Part 20

26 4 0
                                    

Rina berkata sambil menunduk kan kepalanya, "terimakasih Nasya, aku tidak mengira kau akan membela ku"

"sudah kubilang kan, aku hanya membela yang benar" ujar Nasya dengan wajah dingin.

"kakak..." teriakan gadis kecil dari rumah Rina.

Nasya menoleh, lalu bertanya, "siapa itu?"

"itu adik ku, kami hanya tinggal berdua setelah ayah ku ditahan" jawab Rina.

Nasya terdiam, lalu memakai helmnya dan pergi dari sana, diperjalanan Nasya meneteskan air mata sambil mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, sesampainya dirumah, Nasya langsung pergi kekamarnya dan menangis sambil menghancurkan barang barang yang ada dikamarnya.

Tak lama kemudian handphone Nasya berbunyi, ternyata ibunya menelfon, Nasya langsung menolak panggilan suara tersebut dan melempar handphonenya kekasur, dan duduk dikasurnya dengan napas terengah engah dan air mata yang terus mengalir.

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya bangun pagi dan bersiap untuk pergi kesekolah, sesampainya disekolah Nasya langsung berjalan menuju kelasnya, duduk dikursinya dan siap untuk belajar, Arga pun menghampirinya.

"Nasya, adik ku ingin bicara dengan mu sepulang sekolah nanti" ujar Arga.

"apakah itu penting, tidak kan" ujar Nasya dengan wajah dingin, lalu pak guru datang Arga pun segera duduk ditempatnya.

Saat bel istirahat berbunyi, Arga menghampiri Nasya, tetapi Nasya malah langsung pergi dari sana, Arga pun mengikutinya, namun Arga kehilangan jejaknya, Arga pun berlari mencari keberadaaan Nasya.

Akhirnya Arga melihat Nasya yang pergi keruang guru, Arga pun memilih menunggu Nasya didepan pintu ruang guru, tak sengaja Arga juga mendengar perbincangan tersebut, Arga mendengar bahwa Nasya meminta izin untuk tidak masuk sekolah beberapa hari, para guru pun mengizinkannya.

Setelah Nasya keluar dari ruang guru, Arga langsung memegang tangan Nasya, Nasya yang terkejut langsung melipat tangan Arga kebelakang, setelah Nasya menyadari hal tersebut, Nasya langsung melepas tangannya dari tangan Arga, lalu langsung pergi dari sana.

Sepulang sekolah Nasya langsung mengendarai motornya pergi pulang, Clarissa, Salsa dan Flora yang ingin bermain kerumah Nasya pun ikut bersama Arga pergi kerumah Nasya, Arga mengikuti Nasya dengan mobilnya dari belakang.

Saat diperjalanan bensin motor Arga habis, Arga pun mencari tempat pengisian bensin terdekat, setelah Arga mengisi bahan bakar mobilnya, Arga langsung mengendarai mobilnya menuju rumah Nasya, saat hampir sampai kerumah Nasya, Nasya keluar dari rumahnya dengan memakai hodie, celana pendek, sepatu, membawa handphone dan memakai headset, Nasya berjalan pergi dari rumahnya, Clarissa, Salsa, Flora dan Arga yang melihatnya pun mengikuti Nasya diam diam, Nasya tidak menyadari hal tersebut.

Nasya naik kesebuah bis, mereka bertiga tetap mengikuti Nasya dengan menaiki mobil Arga, setelah bis berhenti, Nasya pun turun bis dan berjalan dijalan yang sepi dan sempit, Arga, Clarissa, Salsa dan Flora pun turun dari mobil dan mengikuti Nasya, hari mulai gelap, tetapi mereka masih berjalan mengikuti Nasya.

Nasya menghentikan langkahnya saat sampai ditengah tengah jembatan, Nasya menyentuh bibir jembatan, lalu mengiat seorang anak kecil yang sedang Nasya gendong dan berjalan jalan dijembatan tersebut, dibibir jembatan terdapat tanda, Nasya meneteskan air mata, lalu pergi dari sana dan mendengarkan musik dari headsetnya.

Arga dan yang lainnya pun ikut melihat bibir jembatan tersebut.
"tanda apa ini?" tanya Clarissa, lalu mereka kembali mengikuti Nasya, Nasya kembali berjalan dijalan yang sempit dan sepi, saat Nasya berbelok, Arga dan yang lainnya kehilangan jejak Nasya, mereka terus bersama dan berusaha mencari keberadaan Nasya.

Saat berjalan jalan mencari keberadaan Nasya, tak sengaja mereka berpapasan dengan beberapa pria yang memakai jaket hitam seperti sebuah gerombolan geng.

"akhirnya, setelah beberapa hari sudah ada mangsa baru!" ujar salah satu pria tersebut.

Arga mencoba melawan mereka, tetapi tidak berhasil, Arga melah dipukuli sampai terluka, lalu para pria tersebut mulai bertingkah kurang ajar pada Clarissa, Salsa, dan Flora.

Lalu terdengar suara seseorang menghentikan langkah mereka,"lepaskan mereka!" ternyata itu adalah Nasya, tetapi Nasya menutupi wajahnya dengan kerudung hodienya.

"wah... kau tidak tau tentang kami ya!" ujar salah satu pria tersebut.

"aku sudah mengenal kalian, tapi kurasa kalian yang lupa pada ku" ujar Nasya.

"hei, jangan buat kami membuang buang waktu, tunjuk kan wajah mu!" ujar salah satu pria tersebut, perlahan lahan Nasya pun membuka kerudung hodienya.

Setelah penutup wajah Nasya terbuka, semua pria tersebut terkejut, salah satu pria tersebut berjalan menghampiri Nasya dan memegang bahu Nasya, "sayang, kau sudah kembali, tanggal berapa ini, tentu saja kau datang, ini tanggal sembilan januari, tentu saja kau datang mengunjungi seseorang" Arga terlihat kebingungan sambil merintih kesakitan.

Lalu dengan tiba tiba Nasya memukul pria tersebut sampai terjatuh.
"jika kau pikir aku masih sama seperti terakhir aku bertemu dengan mu, kau salah"ujar Nasya.

Nasya menatap pria yang masih didekat Arga dan yang lainnya.
"lepaskan mereka" ujar Nasya.

"jangan lepaskan mereka ini perintah bos kalian" ujar pria yang dipukul oleh Nasya tersebut.

"tidak, kami tidak akan melepaskannya, kami akan melepaskannya jika kau mau menerima bos kami" ujar salah satu pria tersebut.

Nasya tertawa, lalu berkata, "baiklah, jika itu keputusan kalian, kenapa aku harus menerima bos kalian, jika aku bisa mengalahkan kalian semua!"

Nasya melipat baju bagian lengannya dan melawan mereka, tak sengaja saat bertarung Nasya lengah dan terpukul, tetapi Nasya terus melawan mereka, tak lama kemudian ada beberapa gerombolan wanita yang melihat Nasya.

"itu Nasya" ujar salah satu wanita tersebut.

"dia sudah kembali" ujar wanita yang lain.

"ayo kita bantu dia" ujar wanita tersebut.

Para wanita tersebut pun membantu Nasya mengalahkan mereka semua, setelah mereka semua terkapar, salah satu wanita tersebut menghampiri Nasya dan bertanya, "apa kau baik baik saja?"

"lupakan itu, bawa mereka kemarkas dan obati mereka" jawab Nasya.

Arga dan yang lainnya terkejut dengan perkataan Nasya, saat Nasya mau pergi dari sana salah satu wanita tersebut langsung memegang tangan Nasya dan bertanya, "lalu kau?"

Nasya melepaskan tangan wanita tersebut dari tangannya dengan kasar.

"baiklah, aku akan menyusul" jawab Nasya, kemudian pergi dari sana sambil menutupi wajahnya dengan kerudung hodie.

Para wanita tersebut membawa Arga dan yang lainnya pergi kemarkas, setelah sampai dimarkas, salah satu dari mereka mengambilkan kotak P3K untuk Arga, lalu mengobati Arga, salah satu wanita tersebut melihat handphonenya, wanita tersebut melihat hari ini tanggal 9 januari, wanita tersebut terlihat cemas.

"teman teman, hari ini tanggal sembilan januari" ujar wanita tersebut, lalu semua wanita tersebut terlihat cemas dan sedih.

Tak lama kemudian Nasya datang, wanita tersebut pun menghampiri Nasya.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang