Part 38

10 1 0
                                    

Arga hanya diam menutup mulutnya, Nasya yang melihatnya pun tersenyum menahan tawanya kemudian berkata, "baiklah, kau boleh buka mulut mu"

Arga pun menjawab, "entahlah, mungkin kebetulan"

"aku pergi dulu" ujar Nasya sambil melangkah kesisi lain.

Arga langsung memegang tangan Nasya dan berkata, "tunggu sebentar, aku ingin mengenalkan mu dengan seseorang" Arga pun langsung menarik tangan Nasya dan membawanya kearah teman temannya.

Arga pun memperkenalkan Nasya kepada teman temannya, salah satu teman Arga pun berkata, "sepertinya kau benar benar jatuh cinta"

Nasya yang mendengar itu hanya menunjukkan wajah datar dengan tatapannya yang tajam.

Saat Nasya mau pergi dari sana, Arga kembali mengejarnya dan memegang tangan Nasya, Nasya pun menghentikan langkahnya, tak sengaja Nasya mendengar teriakan seorang ibu yang berkata, "tolong, copet!"

Nasya yang melihat copet tersebut pun berkata, "aku harus mengejarnya"

Nasya melepaskan tangan Arga dari tangannya dan mengejar copet tersebut, saat copet tersebut menyeberang jalan raya ada sebuah mobil yang melaju kencang kearahnya.

Copet tersebut pun panik dan jatuh sendiri keaspal, saat mobil tersebut sudah mulai dekat copet tersebut langsung menutupi kepalanya menggunakan tangannya.

Nasya langsung berlari dan memegang mobil yang melaju tersebut, pada saat yang sama kalung yang ia pakai berkilau untuk sementara waktu, saat mobil tersebut bersentuhan dengan tangam Nasya, anehnya mobil itu malah langsung berhenti.

Nasya yang melihat mobil tersebut terhenti pun menatap tangannya dan membolak balikkan tangannya seolah olah tidak percaya dengan yang baru saja terjadi.

Copet tersebut pun menyingkirkan tangannya dari kepalanya perlahan lahan, saat copet tersebut mau melarikan diri, mata kiri Nasya berubah menjadi warna abu abu.

Nasya pun langsung berbalik dan menarik baju bagian belakang copet tersebut sampai terjatuh dan terbaring diaspal, Nasya langsung memegang baju bagian dada copet tersebut dan memukulnya kemudian mengembalikan tas yang dicopet tersebut kepada pemiliknya.

Nasya melihat kearah Arga yang terlihat tengah menatapnya, Nasya pun memilih langsung pergi dari sana tanpa mempedulikan Arga.

Malam pun tiba, Nasya sedang duduk dimeja belajarnya dan tengah belajar dengan secangkir air putih disampingnya.

Flora duduk dikursi menghadap Nasya, Flora pun bertanya, "Nasya, apa kau sedang jatuh cinta pada Arga"

Nasya yang sedang meneguk minumannya tersebut langsung menyemburkannya tepat kearah wajah Flora, membuat wajahnya basah kuyup.

"Aaa... Nasya" ujar Flora.

"maaf, maaf, lagian kau ini, bertanya hal hal yang aneh" ujar Nasya.

"itu mungkin saja kan" jawab Flora.

"ya sudah, terserah kau saja, ayo cuci dulu wajah mu" ujar Nasya dengan wajah datar.

Flora pun pergi untuk mencuci wajahnya, setelah Flora selesai mencuci wajahnya pun menyusul Clarissa dan Salsa yang sudah tidur dari tadi.

Sedangkan Nasya masih duduk dimeja belajar dan mengingat disaat Nasya bisa membuat mobil tadi berhenti menggunakan tangannya, Nasya pun melepaskan kalung yang ia pakai dan memandanginya.

Didalam mata Nasya terlihat, Nasya yang sedang berdiri sendirian dengan kepalanya yang tertunduk, saat Nasya menegakan kepalanya mata Nasya terlihat aneh.

Seketika Nasya tarkejut dan langsung berdiri dari duduknya sambil menjatuhkan kalung tersebut.

Nasya bertanya tanya dalam hati, "apa maksudnya?, bagaimana bisa begitu?"

*****
Keesokan harinya Nasya pergi kesekolah manaiki motornya sendiri, sesampainya disekolah Nasya langsung pergi kekelasnya dan membaca buku sambil menunggu bu guru datang.

Murid murid mulai berdatangan, Nasya pun berhenti mbaca buku, tak lama kemudian bu guru datang.

"anak anak, hari ini ada pengumuman penting" ujar bu guru.

"kemarin sudah ada pengumuman penting, dan sekarang ada pengumuman penting lagi" ujar salah satu murid.

"jika kau tidak mau mendengarkannya, kau hanya perlu keluar, sekalian tidak usah ikut pelajaran" ujar bu guru.

Murid tersebut pun terdiam dan berkata, "maaf"

"ternyata guru profesional itu telah datang kesekolah kita hari ini, dia bilang ingin berbicara dengan kalian" ujar bu guru.

Guru profesional tersebut pun masuk kekelas Nasya, dengan wajahnya yang datar, guru tersebut menatap semua murid yang ada disana satu per satu, Nasya yang ditatap pun membalasnya dengan tatapan yang lebih tajam.

Guru tersebut mengalihkan pandangannya ke murid yang lain, bu guru berkata, "anak anak, hari ini bu profesional ini, akan mengumumkan siapa saja yang akan tampil dipanggung, kalo begitu saya permisi"

Setelah bu guru pergi, guru tersebut bertanya dengan wajah datarnya, "ada yang ditanyakan?"

Lalu ada seorang murid yang mengangkat tangannya dan bertanya, "kenapa mendadak, bu guru bilang anda akan datang sepekan lagi?"

"hari ini aku ingin melatih mereka lebih keras lagi, ada pertanyaan lagi?" tanya bu guru tersebut.

Semua murid terdiam melihat kearah satu sama lain, kemudian guru profesional pun berkata, "baiklah kalau begitu, kita mulai saja"

"peran figuran yang akan naik panggung sudah aku pilih dari kelas lain, tinggal pemain utama, aku akan memilih beberapa dari kalian" ujar bu guru dengan tetap menunjukkan wajah datar.

"baiklah, langsung saja, aku akan mengumumkan, siapa saja pemeran utama yang akan naik panggung!" ujar bu guru tersebut.

"Clarissa, Salsa, Flora" ujar bu guru tersebut.

"apa?" ujar Clarissa, Salsa, dan Flora bersamaan.

"kalian mungkin akan menari dibelakang penari utama, jika soal menyanyi, aku akan mengetesnya nanti" ujar bu guru.

Clarissa, Salsa, dan Flora melihat satu sama lain dan tersenyum senang, sedangkan Dara, dan Vina terlihat marah, Dara mengepalkan tangannya marah sambil melihat kearah Clarissa, Salsa, dan Flora.

"selanjutnya, pemeran paling utama disini ada dua orang, satu pria dan satu lagi wanita" ujar bu guru.

Dara terlihat menggabungkan kedua tangannya dan berkata dalam hati, "pasti aku dan Arga, tidak mungkin yang lain"

"Arga dan Nasya" ujar bu guru.

Seketika Nasya membalakkan matanya dan bertanya, "apa?"

Sedangkan Dara yang sangat marah mengepalkan tangannya marah sambil menatap kearah Nasya.

"kau dan Arga yang akan menjadi pemeran utamanya" ujar bu guru.

Semua murid disana berisik membicarakan hal tersebut, Nasya dengan wajah datarnya pun beranjak dari tempat duduknya.

Nasya menatap guru tersebut dengan tatapan dingin kemudian berkata, "aku tidak mau, kenapa tidak Dara saja yang menjadi pemeran utama wanitanya?"

Dara yang mendengar itu pun terkejut, kemudian bu guru menjawab, "dia tidak memiliki bakat yang dibutuhkan"

Dara terlihat terkejut dan terpukul dengan jawaban dari bu guru tersebut, Nasya mendesus sambil tersenyum sinis.

"ini benar benar mengejutkan, saat Clarissa, Salsa dan Flora mengajukan diri ingin ikut naik panggung, kau bilang mereka tidak memiliki bakat yang dibutuhkan, lalu kenapa sekarang kau memilih mereka?" ujar Nasya sambil menatap dan tersenyum remeh pada guru tersebut.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang