"bisakah kalian tidak mengganggu ku, aku ada urusan penting saat ini"ujar Nasya dengan wajah datar.
Mereka berdua hanya diam menatap Nasya, saat Nasya mau pergi mereka kembali menghalangi Nasya dengan berdiri dijalan Nasya, Nasya tidak mempedulikan mereka dan langsung menjalankan motornya, mereka menutup mata mereka.
Nasya mengendarai motornya memutari mereka, kemudian pergi dari sana, Nasya pergi kekafe menemui Hendra, disana Nasya menunjukan rekaman disaat Karina memukulinya.
"maaf kan aku Nasya, karena aku kau jadi terluka"ujar Hendra dengan wajah sedih.
"tidak masalah, sekarang aku hanya perlu mengambil bukti yang ada disungai, semoga saja buktinya tidak rusak, tetapi jika rusak setidaknya kita sudah mempunyai beberapa bukti lain"ujar Nasya.
Nasya pergi kejembatan seperti yang disebutkan Disa, Nasya naik keatas bibir jembatan, tetapi tiba tiba Arga menarik tangannya, Nasya terjatuh dipelukan Arga, Nasya membelalakkan matanya terkejut dan langsung mendorong Arga.
"kenapa kau menarik
ku?" tanya Nasya."kau sendiri mau apa?"ujar Arga kembali bertanya, Nasya menjawab dengan ragu "aku..." Nasya pun langsung pergi dari sana meniggalkan Arga.
Sesampainya dirumah Nasya pergi kekamar dan mengirimkan pesan kepada Hendra, "Om Hendra, maaf aku gagal, tiba tiba disana ada Arga, aku serahkan tugas ini pada mu"
Hendra pergi dari kantor menaiki mobilnya, Nasya berbaring dikamarnya sambil menatap langit kamarnya, Nasya pun tertidur.
*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya pergi kesekolah menaiki motornya, sesampainya disekolah Nasya membuka handphone dan melihat pesan Hendra, "Nasya, om sudah mencari dan mengambil handphone Disa, kita akan bicarakan nanti sepulang sekolah ditempat biasa"Nasya tersenyum, lalu Nasya berjalan pergi masuk kelas, disisi lain Arga, Clarissa, Salsa, Flora memperhatikan tingkah Nasya.
"sebenarnya, aku merasa aneh pada Nasya, kemarin dia mau meloncat dari jembatan"ujar Arga.
"dia memang benar benar anak yang misterius"ujar Clarissa.
"apa kita harus mencari taunya?" tanya Flora.
Saat waktu istirahat, setelah Nasya selesai makan, Nasya pergi kekelas, saat dikelas Salsa menepuk bahu Nasya dan memanggilnya sambil bertanya, "Nasya, apa kau bisa bersenang senang dengan ku hari ini?"
"kenapa harus aku, kenapa kau tidak mengajak Clarissa atau Flora?"tanya Nasya.
"aku hanya ingin dekat dengan mu, apa kau mau?"tanya Salsa.
"tidak" jawab Nasya dengan wajah datar, kemudian pergi duduk dikursinya.
Sepulang sekolah Nasya pergi kekafe untuk menemui Hendra, sesampainya dikafe Nasya menghampiri Hendra dan bertanya, "Om, dimana handphonenya?"
Hendra memberikan handphone tersebut, lalu Nasya mengecas handphone tersebut dan membukanya, "syukurlah masih bisa"ujar Nasya.
Nasya pun melihat rekaman yang ada dihandphone tersebut dan menunjukannya pada Hendra, lalu memindahkannya ke laptopnya.
"lalu sekarang kita harus apa?"tanya Hendra.
"besok om hanya perlu pergi bekerja seperti biasa, aku akan menakuti tante Karina setelah aku pulang sekolah, jika tante Karina menelfon om, om tidak perlu mengangkatnya" jawab Nasya.
"baiklah"ujar Hendra.
Keesokan harinya Nasya pergi kesekolah berjalan kaki, disisi lain Arga, Clarissa, Salsa, dan Flora terus mengawasi Nasya kemanapun ia pergi, Nasya mulai sedikit curiga, tetapi Nasya hanya terus mengacuhkannya.
Sepulang sekolah Nasya berjalan menuju gerbang sekolah, tepat disaat itu Flora sedang berjalan melewati jalan raya sendirian, Nasya melihat ada mobil melaju kearah Flora, Nasya memanggil Flora, tetapi mobil tersebut telah menaberak Flora, Nasya langsung menghampiri Flora yang terluka parah, lalu menelfon ambulance.
Saat dirumah sakit Nasya duduk dikursi sambil terus menundukkan kepalanya sedangkan Arga, Salsa, Clarissa yang juga ada disana, hanya berdiri dan menunggu dokter keluar dari ruangan Flora.
Kemudian Nasya mengirimkan pesan kepada Hendra, "maaf om, aku terpaksa menunda rencanaku, karena teman sekolah ku sedang mengalami kecelakaan"
Hendra yang membaca pesan Nasya pun membalasnya, "tidak apa apa"
Tak lama kemudian orang tua Flora datang, mereka berdua terlihat cemas, sedangkan Nasya hanya terus menundukkan kepalanya.
"bagaimana keadaan Flora, semoga saja Flora baik baik saja"ujar ibu Flora sambil menangis.
Nasya yang mendengar perkataan ibu Flora mengingat saat Flora tertabrak oleh mobil tersebut, tepat disaat itu mata kiri Nasya berubah berwarna abu abu, kemudian Nasya menjawab sambil menundukkan kepalanya, "Flora baik baik saja"
Nasya menutupi mata kirinya dan pergi dari sana, Arga pun mengikutinya sambil memanggil Nasya, Nasya yang tau bahwa Arga mengikutinya dan memanggilnya pun berlari.
Saat Arga berhasil memegang tangan Nasya yang menutupi matanya, Arga tak sengaja melihat mata kiri Nasya yang berwarna abu abu, Nasya langsung melepaskan tangan Arga dari tangannya dengan kasar, lalu pergi dari sana.
*****
Keesokan harinya Nasya semakin diawasi oleh Arga, Salsa, dan Clarissa, sepulang sekolah, Arga, Salsa, Clarissa mengajak Nasya untuk kerumah sakit menjenguk Flora, Nasya yang diajak terlihat gelisah.Lalu menjawab, "maaf, aku tidak bisa, aku punya urusan penting" lalu Nasya pergi dari sana dengan berjalan kaki.
Sesampainya Nasya dirumah, sebelum Nasya masuk kamarnya ada yang membunyikan bel rumahnya, Nasya pun membuka pintu rumahnya, Nasya terkejut melihat kedatangan Arga, Salsa, dan Clarissa.
"kalian kesini, ada urusan apa kalian kesini?"tanya Nasya dengan wajah gelisah.
Salsa lengsung memegang tangan Nasya dan menjawab, "kami hanya ingin main kerumah mu"
Nasya berkata dalam hati, "kenapa mereka harus datang disaat yang tidak tepat"
Kemudian Nasya melihat kearah tangga dan berkata dalam hati, "aku serahkan ini pada mu"
Lalu Salsa, Clarissa, dan Arga pergi kekamar Nasya, Clarissa menarik tangan Nasya pergi kesana.
Disisi lain Karina sedang duduk diranjang kamarnya, tiba tiba ada buku yang jatuh tepat dihadapannya, buku tersebut bertuliskan, "kau akan mati!" yang ditulis dengan tinta merah.
Tiba tiba pintu kamar karina tertutup dengan sendirinya, suara pintu tertutup tersebut terdengar sampai kamar Nasya.
"suara apa itu?" tanya Arga.
"ayo kita lihat"ujar Salsa.
Nasya yang melihat mereka beranjak dari duduk mereka berusaha mencegah mereka dengan berkata, "kalian mau kemana, mungkin itu hanya perasaan kalian saja, disini memang sering ada suara suara seperti itu"
"begitu ya"ujar Clarissa, mereka pun kembali duduk dan melanjutkan permainan mereka.
Disisi lain Karina berkata sambil ketakutan, "berhentilah mengganggu ku, aku tidak takut pada mu"
Tiba tiba beberapa barang yang berada disana terhempas satu per satu, Karina melihat kearah kesebuah sudut, disana Karina melihat Disa yang terlihat bersimbah darah.
Disa berkata sambil menyudutkan Karina, "kau yang membunuh ku, kau yang membunuh ibu ku, kau menghabisi ku dan ibu ku dengan kejam!"
Karina terus berjalan mundur dan terjatuh, dan menjawab, "iya, aku yang membunuh mu, aku yang membunuh ibu mu, kumohon maaf kan aku"

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasiSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...