Nasya menjawab sambil menatap wajah Arga, "seperti Fira, teman ku"
Mendengar jawaban Nasya, Arga pun terdiam, Nasya pun melanjutkan perjalanannya, dan diikuti oleh Arga.
"lalu apa rencana mu sekarang?, kau sudah tau yang salah dan yang benar, lalu kenapa kau tidak menghancurkan atau memberikan kalung itu pada mereka?" tanya Arga.
"sebenarnya, aku juga ingin melakukan itu, tapi jika aku melakukan itu, maka mereka tidak akan berdamai, mereka akan tetap bermusuhan" jawab Nasya.
"jadi, sekarang itu tujuan mu?, untuk membuat mereka berdamai?" tanya Arga.
"ya" jawab Nasya dengan penuh keyakinan.
"apa rencana mu?" tanya Arga, mendengar itu Nasya pun menghentikan langkahnya dan berdiri melihat kearah Arga.
*****
Arga berjalan dibelakang Nasya, tak lama kemudian Nasya menghentikan langkahnya dan melepas jubahnya, dan berjalan menghampiri Arga.Nasya memakaikan jubah tersebut ketubuh Arga dan memakaikan kerudung yang ada dijubah tersebut, mata Arga tertutup oleh kerudung jubah tersebut.
Perlahan lahan Nasya mendekatkan wajahnya ke wajah Arga sambil memegang kerudung jubah tersebut, Nasya melai menutup matanya dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Arga.
Nasya yang menyadari itu pun perlahan membuka mata dan melepaskan kerudung jubah tersebut dan mulai melanjutkan perjalanannya.
Setelah Nasya menjauh, Arga pun membuka kerudung jubah tersebut dan berjalan menghampiri Nasya, ia langsung menarik tubuh Nasya dan mencium bibirnya.
Nasya membelalakkan matanya terkejut, lalu Arga pun melepaskan ciumannya.
"kenapa kau memakaikan ini pada ku?" tanya Arga.
"kau harus menutupi wajah mu saat menemui mereka" jawab Nasya sambil mendorong Arga.
Arga pun kembali memakai kerudung jubah tersebut dan berjalan disampai Nasya, kemudian bertanya, "apakah masih jauh?, aku sudah lelah"
"sebentar lagi kita akan sampai, bertahan lah" jawab Nasya.
Nasya dan Arga menghampiri segerombolan orang yang memakai kaca mata hitam.
"sekarang kau sudah tau segalanya, kembalikan kalung itu pada ku!" ujar salah satu dari segerombolan orang tersebut sambil mencoba meraih kalung yang melingkar dileher Nasya.
Nasya langsung melangkah mundur dan menjawab, "tidak, aku tidak akan memberikannya pada kalian!"
"apa?" ujar salah satu dari segerombolan orang tersebut terkejut.
Tak lama kemudian segerombolan orang yang memakai jubah hitam datang.
"untuk apa kalian datang kemari!" teriak salah satu dari segerombolan orang yang memakai jubah hitam.
"kau pikir apa?, kami datang kesini karena ada seseorang yang mengundang kami kesini!" jawab salah satu dari segerombolan orang yang memakai kaca mata hitam.
"aku yang memanggil mereka!" ujar Nasya.
Saat Nasya melempar kerikil dan kerikil tersebut melayang membentuk tulisan, tulisan tersebut bertuliskan, "temui aku ditengah hutan, aku ingin bicara dengan kalian, tentang kalung kalian!"
"aku ingin bicara dengan kalian, mengenai kalung ini" ujar Nasya sambil memegang kalung dilehernya.
"aku tidak akan memberikan kalung ini kepada salah satu dari kalian, aku tidak akan menghancurkannya, atau pun menyebarkannya" ujar Nasya.
"lalu apa yang akan kau lakukan pada kalung itu?" tanya salah satu dari segerombolan orang berkaca mata hitam tersebut.
"aku akan melepaskannya, kalung ini akan pergi mencari mangsanya sendiri, keputusan ada pada orang yang di targer kan" jawab Nasya.
"sebelum itu, aku ingin mengajukan persyaratan kepada kalian semua!" ujar Nasya.
*****
Saat tadi Arga bertanya, "apa rencana mu?" Nasya menjawab, "memberi persyaratan kepada mereka, dan ancaman jika mereka tidak ingin memenuhinya!""persyaratan apa?" tanya salah satu dari segerombolan orang yang memakai kaca mata hitam.
"kalian harus berdamai, kalian tidak boleh berselisih lagi, tidak ada yang berusaha menghancurkan, atau pun menyebarkannya" jawab Nasya.
Mereka merenung untuk sementara waktu, tak lama kemudian salah satu orang yang memakai jubah hitam menjawab, "baiklah, kami setuju"
"hai, siapa yang memberi mu izin mengambil keputusan, tidak, aku tidak setuju" ujar salah satu dari segerombolan orang yang memakai kaca mata hitam.
"baiklah, aku akan menghancur kan kalung ini saja!" ujar Nasya sambil melepas kalung tersebut dan menggenggamnya dengan kuat.
"berhenti" ujar salah satu dari segerombolan orang yang memakai kaca mata hitam tersebut.
Nasya pun berhentikan langkahnya, dan melihat kearah orang tersebut, orang tersebut pun melepas kaca matanya, Arga terkejut melihat mata orang tersebut yang aneh.
"baiklah, kami setuju, tapi kau juga harus menepati janji mu" ujar orang tersebut.
"baiklah, kalau begitu buka kerudung jubah dan kaca mata kalian" perintah Nasya.
Mereka pun melakukan perintah Nasya, lagi lagi Arga terkejut melihat mata mereka yang aneh, kemudian Nasya berkata, "aku ingin kalian berjanji, bahwa kalian tidak akan melanggar janji kalian itu"
"ya, kami berjanji" jawab mereka hampir bersamaan, kecuali satu orang yang menolak perjanjian itu sebelumnya.
"tidak...!" teriakan orang tersebut.
Orang tersebut langsung mengeluarkan pisau dan berjalan cepat kearah Arga, saat orang tersebut hambir menusuk kan pisau tersebut keperut Arga.
Nasya langsung menghalanginya, alhasih Nasya yang malah tertusuk pisau tersebut, darah bercucuran keluar dari perut Nasya yang tertusuk, Arga yang melihat itu langsung mendorong orang tersebut menjauh dari Nasya.
Nasya yang tertusuk pun jatuh, Arga segera menangkab tubuh Nasya, tak sengaja kerudung yang menutupi wajahnya terbuka, Nasya terbaring dipangkuan Arga, napas Nasya terengah engah sambil menahan sakit memegangi perutnya yang tertusuk.
Arga meneteskan air mata sambil mengelus kepala Nasya, dan memanggil manggil namanya, segerombolan orang yang memakai jubah hitam langsung menghampiri Nasya.
Napas Nasya masih terengah engah, mata Nasya perlahan lahan mulai terpejam, Arga terus memanggil manggil nama Nasya membuat Nasya masih berusaha untuk membuka mata.
"dasar, sudah ku bilang tutupi wajah mu" ujar Nasya dengan napas terengah engah.
Kemudian tangan Nasya mulai terangkat dan memakaikan kerudung jubah tersebut menutupi wajah Arga, tiba tiba tangan Nasya terjatuh ketanah.
Arga yang melihat itu langsung berusaha membangunkan Nasya, tetapi tidak ada hasilnya, Nasya tetap terbaring dengan matanya yang terpejam.
Tak lama kemudian luka Nasya hilang perlahan lahan, hal tersebut membuat semua orang terkejut sedang kan Arga mulai berhenti menangis.
Perlahan lahan tubuh Nasya terangkat melayang diatas udara, Arga pun berdiri melihat kearah Nasya dengan pipinya yang masih basah karena air mata.
Setelah posisi melayang Nasya berdiri, tiba tiba ada bayangan yang keluar dari tubuh Nasya dan mengikat dan memojok kan mereka semua dipohon besar kecuali Arga.
Mereka semua mencoba melepaskan diri tetapi tak berhasil, perlahan lahan mata Nasya mulai terbuka kemudian tubuh Nasya turun perlahan lahan ketanah.
"kalian harus tetap mematuhi janji kalian" ujar Nasya.
Bayangan tersebut kembali masuk ketubuh Nasya setelah melepaskan mereka semua, Nasya pun pergi dari sana, Arga pun langsung mengejarnya, Nasya terus berjalan sedangkan Arga masih jauh dibelakang Nasya, Nasya terus berjalan sampai keluar gua, didekat sungai yang ada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasiSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...