Part 52

17 1 0
                                    

Langkah Nasya terhenti ditepi sungai saat Arga memanggil namanya, Nasya pun berbalik dan melihat kearah Arga.

Arga pun langsung berlari kearah Nasya dan memeluknya, Nasya yang merasakan itu membelalak kan matanya terkejut, air mata Arga kembali menetes, pelukan Arga semakin erat.

"jangan tinggal kan aku" bisikan Arga ditelinga Nasya.

Nasya yang mendengar itu pun membalas pelukan Arga, saat Arga melepaskan pelukannya Arga melihat kearah Nasya, sedangkan Nasya hanya diam melihat kearah Arga.

Arga yang melihat Nasya pun tiba tiba mencium bibir Nasya, dengan kedua tangannya yang memegang leher Nasya dengan lembut, Nasya yang merasakan itu pun membelalak kan matanya terkejut.

Arga terus mencium bibir Nasya, salah satu tangan Arga terulur menarik tubuh Nasya semakin dekat ketubuhnya, perlahan lahan Nasya pun menutup matanya dan tangannya terangkat untuk memegang leher Arga.

Nasya pun ikut mencium bibir Arga, saat Arga melepaskan ciumannya, Nasya langsung mendorongnya kesebuah batu besar dengan pohon besar dan sungai didekatnya.

Nasya pun membaring kan tubuh Arga diatas batu tersebut dan kembali mencium bibirnya, Arga pun ikut mencium bibir Nasya, setelah Nasya melepaskan ciumannya, Nasya menatap wajah Arga begitu juga Arga.

Nasya teringat perkataan Fira bahwa dia akan pergi saat Nasya sudah mendapatkan pasangan hidup, Nasya pun langsung berdiri dan menjauhi Arga.

Nasya langsung pergi dari sana, sedangkan Arga masih terbaring diatas batu besar tersebut, Arga tersenyum sambil berkata, "dia, mencium ku"

Arga pun bangkit dan pergi dari sana menyusul Nasya.

*****
Nasya duduk dikursi belajarnya dimalam hari dikamarnya, Nasya menggoyangkan kakinya dan menggigiti kuku jarinya sambil mengingat saat Nasya menciumnya.

Nasya memegangi kepalanya sambil berkata dalam hati, "tidak, aku tidak mau Fira pergi secepat itu"

Tiba tiba gelas yang ada diatas nakas terjatuh, Nasya pun langsung menoleh, ternyata itu adalah Fira, Nasya yang melihatnya pun hanya diam.

"kau mencintainya?" tanya Fira dengan suara khas hantunya.

"tidak, aku tidak mencintainya" jawab Nasya.

"jangan bohong... jika kau memang mencintainya, maka akui saja" teriak Fira.

"tidak, aku tidak mencintainya..." jawab Nasya.

Fira pun menghilangkan dirinya lagi, Nasya yang melihat itu pun terlihat gelisah, dan takut.

Sedangkan disisi lain Arga sedang berbaring diranjang kamarnya, sambil mengingat saat Nasya menciumnya, Arga terus tersenyum, dan menggulingkan badannya diatas ranjang, tak sengaja Arga terjatuh dari ranjang kamarnya, Arga tetap saja terlihat senang.

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya pergi kesekolah menaiki motornya, sesampainya disekolah Nasya langsung memarkirkan motornya dan pergi kekelas, kemudian langsung duduk ditempat duduknya tanpa mempedulikan Clarissa, Salsa, Flora bahkan Arga.

Diwaktu istirahat Nasya duduk memakan makanannya sendiri, Arga pun datang dan makan semeja dengan Nasya, Nasya hanya acuh dengan kedatangan Arga.

"kenapa kau tidak berbaik kan dengan mereka?" tanya Arga.

Nasya hanya diam dan memakan makanannya, setelah Nasya selesai makan, Nasya langsung pergi dari sana tanpa mempedulikan Arga.

Arga yang melihat itu hanya melihat kearah Nasya yang pergi dari sana, Arga pun melanjutkan memakan makanannya.

Sepulang sekolah Nasya langsung pergi pulang kerumahnya menaiki motornya, sedangkan Arga menghampiri Clarissa, Salsa, dan Flora yang sedang berdiri didepan pintu gerbang sekolah.

"kalian pulang naik apa?" tanya Arga.

"taksi" jawab Salsa.

"soal Nasya, jangan salah sangka dengannya, dia melakukan itu karena tidak ingin kalian dalam masalah" ujar Arga.

Kemudian Arga pun langsung pergi dari sana, sedangkan Clarissa, Salsa, dan Flora masih berdiri didepan gerbang sekolah merenungkan ucapan Arga.

Setelah Nasya mengganti bajunya, Nasya pergi ketaman yang sepi, Nasya melepas kalung tersebut, kalung tersebut perlahan lahan menghilang menjadi butiran cahaya yang melayang dan menghilang diatas awan.

Tak lama kemudian Sara datang dan memanggil nama Nasya, Nasya pun menoleh, Sara langsung berlari menghampiri Nasya, Nasya pun berjongkok dan memeluk Sara.

"kakak, sudah lama kita tidak bertemu, apa kakak tidak merindukan ku?" ujar Sara.

Nasya hanya menjawabnya dengan senyuman, kemudian Sara kembali bertanya, "bagaimana kabar kakak?"

"aku baik" jawab Nasya sambil tersenyum.

Di malam hari Nasya duduk diranjang kamarnya sambil mengingat saat dia sedang berjalan jalan dan duduk dikursi panjang yang ada ditaman bersama Sara.

"apa kah, kakak boleh bertanya sesuatu?" tanya Nasya.

Sara hanya menatap melihat kearah Nasya, Nasya pun bertanya, "jika seseorang yang kita sayangi akan pergi, jika kita menemukan orang lain yang mulai kita sukai, kita harus melakukan apa?"

Sara merenung untuk sementara waktu kemudian menjawab, "entahlah, tapi, kalo menurut ku, kakak tidak perlu memilih salah satu, kakak hanya perlu bertingkah biasa saja, tanpa membedakan mereka"

Nasya membaringkan tubuhnya diranjang kamarnya dan bertanya, "aku harus apa?"

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya pergi kesekolah menaiki motornya, sesampainya disekolah Nasya berjalan dilorong sekolah, tak sengaja Nasya melihat Arga yang sedang berjalan kearahnya.

Nasya yang melihat itu pun berbalik dan pergi menjauhi Arga, Arga yang melihat itu pun kebingungan dan bertanya tanya, "kenapa dia menjauhi ku?"

Saat bel istirahat semua murid berhamburan keluar kelas setelah bu guru keluar dari kelas, saat Arga mau menghampiri Nasya, Nasya langsung beranjak dari duduknya dan pergi dari sana tanpa mempedulikan Arga.

Saat makan siang Arga langsung menghampiri Nasya dan duduk semeja dengannya, namun Nasya kembali beranjak dari kursinya dan pergi duduk sendirian.

Setelah Nasya selesai makan, Nasya langsung pergi keatab sekolah, Arga yang melihatnya pun mengikutinya, sesampainya diatab Nasya berdiri melihat pemandangan dari atap sekolah.

Nasya mengingat ucapan Sara, "kakak tidak perlu memilih salah satu, kakak hanya perlu bertingkah biasa saja, tanpa membedakan mereka"

Nasya menghela napas, tak lama kemudian Arga datang, Nasya yang melihat kedatangannya pun kembali menjauhi Arga, saat Nasya berjalan melewati Arga.

Arga langsung menarik tangan Nasya dan mendorongnya sampai kepagar atap sekolah, kemudian memojok kannya, Nasya menunduk kan kepalanya.

"tolong jangan menjauhi ku, itu menyakitkan" ujar Arga.

Nasya tetap menunduk kan kepalanya, Arga yang melihatnya pun berkata, "kenapa kau menunduk kan kepala mu?, tatap aku, lihat aku"

Nasya langsung mendorong Arga menjauh kemudian pergi dari sana, Arga yang melihat itu pun sedih, Arga memegang pagar atab sekolah dan mencoba menenangkan dirinya dengan angin yang berhembus disana.

Sepulang sekolah Nasya langsung pergi kejembatan dan melihat pemandangan sungai dari tepi jembatan, tiba tiba ada sebuah pisau yang melayang tepat kearah Nasya.

Arga langsung berteriak, "awas!"

Nasya langsung berbalik, Arga langsung menarik tubuh Nasya dan memeluknya, pisau tersebut pun tertancap dipagar jembatan, setelah Arga melepas pelukannya, Nasya menatap melihat kearah mata Arga.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang