Nasya tak menggubris Arga dan langsung pergi menaiki motornya, Arga pun mengikuti Nasya dari belakang, Nasya tak mempeduli kannya dan menambah kecepatan motornya, sesampainya Nasya dihotel, Nasya langsung memarkir kan motornya dan pergi kekamarnya, Arga kembali mengejarnya.
Sebelum Nasya masuk kamar, Arga memegang tangan Nasya dan bertanya, "apa, kau melakukannya karena adik ku?"
Nasya menghela napas dan kembali bertanya, "memangnya kenapa?"
"aku hanya tidak ingin kau kelelahan" jawab Arga.
"aku tidak akan pernah kelelahan sampai aku berhasih menyelesaikan kasus ini!" ujar Nasya, kemudian masuk kekamarnya.
Setelah Nasya mengganti bajunya Nasya pergi keluar dari kamarnya, setelah Nasya keluar dari kamarnya Nasya melihat Arga yang masih menunggunya didepan pintu kamarnya.
"kenapa kau masih disini?"tanya Nasya.
"aku hanya ingin membalas budi..." sebelum Arga selesai menjawab pertanyaan Nasya, Nasya langsung berkata, "aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan, sebagai..." Nasya seketika berhenti bicara.
"sebagai apa?"tanya Arga.
"jika aku mengatakannya, kau pasti banyak bertanya padaku" jawab Nasya, lalu berjalan pergi dari sana.
Nasya pergi mengendarai motornya, Arga pun mengikutinya dari belakang, Nasya berhenti didepan sebuah kafe, Arga melihat Rika dan pelaku sedang berada disana, Nasya mengendap endap pergi kebagian dapur kafe tersebut.
Arga pun mengikutinya diam diam, disana Nasya menemui seorang wanita yang terlihat memakai seragam pegawai kafe tersebut.
Wanita tersebut adalah wanita yang Nasya selamatkan dari pelanggan yang sedang mabuk, setelah Nasya berbicara dengan wanita tersebut Nasya pergi mengawasi Rika dan pelaku, disana si pelaku memberikan Rika uang, Rika pun terlihat senang.
Nasya mengamati gerakan mulut Rika, "terimakasih om, om paling mengerti aku" ujar Rika, Nasya pun mengetahui apa yang diucapkan Rika dari gerakan bibirnya.
Arga bertanya, "kenapa dia memberi kan uang kepada Rika?"
"dia ingin membuat Rika percaya padanya dengan menuruti dan mengabulkan semua keinginannya" jawab Nasya.
Rika dan pelaku pun beranjak dari kursinya dan pergi keluar kafe, Nasya dan Arga pun kembali mengikutinya, mereka berhenti disebuah mall, Nasya dan Arga mengikuti mereka, terlihat Rika yang sedang mengambil beberapa barang, pelaku membayar semua yang dibeli oleh Rika.
Arga bertanya pada Nasya, "apakah yang terjadi pada adik Dava, akan terjadi pada adik ku, dia akan baik baik saja kan?"
"dia akan baik baik saja selagi kita mengawasinya, kemungkinan dia akan langsung membunuh Rika langsung dikamar itu, karena dia tau bahwa Rika tidak sebodoh itu" jawab Nasya.
Arga kembali bertanya, "tapi adik ku akan baik baik saja kan?"
"iya, kau jangan khawatir, adik mu akan baik baik saja, aku tidak akan membiarkannya lepas dari pengawasan ku" jawab Nasya.
Si pelaku mengantar Rika pulang, Nasya dan Arga pun berpisah, Arga pergi pulang, Nasya pergi mengikuti si pelaku, sesampainya dihotelnya si pelaku, tidak ada yang mencurigakan, pelaku sangat sibuk, mereka sedang miting, Nasya pun tetap mengawasi mereka sampai miting selesai.
Setelah miting selesai, si pelaku pergi kekamar rahasinaya dan menghiasi kamar tersebut sendiri, Nasya melihatnya dari rekaman CCTV yang ia pasang, beruntung si pelaku tidak menyadari adanya CCTV ditempat tersebut, setelah pelaku pergi dari sana, Nasya pun memutuskan beristirahat dan menghubungi Arga.
handphone Arga yang berada diatas meja berdering, tetapi yang mengangkat telfon tersebut adalah Rika.
"Halo Arga" ujar Nasya.
"iya ada apa?, kenapa kau menghubungi kakak ku?, kau bilang kau tidak pernah menginginkan apa pun dari kakak ku, lalu kenapa sekarang kau menghubungi kakak ku!" ujar Rika.
Nasya menghela napas, lalu berkata, "Rika, apa yang kukatakan, itulah kenyataannya, sekarang aku ingin bicara dengan kakak mu, tolong beri kan handphonenya pada kakak mu"
"tidak, tidak akan kuberikan, berhentilah mengganggu kakak ku, dan berhentilah bertingkah layaknya seorang calon kakak ipar" ujar Rika, lalu menutup telfon tersebut dan memblokir nomor Nasya, Nasya menghela napas dan membaringkan tubuhnya diranjang.
*****
Keesokan harinya Nasya bangun pagi dengan bantuan alarm dihandphonenya, Nasya bersiap siap pergi kesekolah, Nasya pergi kesekolah menaiki motornya, sesampainya disana Nasya berjalan menuju kelas, Nasya melihat Arga sedang duduk dikursinya sendiri.Saat Nasya mau menghampirinya, murid murid berhamburan masuk kelas karena pak guru sedang berjalan menuju kelas mereka, dengan terpaksa Nasya pun duduk ditempat duduknya.
Saat waktu istirahat tiba Nasya melihat Arga yang sedang duduk sendirian dikantin, saat Nasya mau menghampirinya, Dara, Vina, dan Rina datang dan duduk semeja dengan Arga, Arga melihat kearah Nasya, Nasya menghela napas, lalu memilih duduk semeja dengan Clarissa, Salsa, dan Flora.
Sepulang sekolah Nasya mencari keberadaan Arga, setelah Nasya sampai ditempat parkir, Nasya melihat Arga dan Rika pergi dari sana, hal itu membuat Nasya tidak sempat berbicara pada Arga, Nasya terus berusaha menghubungi Arga, Nasya yang tidak mau membuang buang waktunya pun memilih pergi untuk mengawasi si pelaku.
Nasya terus mengawasinya kemana pun dia pergi, Nasya mengawasinya sampai matahari tenggelam, si pelaku masuk kekamar rahasianya, Nasya melihat rekaman CCTV dikamarnya.
Si pelaku menelfon seseorang, setelah cukup lama, Rika datang dan masuk keruangan tersebut, pelaku mengunci pintu tersebut, tangan Nasya mulai menegang melihat hal tersebut, tangannya mulai bergetar, Nasya pun berusaha menghubungi Arga tetapi hasilnya tetap sama, Nasya memilih menelfon polisi, Nasya kembali mengamati rekaman tersebut.
Rekaman CCTV tersebut memeperlihatkan si pelaku berjalan perlahan lahan menghampiri Rika.
"kenapa om mengunci pintunya?" tanya Rika.
Si pelaku tak menjawab pertanyaan Rika dan terus melangkah mendekatinya, tiba tiba dia memeluk Rika dengan kuat, Rika terkejut dan mencoba untuk melepaskan diri, si pelaku mendorong Rika sampai terbaring diranjang, si pelaku memojokkan Rika dan memegangi tangan Rika yang terus memberontak.
Nasya terus mencoba menghubungi Arga tetapi hasilnya tetap sama, Nasya pun memilih untuk melakukannya sendiri, Nasya berlari kearah kamar tersebut, sedangkan di CCTV terlihat Rika yang berhasil terlepas dari si pelaku dan berusa untuk keluar dari sana, Rika sangat ketakutan sampai dia menangis sambil terus menghindari si pelaku.
Saat Nasya berlari menuju kamar tersebut tak sengaja Nasya menabrak Arga.
"Nasya, ada apa?, kenapa kau terlihat cemas dan panik?" tanya Arga.
Nasya yang panik tidak menyadari bahwa yang ia tabrak adalah Arga, Nasya langsung berdiri dan berlari menuju kamar tersebut, sedangkan Arga terlihat kebingungan, Arga pun memilih mengikuti Nasya.
Sesampainya didepan pintu kamar tersebut, didalam kamar tersebut si pelaku memojok kan Rika, Nasya pun mendobrak pintu tersebut menggunakan kakinya sampai terbuka.
Nasya memukul kepala si pelaku dari belakang dengan menggunakan kursi sampai membuat pemilik hotel tersebut terpental, Nasya memegangi bahu Rika.

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasySeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...