya, lalu Fira bertanya dengan suaranya khas hantunya, "kau baik baik saja, Nasya?"
"iya, aku baik baik saja" jawab Nasya.
Fira hampir mirip dengan Nasya, hanya saja wajahnya yang pucat dan memakai pakaian serba putih, Clarissa, Salsa, Flora dan Arga terlihat terkejut melihat Fira tak percaya.
Fira mengangkat tangannya mengarah ke Arga, Arga yang melihatnya hanya diam, tiba tiba pintu dibelakang Arga tertutup secara tiba tiba, Arga terkejut sedangkan Fira kembali meletak kan tangannya seperti semula.
"lebih baik hanya kita yang melihat ini, aku tidak ingin ada orang lain lagi yang melihatnya" ujar Fira.
"serahkan ini pada ku" ujar Fira.
"tidak, sepertinya sudah ada yang akan melakukannya" jawab Nasya.
Nasya melihat kearah kalung aneh yang ia pakai, kalung tersebut mengeluarkan cahaya dan kemudian melayang terlepas dari leher Nasya, kalung tersebut mengeluarkan segumpalan bayangan dan mengikat hantu tersebut.
Ketika bayangan tersebut mau melayangkan pukulan kewajah hantu tersebut, Nasya langsung berkata, "berhenti!"
Seketika segumpalan bayangan tersebut pun berhenti, hantu tersebut meronta rongta berusaha melepaskan diri tapi tidak berhasil.
"kau ingin menjadi manusia kan?" tanya Nasya.
"aku tau itu tidak mungkin terjadi" ujar hantu tersebut kemudian berhenti meronta ronta dan menundukkan kepalanya.
"kenapa itu tidak mungkin?" tanya Nasya.
Mendengar pertanyaan Nasya pun hantu tersebut mendongakkan kepalanya melihat kearah Nasya, kemudian kembali menundukkan kepalanya.
"lepaskan dia" ujar Nasya.
Segumpalan bayangan tersebut pun melepaskan hantu tersebut, hantu tersebut terjatuh dengan kaki yang dilipat kebelakang sebagai tumpuannya, segumpalan bayangan tersebut pun kembali masuk kekalung tersebut.
"seharusnya kau tau diri, kau bukan apa apa, kau bukan seorang manusia lagi" ujar Nasya.
"kau ingin menjadi teman ku, kau juga ingin melindungi ku, aku tau itu, tapi yang bertugas melindungi ku bukan kau" ujar Nasya.
"kau ini sudah mati, kau bukan manusia lagi!" ujar Nasya.
Hantu tersebut memegang kepalanya tak ingin mendengarnya, perkataan Nasya terus bergema ditelinganya membuat hantu tersebut menangis dan berteriak.
"sudah cukup!" teriakan hantu tersebut.
Seketika hantu tersebut langsung bangkit dan mengarahkan kedua tangannya kearah kursi dan meja yang ada disana, meja dan kursi tersebut pun terlempar kearah Nasya.
Fira langsung menghilang dan kembali muncul didepan Nasya kemudian membuat kursi dan meja tersebut terpental, Fira melayang diudara, melaju kearah hantu tersebut, mencekik lehernya.
"Fira, lepaskan dia" perintah Nasya.
Fira pun melepaskan leher hantu tersebut perlahan lahan dan menghilang, kemudian kembali muncul disamping Nasya.
"kau bisa menjadi manusia lagi, kau hanya perlu pergi kealam mu, dan menunggu saatnya kau dilahirkan kembali, jika kau tidak kembali kealam atas, kau tidak akan pernah bisa menjadi manusia" ujar Nasya.
"jika kau tetap disini, apa kah kau akan tetap mengganggu ku?, apa kah kau akan terus mengusik hidup ku?" ujar Nasya.
"maaf, aku melakukannya, hanya karena aku tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama seperti ku lagi disekolah ini" ujar hantu tersebut.
"aku tau itu, tapi kau tidak bisa seperti ini, kau hanya akan menyiksa diri mu sendiri, aku berjanji pada mu, tak akan ku biarkan ada seseorang yang mengalami hal yang sama seperti mu disekolah ini" ujar Nasya.
"kau berjanji?" tanya hantu tersebut.
"ya, aku berjanji" jawab Nasya.
Mendengar itu pun hantu tersebut perlahan lahan menghilang, setelah hantu tersebut menghilang kalung Nasya yang tadinya masih melayang pun terjatuh, Fira pun perlahan lahan ikut menghilang setelah hantu tersebut hilang.
Mata kiri Nasya berubah seperti semula, Nasya pun mengambil kalung tersebut dan memasangnya kembali kelehernya, saat Nasya melangkah menuju pintu perpus, langkahnya terhenti karena Arga masih berdiri mematung disana.
"aku mau lewat" ujar Nasya dengan wajah datar.
Arga pun melangkah agak menjauh dari pintu, saat Nasya kembali melangkah dan memegang pegangan pintu, langkahnya kembali terhenti saat Flora memanggilnya.
Nasya menghembuskan napas kesal kemudian berkata, "jika kalian tidak bisa menerima ku apa adanya sebagai teman kalian, maka lebih baik kita tidak perlu berteman"
Nasya pun membuka pintu perpus dan pergi dari sana, Clarissa, Salsa, dan Flora sedih sedangkan Arga masih berdiri mematung mencoba menelaah yang baru saja terjadi.
Sepulang sekolah Nasya langsung membereskan buku bukunya dan pergi ketempat parkir, Clarissa, Salsa, dan Flora pun mengejarnya.
Saat Nasya sudah menaiki motornya dan mau pergi dari sana, Clarissa, Salsa, dan Flora memegang motor Nasya.
"tunggu" ujar Clarissa.
![](https://img.wattpad.com/cover/293832490-288-k297155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasíaSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...