Nasya yang mendengarnya pun menghentikan langkahnya dan berbalik, mereka bertiga menghampiri Nasya dan bertanya dengan napas terengah engah, "Nasya apa benar kau mau tampil dipanggung?"
"hmm, jangan salah paham, aku melakukannya, karena aku tidak mau keputusan ku merugikan orang lain" ujar Nasya dengan wajah datar sambil melangkah pergi dari sana.
Clarissa, Salsa dan Flora yang mendengar jawaban Nasya pun berlari kearah Nasya sambil tersenyum bahagia, Flora langsung melompat kepunggung Nasya, Nasya pun menggendong Flora.
"hei, kau ini berat" ujar Nasya sambil tersenyum.
Arga yang tak sengaja melihatnya pun ikut tersenyum, sedangkan Dara mengepalkan tangannya marah.
Sepulang sekolah beberapa murid melihat dan membaca papan pengumuman, termasuk Clarissa, Salsa, Flora, Arga dan Nasya yang baru saja datang.
Dipapan pengumuman tersebut bertulisan tentang pengumuman perlombaan, siapa saja yang akan terlibat, tempat latihan dan waktu latihan.
Setelah Nasya sudah selesai membacanya pun langsung melangkah pergi dari sana, Flora yang melihat itu pun langsung menghampiri Nasya dan bertanya, "Nasya, apa aku boleh pulang bersamamu?"
"hmm, tapi bagaimana dengan mereka?" jawab Nasya kembali bertanya.
Salsa dan Clarisaa pun menghampiri mereka dan menjawab, "kalian pergi saja, kami berdua masih ingin membeli beberapa peralatan sekolah"
"baiklah" ujar Nasya.
Flora langsung menarik tangan Nasya ketempat parkir, Nasya pun menaiki motornya dan Flora duduk dibelakang Nasya, Nasya menarik tangan Flora untuk berpelukan padanya dan berkata, "pegangan"
Flora pun memeluk Nasya dengan erat, saat diperjalanan pulang, Flora yang masih berpegangan erat pun berkata, "Nasya, bisa kau agak cepat"
Nasya pun langsung menambah kecepatan motornya, Flora memeluk Nasya semakin erat sambil berteriak, "tapi, tidak secepat ini, pelankan motornya, aku takut"
Nasya malah menambah kecepatan motornya semakin capat, sesampainya ditempat yang dituju, Flora pun langsung turun dari motor Nasya sambil mengusap dadanya dan menghembuskan napas lega.
Nasya pun melepaskan helmnya dan turun dari motor, Nasya malah tertawa melihat rambut Flora yang berantakan, Flora pun menepuk bahu Nasya dan berkata, "hei, itu benar benar menakutkan, berhentilah tetawa, itu tidak lucu"
Nasya pun berhenti tertawa bik Lasmi pun membukakan pintu dan bertanya, "ada apa ini non?"
"nggak ada apa apa bik" jawab Flora.
Nasya tersenyum menahan tawa, Flora pun menyenggol bahu Nasya, Nasya pun terdiam, bik Lasmi yang melihatnya pun bertanya, "ada apa?"
"tadi saat dijalan Flora meminta ku untuk menambah kecepatan motor ku, saat mengebut, Flora memelukku semakin erat bahkan berteriak ketakutan..." ujar Nasya, Flora pun mencegah Nasya untuk melanjutkan perkataannya dengan membungkam mulut Nasya.
"hati hati ya non lain kali, takutnya bisa kecelakaan, non Flora juga nggak usah takut, kan udah ada non Nasya" ujar bik Lasmi.
Flora pun melepaskan tangannya dari mulut Nasya dan menunjukkan wajah cemberut sambil berjalan masuk kesana, Nasya yang melihatnya malah tertawa.
"bik, Clarissa, Salsa, Flora dan aku akan pergi berlatih, jadi nggak usah ditunggu ya bik" ujar Nasya.
"mau latihan apa non?" tanya bik Lasmi.
"latihan buat lomba tahun ini" jawab Nasya.
"kalian terpilih!, aduh, bibik juga ikut seneng jadinya non" ujar bik Lasmi.
"iya bik, tapi jujur saja, aku sebenarnya nggak mau ikut, aku cuma terpaksa ikut, apa lagi tokoh utamanya aku dan Arga" ujar Nasya.
Tak lama kemudian Flora keluar dan menghampiri mereka berdua, Nasya pun bertanya, "sudah selesai?"
"aku pergi sendirian saja" ujar Flora.
Saat Flora mau pergi dari sana, Nasya langsung memegang tangan Flora dan berkata, "kau masih marah ya, baiklah aku minta maaf"
Flora tetap berdiri diam mematung dengan wajahnya yang masih terlihat cemberut, Nasya pun berkata, "aku janji tidak akan mengebut"
Flora pun mengalihkan pandangannya kearah Nasya dan bertanya, "kau janji?"
"hmm, aku janji" jawab Nasya.
"baiklah" ujar Flora.
Mareka pun pergi dari sana setelah berpamitan kepada bik Lasmi, sesampainya ditempat tujuan, Nasya menghentikan motornya disebuah gedung, Nasya dan Flora langsung turun dari motor, melepas helmnya dan masuk kesana bersama.
Ditempat latihan tersebut Arga sudah sampai disana, Clarissa dan Salsa juga baru saja datang, guru tersebut pun memberikan selembaran kertas yang berisikan naskah drama yang akan Nasya dan Arga perankan.
Ketika Nasya membaca teks tersebut, Nasya membelalakkan matanya terkejut dan reflek berdiri dari duduknya, membuat semua yang ada disana melihat kearah Nasya.
"apa ini?, kenapa ada adegan seperti ini?" ujar Nasya melihat kearah guru tersebut.
Clarissa pun mengambil kertas tersebut dari tangan Nasya, Salsa dan Flora ikut membaca teks diselembar kertas tersebut, mereka yang membacanya pun ikut membelalakkan mata mereka terkejut.
"berciuman" ujar Salsa.
"tokoh utama pria dan wanita" ujar Clarissa.
"jika pemeran tokoh utama bukan Arga, apa kau akan tetap melakukannya?" tanya guru tersebut.
"apa?, tentu saja tidak" jawab Nasya.
Kemudian Nasya melihat kearah Arga yang duduk dikursi yang ada disampingnya, Arga hanya diam menunjukkan wajah lugu, Nasya yang melihat itu memalingkan wajahnya mendesus dan meniup poni rambutnya.
Nasya melangkah mengambil tasnya, kemudian berbalik melihat mereka dengan tatapan dingin dan berkata, "lupakan saja, aku tidak akan ikut"
Nasya pun berjalan pergi dari sana, sebelum keluar gedung Nasya menghentikan langkahnya teringat dengan Clarissa, Salsa dan Flora.
Nasya pun kembali merenung, Nasya mengacak acak rambutnya bingung, kemudian berkata, "bagaimana ini?, aku harus apa?"
Disisi lain guru profesional tersebut berkata, "baiklah, Nasya sudak pergi, jadi Clarissa, Salsa, Flora, kalia boleh pergi dari sini"
Saat mereka mau keluar ruangan, Nasya tiba tiba datang dengan wajah datarnya, Clarissa yang melihatnya pun terkejut dan berkata, "Nasya"
Seketika semua orang yang ada disana melihat kearah pintu ruangan tersebut, Nasya yang melihat Arga berdiri diam menatapnya pun berkata, "jangan salah paham, aku kesini hanya untuk teman ku"
"teman?" ujar Clarissa, Salsa, Flora bersamaan.
Mereka bertiga pun tersenyum senang kemudian menghampiri Nasya dan memeluknya, Nasya hanya menunjukkan wajah datar.
"bisakah kalian berhenti membuat ku malu" ujar Nasya dengan wajah datar.
Mereka pun melepaskan pelukannya dan melihat kearah Nasya dengan mata yang berkaca kaca, Nasya yang melihatnya hanya menunjukkan wajah datar.
Kemudian berkata sambil menghela napas, "ayo kita mulai saja sekarang"
Nasya melangkah mendekati Arga dan berdiri didepannya, Arga yang melihat itu hanya diam, Nasya menunjukkan wajah datarnya kemudian mengambil selembar kertas yang ada disamping Arga, Arga yang melihatnya pun hanya mengedipkan matanya, mereka pun mulai berlatih bersama.
Saat Nasya dan Arga memainkan peran, Nasya memejamkan matanya dan terbaring dipangkuan Arga, Nasya pun membuka matanya perlahan lahan dan mengatakan dialognya sambil menyentuh pipi Arga dengan lembut, "aku baik baik saja, kau tidak perlu khawatir"

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasySeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...