Part 48

10 1 0
                                    

"tidak apa apa, aku hanya merasa senang, bisa tampil dan membuat penonton bersorak bahagia" jawab Nasya.

"bukan kau saja yang membuat penonton bersorak, tapi kami juga kan" ujar Flora.

Mereka pun tertawa pelan, sedangkan Dara yang mengendap endap melihat hal tersebut mengepal kan tangannya marah dan berkata, "kebahagiaan mu hanya sementara, lihat saja apa yang akan terjadi!"

Saat Nasya dan Arga sedang di make up, guru profesional datang dan berkata, "sebentar lagi kalian berdua akan tampil"

Guru profesional masih saja cemas, Nasya yang melihatnya pun bertanya, "apa mereka belum juga datang?"

"ya, tidak tau mereka kemana, bagaimana mereka tidak datang diacara sepenting ini" jawab guru tersebut.

"kalau begitu, bagaimana jika aku dan Arga yang akan memerankannya?" usul Nasya.

"apa?" ujar guru tersebut terkejut.

"hei, Nasya, apa kau bercanda?" tanya Clarissa.

"tidak, sebenarnya aku juga tidak mau, aku terpaksa melakukannya hanya demi sekolah kita" jawab Nasya.

"bagaimana Arga, apa kalian berdua setuju?" tanya Nasya.

"baiklah" jawab guru profesional.

Sedangkan Arga menjawab dengan gugup setelah guru profesional menjawab, "baiklah"

"tapi, ada satu yang ingin ku sampaikan lagi" ujar Nasya.

"katakan saja" ujar guru profesional.

"aku ingin merubah sembilan puluh persen beberapa hal, bagaimana?" tanya Nasya.

Guru profesional menghembuskan napas kemudian menjawab, "baiklah"

Saat pertunjukan teater atau drama, Nasya dan Arga melakukan bagian adegan berciuman, Nasya berada dipangkuan Arga, Arga berakting menangis, sambil membangunkan Nasya.

Saat Nasya membuka matanya perlahan lahan, Nasya melihat lampu sorot yang berada tepat diatas mereka bergerak hampir jatuh, saat lampu sorot tersebut terjatuh, seseorang berjubah langsung melayang menangkap lampu sorot tersebut.

para penonton terkejut dan bertanya tanya, "apa itu tadi?"

Nasya dan Arga tetap melanjutkan adegan mereka, Nasya menyentuh wajah Arga dengan lembut dan mereka pun berciuman, setelah mereka melepaskan ciuman mereka tirai pun tertutup.

Arga masih diam menatap Nasya diposisinya, Nasya pun langsung mendorong tubuh Arga menjauh dan langsung pergi dari sana.

"ayo cepat, sebentar lagi kita akan tampil lagi, kita tidak punya banyak waktu" ujar Nasya.

Nasya pun pergi dari sana dan diikuti oleh Arga, disisi lain pembawa acara kembali naik panggung dan mengumumkan waktunya untuk lagu pop yang dibawakan oleh Nasya dan Arga.

Terlihat bahwa dari sorot lampu bagian belakang menyala, sebuah tempat singgah sana diangkat oleh beberapa segerombolan pria, singgah sana tersebut diduduki oleh Nasya.

Sedangkan Arga berdiri didepan Nasya yang sedang duduk disinggahsana yang diangkat oleh segerombolan pria tersebut.

Mereka menurunkan singgahsana yang diduduki Nasya, Nasya pun mulai menyanyikan lirik lagu pop yang ia buat sendiri, Arga pun juga ikut menyanyikan lagu tersebut sambil menari bersama Nasya.

Setelah mereka selesai tampil, Nasya yang berada dibelakang panggung sedang melamun lagi, Flora, Salsa, dan Clarissa yang melihatnya pun memanggil nama Nasya sambil memegang tangan Nasya.

"ada apa?, kanapa kau melamun lagi?" tanya Flora.

"aku hanya berpikir, jika ayah dan ibu ku tau bahwa, aku tampil, mereka pasti ingin melihat penampilan ku, mereka pasti bangga pada ku" jawab Nasya.

Arga yang tidak sengaja mendengar jawaban Nasya pun memutuskan untuk pergi kesuatu tempat.

Pembawa acara naik keatas panggung, dan mengumumkan, "ini pertunjukan terakhir, pertunjukan penutup, yaitu perpaduan antara tari balet dan dansa, langsung saja kita saksikan, Nasya dan Arga!"

Tirai pun mulai terbuka diikuti olah pembawa acara tersebut, Arga dan Nasya pun memulai pertunjukan mereka dengan baik sampai akhir.

Tetapi saat menari Nasya terlihat merintih kesakitan dibagian kaki, tetapi Nasya tetap fokus dan melanjutkan gerakannya dengan baik, meskipun kakinya mengeluarkan darah.

Posisi akhir Nasya berada didepan Arga, salah satu tangannya menyentuh wajah Arga dan posisi Arga memeluk Nasya, wajah mereka sangat berdekatan, Nasya menutup matanya.

Sedangkan Arga menatap wajah Nasya dari dekat, Arga menatap bibir Nasya yang menarik perhatiannya, perlahan lahan Arga pun mendekatkan wajahnya kewajah Nasya dan mencium bibirnya.

Saat tirai panggung tertutup Nasya langsung mendorong tubuh Arga, Nasya melangkah perlahan lahan sambil merintih kesakitan, Arga yang melihatnya pun langsung menggendong tubuh Nasya dan membawanya pergi kebelakang panggung.

Sesampainya dibelakang panggung Arga menduduk kan Nasya dikursi yang ada disana, kemudian melepaskan sepatu yang dipakai oleh Nasya. Clarissa, Salsa, dan Flora pun menghampiri mereka berdua.

Saat Arga melepas sepatu yang dipakai oleh Nasya, Arga melihat beberapa paku payung berada didalam sepatu tersebut, bahkan sampai menusuk kaki Nasya.

Clarissa, Salsa dan Flora terkejut, Salsa pun bertanya dalam hati, "bagaimana ada paku disepatu Nasya?"

Flora pun langsung mengambil kotak P3K sedangkan Arga perlahan lahan mengambil paku payung yang menancap dikaki Nasya, Nasya merintih kesakitan, Nasya memegang kursi dengan erat menahan sakit.

Arga pun mengobati luka yang ada dikaki Nasya dan memasang perban dengan kotak P3K yang diberikan Flora.

Setelah Arga selesai mengobati luka dikaki Nasya, Nasya pun mencoba untuk berdiri.

"jangan berdiri dulu Nasya" ujar Flora.

Nasya tak mendengarkan perkataan Flora, Nasya tetap berdiri, darah yang tadinya keluar dari kaki Nasya pun perlahan lahan menghilang, mereka berempat yang melihatnya pun terkejut.

Mereka semua melongo melihat hal tersebut, Clarissa pun bertanya dengan terbata bata, "ba-bagaimana luka mu bisa sembuh secepat itu?"

Nasya pun menjawab dengan tersenyum, "teman ku, Fira, aku pergi dulu ya"

Nasya pun pergi duduk disebuah kursi dengan handphonenya yang sudah tergeletak disana, Nasya mengambil handphone tersebut dan melihat log panggilan, banyak sekali log panggilan dari ibunya.

Nasya bertanya, "kenapa ibu menelfon berkali kali?"

Nasya pun mengirim pesan kepada ibunya tersebut, "ada apa bu?"

Ibunya pun melakukan panggilan video dengan Nasya, Nasya pun mengangkat panggilan video dari ibunya tersebut.

"halo, ada apa yah, bu?" tanya Nasya lewat panggilan video.

"ibu dan ayah sudah melihat rekaman mu ketika tampil dipanggung" jawab ayah Nasya.

"apa?" ujar Nasya terkejut.

"ya, ayah dan ibu bangga sekali dengan mu nak, ini pertama kalinya kau membuat kami bangga" ujar ibu Nasya.

Pipi Nasya mulai memerah karena malu, Nasya pun menjawab, "ibu ini, ibu bilang pertama kali, bukan kah aku sudah berkali kali mencoba membuat kalian bangga, hanya saja kalian tidak bisa melihatnya"

Ayah dan ibu Nasya tertawa kemudian berkata, "iya, baiklah"

"tapi, dari mana ayah dan ibu tau soal ini?, kalian tau dari mana?" tanya Nasya.

"kami tau dari Arga, Arga yang mengirimkan rekaman video saat kau tampil" jawab ibu Nasya.

Nasya langsung membelalak kan matanya sambil berkata terkejut, "a-apa?"

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang