Part 46

11 1 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Selembar kertas pengumuman terpajang dipapan pengumuman sekolah, kertas tersebut adalah pengumuman tentang lomba yang akan segera terjadi tepatnya dua hari lagi.

Sepulang sekolah Nasya pergi kegedung tempatnya berlatih dengan menaiki motornya, sedangkan Clarissa, Salsa, dan Flora pergi kesana bersama Arga menaiki mobil Arga.

Setelah mereka selesai berlatih, mereka duduk dikursi panjang yang ada disana, guru profesional pun memberikan undangan kepada mereka.

"kalian pasti sudah tau, bahwa sebentar lagi kita akan tampil, jadi berapa undangan yang kalian butuhkan?" tanya guru tersebut.

"aku hanya perlu satu undangan, untuk ibu ku, ayah ku mungkin tidak bisa datang karena dia sibuk" ujar Clarissa.

"aku dua untuk ayah dan ibu ku" ujar Salsa.

"aku satu untuk adik laki laki ku" ujar Flora.

"Arga" panggil guru tersebut.

"aku akan mencoba menghubungi orang tua ku, aku akan telfon nanti" jawab Arga.

"Nasya" panggil guru tersebut.

"lupakan saja, orang tua ku ada diluar negeri, mereka tidak akan datang, hanya untuk ini semua" jawab Nasya.

Mendengar jawaban dari Nasya, Clarissa, Salsa, Flora, dan Arga menatap kearah Nasya.

"baiklah, kalian boleh pulang" ujar guru tersebut.

Nasya pun langsung beranjak dari duduknya dan pergi dari sana, Arga berlari mengejar Nasya, Nasya terus berjalan tak mempedulikannya, Arga pun langsung memegang tangan Nasya, hal tersebut membuat langkah Nasya terhenti.

"kau akan langsung pulang?" tanya Arga.

"ya" jawab Nasya.

Arga hanya diam, Nasya yang melihat itu pun berkata, "kalau tidak ada yang penting, aku pergi duluan saja" Nasya pun berjalan pergi dari sana.

Sesampainya Nasya disana, Nasya langsung duduk dikursi belajar, dan mengingat tentang gurunya dan kejadian disana.

Hal tersebut membuatnya bertanya dalam hati, "apa aku perlu kesana sekarang?. ya, aku harus kesana sekarang"

Nasya pun memakai jaketnya dan pergi kesana menaiki motornya, sesampainya disana Nasya langsung turun dari motornya dan melepas helmnya.

Nasya berjalan menuju gubuk yang ada disana, Nasya terkejut melihat gurunya diikat terlentang dengan wajahnya yang pucat dan pakaian yang lusuh.

Sebelum Nasya menghampiri gurunya, segerombolan orang yang memakai jubah hitam datang, beberapa dari segerombolan orang tersebut memukuli gurunya.

Nasya mengepalkan tangan marah, Nasya pun menghampiri mereka, berdiri didepan mereka dan berteriak, "hei!"

Pandangan mereka pun tertuju pada Nasya, Nasya pun kembali berkata menggunakan nada tinggi, "lepaskan guru ku"

"tidak, kami tidak akan melepaskannya" jawab salah satu dari segerombolan orang tersebut.

Nasya yang marah pun berlari kearah mereka, gurunya yang melihatnya pun berteriak kepada Nasya, "jengan, mereka bukan tandingan mu, pergilah"

Nasya tak mempedulikan ucapan gurunya dan berlari dan melawan mereka, saat bertarung mata kiri Nasya berubah berwarna abu abu, mereka yang melihatnya pun terkejut.

Saat mendapat kesempatan Nasya langsung berlari dan membebaskan gurunya tersebut, kemudian membawanya pergi dari sana.

Nasya membawa gurunya tersebut kerumahnya dan mendudukkannya disofa, Nasya mengambil kotak P3K, dan mengobati luka gurunya tersebut, saat Nasya mengobati luka yang ada ditangan gurunya tersebut.

Nasya sedang serius mengobati tangan gurunya tersebut, gurunya berkata, "aku pikir kau akan langsung pergi, aku pikir kau tidak akan menyelamatkan ku"

Pandangan mata Nasya pun tertuju pada gurunya tersebut, Nasya pun menjawab, "jadi kau tidak ingin dibantu, apa kau tidak pernah berpikir jika aku tidak menyelamatkan mu, maka apa yang akan terjadi pada mu"

Setelah Nasya selesai mengobati luka gurunya tersebut, Nasya memberikan kunci rumahnya pada gurunya dan memintanya untuk tinggal dirumahnya.

Saat Nasya mau pergi dari sana, handphonenya berdering, Nasya pun mengangkat telfon tersebut sambil berjalan pergi dari sana, sambil berbicara lewat telfon.

"ya, ada apa?" tanya Nasya.

"kau ada dimana?, kenapa kau belum pulang?" tanya Flora.

"iya, aku akan segera pulang" jawab Nasya.

Sesampainya Nasya disana, Clarissa, Salsa, dan Flora langsung menghampirinya dan bertanya, "kau dari mana?"

"mendadak ada urusan penting" jawab Nasya.

"tadi Arga mencari mu, tapi bik Lasmi bilang kau belum pulang" ujar Flora.

"kenapa Arga mencari ku?" tanya Nasya.

"entahlah" jawab Flora.

Disisi lain segerombolan orang yang memakai jubah sedang berkumpul disebuah gua, mereka membicarakan tentang Nasya.

"tuan, ku rasa, Nasya dan hantu itu sudah berteman, karena saat bertarung dengan ku, aku melihat mata kirinya yang berwarna abu abu" ujar salah satu dari segerombolan orang berjubah tersebut.

"jika itu benar, maka itu akan menguntungkan bagi kita" ujar seseorang yang duduk disebuah kursi hitam.

*****
Keesokan harinya bertepatan dengan hari halloween, disekolah beberapa murid memakai kostum seram, karena mereka semua sudah mendapatkan izin dari guru.

Sedangkan disisi lain, Nasya yang sedang menyisir rambutnya dihampiri oleh Clarissa, Salsa, dan Flora.

"Nasya, apa kau tau, hari ini hari halloween?" tanya Clarissa.

"hari halloween?" ujar Nasya.

"bagaimana ini, kita kan belum punya kostumnya" ujar Salsa, Nasya pun terdiam.

Disekolah Clarissa, Salsa, dan Flora sudah memakai kostum seram mereka masing masing.

"dimana Nasya?, kenapa dia tidak ada?" tanya Flora.

"tapi untung saja, dia punya ide yang menarik, jadi kita bisa memakai kostum" ujar Salsa.

"tapi, aku penasaran, bagaimana penampilan Nasya" ujar Clarissa.

Tak lama kemudian Nasya datang dengan memakai pakaian putih dari atas ke bawah dan ujung bibirnya yang diberi warna merah seperti darah.

Nasya pun berjalan menghampiri Clarissa, Salsa, dan Flora, Nasya berniat menakuti mereka, saat Nasya menunjukkan wajahnya dan dengan tatapan tajam, mereka langsung berteriak sangat keras.

Sampai suara mereka terdengar sampai kepenjuru sekolah, Nasya pun tertawa terbahak bahak.

"berhenti tertawa" ujar Clarissa sambil cemberut.

Nasya terus tertawa dan menjawab sambil menahan tawa, "ekspresi wajah kalian benar benar lucu"

"ini tidak lucu" ujar Flora.

Mereka bertiga pun berjalan pergi dari sana melewati Nasya, Nasya yang melihat itu pun mengejar mereka dan memeluk mereka dari belakang.

"ayo lah teman teman, jangan marah hanya karena hal kecil seperti itu" ujar Nasya.

"bagaimana, kalau hari ini kita bersenang senang" ujar Nasya.

Disaat didalam kelas ada beberapa murid, Nasya menggelindingkan sebuah botol kaca ke dalam kelasnya, semua murid yang ada disana pun terkejut, salah satu murid pun mengambil botol kaca tersebut dan pergi keluar kelas untuk memeriksanya.

Setelah murid tersebut memastikan tidak ada apa apa, murid tersebut pun kembali masuk kekelas dan berdiri membelakangi pintu sambil berkata kepada teman temannya, "tidak ada apa apa"

Nasya pun berdiri dibelakang murid tersebut ditengah tengah pintu kelas, semua murid terlihat ketakutan, Nasya menatap mereka dengan tatapan tajam, kemudian saat ada beberapa murid yang memberi tau murid tersebut.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang