"kenapa kau bisa bicara sendiri?, kau bicara dengan siapa?" tanya Arga.
"baiklah, aku akan menceritakannya" jawab Nasya sambil menghela napas.
Mereka pun mendekati Nasya untuk mendengarkan ceritanya, Nasya pun melihat kearah mereka satu per satu.
"aku bicara dengan teman ku, namanya adalah Fira" ujar Nasya.
"apa dia itu hantu?" tanya Salsa.
"bisa dibilang seperti itu" jawab Nasya.
"apa kah, dia ada disini?" tanya Flora.
"iya, dia ada disini" jawab Nasya.
"dimana?" tanya Flora.
"disamping mu" jawab Nasya.
Seketika Flora langsung memeluk Nasya dan melihat kesampingnya, Nasya yang melihat itu pun tertawa terbahak bahak, Flora yang menyadarinya pun langsung melepaskan pelukannya.
"kau hanya berniat menakuti ku ya" ujar Flora.
Nasya pun menjawab dengan tersenyum, "tidak"
Kemudian Nasya beranjak dari duduknya dan kembali berkata, "tapi, kalian tenang saja, Fira tidak jahat, dia tidak berbahaya, jadi jangan takut"
Nasya pun berjalan pergi dari sana, Clarissa yang melihatnya pun berteriak, "hei, Nasya tunggu"
Nasya tak mempedulikan mereka, Nasya hanya terus berjalan dengan pandangan terus kedepan, Clarissa, Salsa, Flora, dan Arga pun beranjak dari duduk mereka dan berlari menghampiri Nasya.
Mereka bertiga terus saja bertanya sambil berjalan didekat Nasya, Arga hanya berjalan mengikuti Nasya tanpa berkutip, Nasya pun menghentikan langkahnya, dan menatap melihat kearah Clarissa, Salsa, dan Flora.
"aku akan menceritakannya nanti, sepulang sekolah" jawab Nasya.
Nasya pun kembali melanjutkan perjalanannya, Clarissa, Salsa, dan Flora pun kembali mengikuti Nasya, berjalan disamping Nasya.
Arga yang melihat itu pun mendesus kesal kemudian berkata, "aku kok malah dikacangin" kemudian Arga pun pergi dari sana menyusul Nasya.
Sepulang sekolah, Clarissa, Salsa, Flora, Arga, dan Nasya pergi ketempat latihan, saat Nasya dan Arga memainkan peran mereka, mereka melakukannya dengan baik, tetapi saat adegan ciuman Nasya kembali mendorong Arga.
Saat latihan mereka selesai, Nasya berjalan keluar gedung, diluar gedung sudah ada guru beladiri yang menunggu, Nasya pun menghampirinya dengan terpaksa.
"ayo, kita berlatih" ujar guru tersebut.
"dimana?" tanya Nasya.
"ayo ikut aku" jawab guru tersebut, sambil berjalan pergi.
Nasya pun mengikutinya dari belakang dengan terpaksa, guru tersebut berjalan sampai memasuki sebuah hutan dengan pohon yang menjulang tinggi, Nasya yang mengikutinya dari belakang pun terlihat kelelahan.
Nasya pun mengeluh, "aku sudah sangat lelah, kegiatan ku padat sekali hari ini"
"jangan banyak bicara, ikuti saja aku, sebentar lagi kita akan sampai" ujar guru karate tersebut.
Akhirnya mereka sampai disebuah sungai dengan batu disekitar sungai tersebut, dengan pohon ditepi sungai tersebut dan terdapat batu besar disana.
Nasya yang melihatnya pun berdecak kagum melihat sekeliling, Nasya pun bertanya, "kenapa kau mengajak ku kesini?"
"tentu saja untuk berlatih" jawab guru tersebut.
Saat Nasya mau menjawab, tiba tiba handphonenya berdering, Nasya pun mengeluarkan handphonenya dari tas dan melihat layar handphonenya tersebut.
Ternyata Arga yang telah menelfonnya, Nasya pun mengangkat telfon tersebut dan bertanya lewat telfon "ada apa?"
"kau dimana?" tanya Arga.
"aku ada urusan, kalian pulang duluan saja" ujar Nasya kemudian menutup telfonnya.
"ayo, cepat selesaikan latihan ini" ujar Nasya dengan wajah datar.
"baiklah" jawab guru tersebut.
Saat berlatih guru tersebut terus mengalahkan Nasya dan tidak mau kalah, meskipun dia sudah terluka, mereka berdiri berhadapan dengan jarak yang cukup jauh, dengan gerakan yang siap untuk menyerang.
"cukup, sudah cukup" ujar guru tersebut.
Nasya pun menghembuskan napas lega, kemudian berkata sambil berjalan kearah tasnya dan mengambilnya, "baiklah, kalau begitu aku langsung pulang saja"
"tunggu, ada peringatan dari ku untuk mu. jangan menyalah gunakan kalung itu" ujar guru tersebut.
Nasya pun melihat kearah kalung tersebut sambil memegangnya, saat Nasya kembali melihat kearah guru tersebut berada, guru tersebut sudah tidak ada disana.
Nasya pun melihat sekeliling mencari gurunya tersebut, Nasya yang melihat tidak ada siapa pun disana pun bertanya tanya, "kemana dia?"
Sesampainya Nasya di tempat tinggalnya sekarang, Nasya berjalan perlahan dan langsung membaringkan tubuhnya diranjang, Clarissa, Salsa, dan Flora yang melihat Nasya pun menghampirinya.
"Nasya, ceritakan soal teman mu itu" ujar Clarissa.
Nasya beranjak dari tidurnya dan berkata, "hei, kalian tidak melihat aku sedang lelah"
Nasya pun pergi untuk membersihkan tubuhnya, setelah Nasya selesai mandi, Nasya yang melihat Clarissa, Salsa, dan Flora duduk diam dengan wajah yang ditekuk pun menghampiri mereka.
"kalian marah ya?" tanya Nasya.
Mereka hanya diam, Nasya pun kembali berkata dengan wajah datar sambil berjalan kearah ranjangnya dan tidur, "terserah kalian saja"
Mereka bertiga yang melihat tindakan Nasya pun cemberut, sambil memainkan handphone mereka masing masing.
*****
Keesokan harinya Nasya pergi kesekolah menaiki motornya, saat pelajaran mau dimulai Clarissa, dan Salsa mengacuhkan kedatangan Nasya, kecuali Flora.Ketika Flora melihat kedatangan Nasya, Flora langsung melambaikan tangannya dan tersenyum, Nasya yang melihat itu pun membalas senyuman Flora.
Diwaktu istirahat Clarissa, Salsa, dan Flora duduk semeja, Clarissa dan Salsa tak mau melihat kearah Nasya, sedangkan Flora dipaksa untuk ikut marah pada Nasya.
Nasya yang melihat itu pun memilih untuk duduk sendirian, tak lama kemudian Arga datang, Arga pun duduk didepan Nasya, Nasya hanya bertindak acuh dan memakan makanannya.
Arga melihat kearah meja Clarissa, Salsa, dan Flora kemudian bertanya kepada Nasya, "apa kalian sedang bertengkar?"
Nasya hanya diam dan memakan makanannya, Arga pun berkata, "sebaiknya kau meminta maaf pada mereka. mereka terlihat marah dengan mu"
Nasya hanya diam, Arga pun kembali berkata, "kau hanya perlu mengubah sifat mu yang tidak bisa bergaul"
Nasya yang mendengar itu pun menatap tajam Arga dan mulai angkat suara, "jadi menurut mu, sifat ku ini tidak bisa bergaul?, ku akui itu, aku memang tidak bisa bergaul, tapi seharusnya mereka juga paham, aku sedang lelah, sedih atau pun yang lainnya, asal kau tau saja, aku lebih suka dikucilkan, dari pada memiliki teman seperti mereka"
"aku sudah memiliki teman yang selalu ada untuk ku, aku tau dia memang bukan manusia, dan kau, kau tidak perlu ikut campur urusan ku" ujar Nasya.
Saat Nasya beranjak dari duduknya dan mau pergi dari sana, Arga memanggil Nasya dan membuat langkahnya terhenti, Nasya yang marah langsung berbalik dan menjatuhkan makanan yang ada dimeja Arga sambil berkata, "jangan mengganggu ku!"
Nasya mengepalkan tangannya dengan wajahnya yang tertunduk, Nasya pun langsung pergi dari sana sambil menundukkan kepalanya, Clarissa, Salsa dan Flora yang melihatnya pun terlihat sedih dan merenung.
Arga pun menyusul Nasya, Nasya pergi keatab sekolah, Nasya menegangkan tangannya memegang pagar atab sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasíaSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...