Nasya langsung berlari pergi dari sana sambil menangis, Arga pun mengejarnya.
*****
Keesokan harinya Nasya pergi kesekolah menaiki taksi, Arga yang baru terbangun pun segera bersiap siap menyusul Nasya.Sesampainya disekolah Arga pergi ketaman dan bertanya kepada Clarissa, Salsa dan Flora, "apa kalian melihat Nasya?"
"tidak, dia tidak kesini tadi" jawab Clarissa.
"memangnya ada apa?" tanya Flora.
Arga pun menceritakan kejadian kemarin, kemudian Salsa bertanya, "kira kira apa yang terjadi padanya ya?"
Mereka semua pun merenung memikirkan hal tersebut, tak lama kemudian terdengar suara seseorang berkata, "jadi kalian bertanya tentang kisah hidupku?"
"Nasya, kau disini?" ujar Flora terkejut.
"ya, aku disini, aku akan menceritakan kisah hidupku, jika kalian memang benar benar ingin tau" ujar Nasya.
"apa kau serius?" tanya Arga.
"ya, aku serius, meski pun itu sulit, cepat atau lambat kalian pasti akan tau, temui aku sepulang sekolah di jembatan" jawab Nasya, kemudian pergi dari sana.
Saat waktu makan siang, Dara dengan sengaja menjatuhkan Nasya yang sedang membawa sepiring makanan, makanan tersebut pun jatuh, Nasya menatap tajam Dara, sedangkan Dara tersenyum sinis padanya.
Nasya pun membersihkan tumpahan makanan tersebut, Arga yang melihatnya langasung menarik tangan Nasya duduk semeja dengannya, mereka duduk hanya berdua.
"kenapa kau menarik tanganku?" tanya Nasya dengan wajah datar.
"kau bisa makan satu porsi bersama ku" jawab Arga.
"kau pikir aku mau makan satu porsi denganmu, itu tidak akan terjadi" ujar Nasya.
Arga mengambil sesendok makanan dan memberikannya kearah wajah Nasya dan berkata, "buka mulutmu"
Nasya yang tadinya memalingkan wajahnya pun menjawab, "sudah ku bilang..." sebelum Nasya selesai bicara, Arga langsung memasukkan sesendok makanan tersebut kemulut Nasya.
Nasya yang terkejut pun membelalakkan matanya, lalu mengunyah makanan yang sudah ada dimulutnya tersebut.
Saat Nasya mau beranjak pergi dari sana Arga langsung berkata, "jika kau tidak makan, aku juga tidak akan makan"
Nasya pun kembali duduk dan menjawab, "hei, berhentilah mengancam ku!"
Arga menjauhkan sepiring makanan tersebut darinya dan memalingkan wajahnya, Nasya menghela napas kemudian mengambil sesendok makanan dan mengarahkannya kewajah Arga dan berkata sambil menunjukkan wajah dingin, "makan lah"
Arga hanya diam, sambil terus memalingkan wajahnya, Nasya pun mencoba memasukkan sesendok makanan tersebut kemulut Arga, Arga terus menutup mulutnya dan menghindarinya.
Arga menarik tangan Nasya mendekat dan memakan sesendok makanan tersebut sambil menatap wajah Nasya.
Semua orang yang ada disana terkejut melihat kedekatan mereka, Nasya pun melepaskan tangan Arga dari tangannya, dan pergi dari sana, Arga yang ada disana tersenyum senang kemudian memakan makanannya.
Sepulang sekolah Nasya pergi pulang terlebih dahulu, saat dikamarnya Nasya melihat dirinya dibalik cermin, Nasya mengambil sebuah kotak dibawah meja cermin tersebut.
Nasya membuka kotak tersebut dan mengambil dua ikat rambut yang ada disana, lalu Nasya mengingat kenangannya bersama adiknya.
Adiknya pernah berkata kepadanya, "kakak terlihat lebih rapi jika kakak mengikat rambut kakak menjadi satu, dan kakak terlihat lebih imut jika kakak mengikat rambut kakak menjadi dua seperti ini"
Nasya kembali berdiri didepan cermin dan melihat dirinya dibalik cermin dan berkata, "kau sudah tidak ada, sekarang kakak jadi bingung, mau menjadi orang yang rapi, atau menjadi orang yang imut?"
Nasya menunggu Clarissa, Salsa, Flora dan Arga dengan rambut yang diikat menjadi satu, setelah mereka datang dengan menaiki mobil Arga, mereka pun langsung menghampiri Nasya.
Mereka melihat pemandangan sungai dari atas jembatan, lalu Clarissa bertanya, "kenapa kau mengikat rambutmu?, biasanya kau membiarkan rambutmu terurai"
Nasya menghela napas dan menjawab, "aku akan menjelaskannya nanti"
"apa kau benar benar akan menceritakannya pada kami?, jika kau tidak bisa, maka kau tidak perlu menceritakannya pada kami" ujar Flora.
"aku bisa menceritakannya pada kalian" jawab Nasya.
"dulu aku tinggal didekat tempat kalian mengikutiku, aku dan adikku sering menghabiskan waktu bersama, karena aku juga tidak memiliki teman selain dia"
"disamping itu, aku juga menjalin hubungan dengan orang yang mengganggu kalian, saat kalian mengikuti ku"
"jadi karena itu dia memanggilmu sayang?" tanya Arga.
"ya, aku tau aku sudah membuat kesalahan dengan menjalin hubungan dengannya, setelah aku sudah menyadarinya, aku langsung memutuskan hubunganku dengannya"
Tangan Nasya mulai menegang memegang pagar jembatan tersebut, Nasya melanjutkan ceritanya, "dia tidak terima aku memutuskan hubunganku dengannya, dia mencoba melukai ku dan melecehkanku dengan bantuan anggota gengnya"
"tapi, ada seseorang yang mungkin tidak pernah kubayangkan akan datang dihidupku menyelamat kanku dan menghabisi semua orang yang mencoba mendekatiku"
"setelah mereka gagal melakukan hal itu padaku, mereka pun menculik adikku, karena dia tau, bahwa aku sangat menyayangi adikku lebih dari siapa pun"
Tangan Nasya semakin menegang dengan air mata yang menetes tak tertahan dan kembali berkata, "dia menculik adikku, kemudian membunuhnya didepan mata ku"
Nasya berusaha menahan tangisannya, Nasya memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan air matanya, Nasya memegang dadanya dengan napasnya yang terengah engah.
Clarissa, Salsa dan Flora yang melihatnya pun memeluk Nasya, "kau boleh menganggapku sebagai adikmu" ujar Flora.
Setelah mereka melepaskan pelukannya, Nasya langsung mengusap air matanya dan pergi dari sana menaiki motornya.
Setelah Nasya pergi dari sana, Nasya melihat kearah Clarissa, Salsa, dan Flora, Salsa pun berkata, "pergilah, kami akan naik taksi"
Arga pun menaiki mobilnya menyusul Nasya, Nasya yang mengetahui bahwa sedang diikuti pun menambah kecepatan laju motornya ke markasnya.
Sesampainya dimarkasnnya Nasya langsung memarkirkan motornya dan masuk ke markasnya, begitu juga Arga.
Mereka yang mengetahui kedatangan Nasya langsung berdiri dan menundukkan badan mereka sembilan puluh derajat sambil berkata bersamaan, "kami mohon maafkan kami Nasya"
Arga yang berada dibelakang Nasya terkejut melihat kejadian tersebut, Nasya bertanya, "berdiri lah, apa kalian sudah tau kesalahan kalian?"
"ya, kami telah menyembunyikan banyak hal dari mu, terutama hal yang besar, sekali lagi, kami minta maaf" jawab salah satu wanita tersebut.
"bagus jika kalian sudah tau, sekarang katakan segalanya yang kalian sembunyikan dariku" ujar Nasya sambil melangkah dan duduk dikursi yang ada diantara mereka.
"setelah dia menculik adikmu, dia mengirim surat ancaman, dia mengancam, jika kau tidak datang hidup adikmu akan dalam bahaya, kami yang tidak mau membuatmu cemas pun pergi kesana, mencoba untuk melawan mereka semua, tapi..."
Sebelum wanita tersebut selesai bicara, Nasya langsung berkata, "baiklah, aku mengerti"
Nasya langsung beranjak dari duduknya dan pergi keluar markas, Arga pun mengejarnya, Arga memegang tangan Nasya yang berjalan cepat, langkah Nasya pun terhenti.
Arga bertanya sambil menarik tangan Nasya, "kau mau kemana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasíaSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...