Part 3

56 6 0
                                    

"aku hanya ingin bertanya, apakah ayah atau ibu tau dimana orang yang pernah tinggal disini, sekarang tinggal dimana?"tanya Nasya.

"Memangnya ada apa?, apa ada masalah?"tanya ayah Nasya.

"katakan saja padaku ayah, apa saja yang ibu dan ayah ketahui tentang orang yang tinggal disini"jawab Nasya.

*****
Keesokan harinya Nasya memakai seragam sekolah, memakai  jaket dan kaos kaki panjang, lalu pergi kesekolah

Sesampainya disekolah Nasya melepas helmnya dan memakai topi, para murid memperhatikan penampilan Nasya, Nasya tak menghiraukan mereka dan pergi kekelas.

Sesampainya dikelas semua murid yang ada disana terkejut melihat penampilan Nasya, Nasya tak menghiraukan mereka dan langsung duduk dikursinya, tak lama kemudian Arga datang dan duduk dikursinya, Arga menatab Nasya.

Dara, Rina dan Vina menghampiri mereka, dan terus berbicara pada Arga, Arga yang merasa terganggu memilih pergi dari sana, Dara, Rina, Vina pun menghampiri Nasya.

"hei Nasya, jadi orang jangan kegenitan dong!"ujar Dara.

Nasya tidak menghiraukannya, Dara yang marah langsung menendang meja Nasya, Nasya menghela napas dan memilih pergi dari sana, tanpa mempedulikan siapapun.

Nasya pergi keperpustakaan dan membaca buku disana sambil mendengarkan musik, tiba tiba ada sebuah buku jatuh, Nasya pun mengambil buku tersebut dan mengembalikannya ketempatnya semula, mata kiri Nasya berubah warna menjadi abu abu, Nasya berbalik dan melihat buku yang tadi ia baca bergerak sendiri.

"apa yang kau inginkan!" ujar Nasya.

"terserah kau saja" ujar Nasya, lalu pergi dari perpustakaan.

Sepulang sekolah Nasya pergi kerumahnya dan memakai celana jeans, jaket dan pergi berjalan jalan, saat diperjalanan Nasya melihat Vina sedang bersama banyak pria yang bertampang menyeramkan.

Nasya yang melihat itu pun mengendap endap mengintip kejadian tersebut, pria tersebut terlihat memberi perhitungan pada Vina dan pergi dari sana, Nasya hanya diam melihat Vina tersebut menangis.

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya pergi kesekolah dengan memakai jaket dan kaos kaki panjang, sambil menaiki motornya sesampainya disekolah Nasya memarkirkan motornya dan melepas helmnya, kemudian memakai topi dan pergi kekelas.

Disisi lain Vina terlihat cemas, Nasya hanya diam dan membaca buku dikelas, saat waktu makan siang, Dara dan Rina duduk makan bersama Nasya, Rina dengan sengaja menumpahkan minumannya hingga mengenai pakaian Nasya, Nasya berdiri dari duduknya dan pergi dari sana, setelah Dara dan Rina selesai makan, mereka berdua pergi kekamar mandi.

"senang sekali rasanya mengganggu orang itu"ujar Dara.

"ya, kau benar juga"ujar Rina.

Tiba tiba lampu kamar mandi mati, saat lampu menyala mereka berdua terdengar berteriak ketakutan dari luar kamar mandi.

Nasya yang mendengar teriakan mereka berdua langsung berlari mencari asal suara tersebut, pintu kamar mandi tersebut dikerubungi banyak murid, Nasya pun meminta semuanya untuk mundur sedangkan Dara dan Rina masih berteriak ketakutan, Nasya langsung mendoberak pintu tersebut dengan kakinya, Dara dan Rina langsung berlari keluar kamar mandi.

Saat itu mata kiri Nasya berubah menjadi warna abu abu, setelah Dara dan Rina keluar kamar mandi, tiba tiba pintu kamar mandi tertutup dan terkunci.

"aku minta, jangan melakukan hal seperti ini lagi!" ujar Nasya.

"benarkah, tapi ingat satu hal, aku tidak akan pernah jadi temanmu!" ujar Nasya.

Arga yang mengetahui Nasya ada didalam kamar mandi pun mendoberak pintu kamar mandi tersebut, setelah pintu tersebut berhasil terbuka, Arga melihat Nasya berdiri mematung, Arga pun langsung menghampirinya dan memegang bahunya.

Arga melihat mata kiri Nasya berwarna abu abu, Nasya langsung memalingkan wajahnya, Arga kembali memegang bahu Nasya, dan menegakan kepala Nasya.

Tetapi saat Nasya membuka matanya, matanya sudah kembali seperti semula, Nasya langsung melepaskan tangan Arga dari dagunya dengan kasar, dan pergi dari sana.

Saat waktu pulang sekolah, para pria yang Nasya lihat kemarin datang kesekolahnya dengan membawa benda tajam dan mencari Vina, Vina masih terlihat ketakutan, saat pria tersebut memegang tangan Vina.

Tiba tiba terdengar seseorang berkata, "lepaskan dia!"
Nasya pun datang dengan topi yang menutupi wajahnya.

"jangan ikut campur urusan kami!" ujar salah satu pria tersebut.

"kalian tidak mengenalku?, atau kalian lupa denganku!"ujar Nasya.

Tiba tiba salah satu pria tersebut melayangkan pukulan kearah wajah Nasya, tetapi Nasya menangkisnya dan berbalik memukulinya.

Nasya pun melawan semua para pria tersebut, setelah semua pria tersebut terkapar.

Nasya membuka topinya dan bertanya, "apa kau masih ingat, dangan wajah ini?, jika kau sudah lupa, ingatlah kemali, apa yang hampir kau lakukan padaku!"

Mereka semua lari, tiba tiba ada mobil yang sedang melaju dan hampir menabrak pria tersebut, Nasya langsung menarik baju pria tersebut, pipi Nasya terluka karena tergores.

Tiba tiba luka yang berada dipipi Nasya sembuh dengan sendirinya, Nasya menghampiri Vina dan melepaskan jaketnya lalu memakaikannya ke punggung Vina, dan pergi pulang menaiki motornya.

Nasya pergi pulang mengganti bajunya dan setelah itu Nasya mengambil sebuah buku, yang ia gunakan untuk menulis di saat teman temannya ada dirumahnya.

Nasya pergi dengan menaiki bus. setelah Nasya sampai ketempat tujuan, Nasya mengetuk pintu rumah seseorang.

"apa ini rumahnya tante Karina?"tanya Nasya.

"iya, saya sendiri, ada apa ya?"jawab Karina kembali bertanya.

"saya hanya ingin ngobrol dengan anda, apa saya boleh masuk?"jawab Nasya dan bertanya.

"oh... ya, silakan masuk"jawab Karina, Nasya pun masuk.

Nasya duduk disofa yang berada diruang tamu.

"Jadi, anda ini siapa dan ingin ngobrol tentang apa dengan saya?"tanya Karina.

Nasya menjawab dengan tersenyum, "sebenarnya saya hanya ingin anda tinggal dengan saya, saya pemilik rumah yang anda jual pada ayah dan ibu saya, ayah dan ibu saya pergi karena urusan pekerjaan, jadi saya hanya tinggal sendiri, cukup menakutkan tinggal sendiri, jadi aku ingin mengajak anda untuk tinggal dirumah saya"

Karina menjawab dengan ragu ragu, "saya sebenarnya mau, hanya saja, saya harus mengurus anak anak saya"

"tidak masalah, mereka bisa tinggal bersama ku, kumohon, dirumah tidak ada siapapun, jadi aku kesepian, kumohon tinggallah bersamaku"ujar Nasya.

Karina menjawab dengan ragu, "baiklah"

"sungguh"ujar Nasya, lalu meloncat kegirangan.

"baiklah, besok aku akan kesini dan membawa kalian kerumahku, kalau begitu, saya permisi"ujar Nasya, dan pergi pulang.

Sesampainya dirumah Nasya langsung masuk kekamarnya dan berkata, "syukurlah, rencanaku berhasil"

Keesokan harinya, sepulang sekolah Nasya pergi pulang dan menjemput Karina dan anak anaknya, sesampainya disana Karina terlihat terkejut melihat kedatangan Nasya, Nasya tak menghiraukan ekspresi wajahnya dan mengajak mereka kerumahnya, sesampainya mereka dirumah Nasya, Karina terlihat cemas, sedangkan Nasya terlihat senang.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang