"Rika, tenanglah ini aku" ujar Nasya berusaha menenangkan Rika.
Rika langsung memeluk Nasya dan menangis, kemudian Nasya melepaskan pelukannya, dari belakang si pelaku kembali berdiri dan mau memukul Nasya menggunakan balok kayu yang ada disana, Nasya berbalik dan langsung menangkis pukulan tersebut, lalu membalas pukulan tersebut.
"Rika, cepat keluar" ujar Nasya.
"tapi..."sebelum Rika selesai bicara Nasya langsung berkata, "pergilah, aku akan melindungi mu, aku bisa melindungi diriku sendiri, pergilah..."
Rika langsung berlari keluar kamar tersebut, pelaku kembali bangkit dan mau menghalangi Rika pergi dari sana, tetapi Nasya langsung berlari dan memukulinya sampai terkapar.
Disisi lain Rika yang berlari keluar kamar, tak sengaja Arga melihat Rika yang ketakutan dan menangis, Arga pun menghampirinya dan bertanya, "ada apa?, kanapa kau menangis?"
Rika yang masih ketakutan pun hanya memeluk erah Arga dan menangis, Arga melihat beberapa polisi datang.
Disisi lain Nasya mengambil kembali kursi tersebut dan memukul pelaku menggunakan kursi tersebut sambil berkata, "dasar pria licik, kau memperkosa wanita dan membunuhnya dengan keadaan yang mengenaskan"
Tak lama kemudian polisi datang begitu juga Arga, polisi tersebut menghentikan Nasya yang memukuli pelaku dan membawa si pelaku pergi, napas Nasya masih terengah engah.
"apakah anda Nasya?" tanya polisi tersebut.
"iya, saya menghubungi kalian, dan saya juga ingin menyerahkan semua bukti yang saya temukan dan dapatkan" ujar Nasya.
Kemudian membawa para polisi kekamarnya dan menyerahkan semua bukti, setelah para polisi pergi, Rika datang dan menghampiri Nasya.
Nasya melihat kearah Rika yang terlihat masih ketakutan dan menangis, Nasya pun berkata, "sebaiknya kau bawa adik mu pulang, dia masih terlihat ketakutan, jaga dia"
Arga pun membawa Rika pulang, sedangkan Nasya pergi membereskan barang barangnya dan pergi pulang, lalu pergi kekantor polisi dan memberikan kesaksiannya, setelah memberikan kesaksiannya Nasya pun pergi dari sana.
Sesampainya Nasya dirumah, disana sudah ada Arga dan Rika, Rika langsung menghampiri Nasya yang baru saja turun dari motornya, lalu memeluk Nasya dengan erat, Nasya terkejut kemudian membalas pelukan Rika, Rika menangis dipelukan Nasya.
"tenanglah, semuanya sudah baik baik saja" ujar Nasya.
Rika pun melepaskan pelukannya, Nasya mengusap air mata Rika, lalu mengajaknya masuk, Arga pun mengikuti mereka dari belakang, mereka duduk diruang tamu.
"aku ingin minta maaf atas semuanya, atas perilaku ku dan perkataan kasarku" ujar Rika.
Nasya menjawab dengan senyuman, "tidak masalah, itu bukan masalah besar, lagi pula semuanya sudah baik baik saja untuk mu dan kakak mu"
Arga pun kebingungan dengan perkataan Nasya, lalu Arga bertanya, "apa maksudmu, kenapa kau bilang semuanya sudah baik baik saja untukku dan untuk adikku, lalu kau?"
Nasya terdiam, lalu handphone Nasya berdering, Nasya melihat handphonenya, ternyata yang menelfon adalah ibunya, Nasya malah menolak panggilan tersebut.
"siapa yang menelfon kak?" tanya Rika.
"ibu ku" jawab Nasya.
"lalu kenapa kau tidak mengangkatnya?" tanya Arga.
"tidak penting" jawab Nasya dengan wajah dingin.
Setelah Arga dan Rika pulang, Nasya pergi masuk kekamarnya, Nasya membuka loker yang ada dimeja kamarnya, lalu mengambil sebuah foto, difoto tersebut terdapat foto seorang anak laki laki yang sedang tersenyum lebar, Nasya memeluk foto tersebut, sambil menangis.
*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya bangun pagi dan bersiap untuk pergi kesekolah, saat Nasya mau pergi kesekolah menaiki motornya, Nasya melihat ada berita bahwa ayah Rina
ditangkap polisi dan ditahan, Nasya kembali memasuk kan handphonenya ketasnya, lalu pergi kesekolah menaiki motornya.Sesampainya disana Rina sedang berjalan menunduk kan kepalanya, bahkan kedua teman yang biasanya bersamanya tidak mau mendekatinya, Nasya mengabaikannya dan pergi kekelas.
Sesampainya dikelas Nasya langsung duduk ditempat duduknya, terlihat beberapa murid menatapnya, Nasya hanya mengabaikannya, tak lama kemudian Arga datang, Arga langsung menarik tangan Nasya dan membawanya keluar kelas, semua murid terkejut dengan tindakan Arga.
Arga membawa Nasya ketaman, Nasya melepaskan tangan Arga dengan kasar, lalu bertanya, "kenapa kau membawaku kesini?"
"aku ingin bertanya sesuatu" jawab Arga.
"apa kau sudah memberi tau Dava tentang hal ini?" tanya Arga.
"sudah" jawab Nasya singkat.
Saat Nasya mau pergi dari sana, Arga kembali menarik tangan Nasya, Nasya kembali melepaskan tangan Arga dari tangannya, menghela napas dan berkata, "aku sudah membantu mu, dan kau juga sudah membantu ku, bukan berarti kau menjadi teman ku, jangan ganggu aku" Nasya pun pergi dari sana.
Saat waktu istirahat Nasya sedang makan dan duduk disebuah meja sendirian, lalu Clarissa, Salsa dan Flora datang dan duduk semeja bersama Nasya.
"Nasya, aku dengar kau yang mengungkap kebenaran tentang ayah Rina" ujar Flora.
"iya, dan kau juga menyelamatkan adiknya Arga" ujar Clarissa.
Mereka semua terlihat terus membicarakan tentang hal itu Nasya hanya diam, setelah Nasya selesai makan, Nasya langsung pergi dari sana dengan wajah dingin.
Nasya sedang duduk dikursi panjang yang ada ditaman, Nasya menatap foto yang ia pegang kemarin, tak sengaja Nasya melihat Rina sedang diganggu oleh para murid yang ada disana, Nasya hanya diam duduk dikursi panjang tersebut dan melihat kearah Rina yang terus dibuly tersebut.
Saat waktu pulang sekolah Nasya melihat Rina sedang berhadapan dengan Arga dan Rika.
"ayah mu telah mencoba menodaiku, apa kau tidak malu masih menampak kan wajah mu disini" ujar Rika.
Rina hanya terus menunduk kan kepalanya, Rika mendorong Rina sampai terjatuh, beberapa murid pun melemparinya menggunakan sepatu.
Nasya yang melihatnya pun berlari dan memeluk Rina, agar tidak terkena sepatu yang dilempar oleh murid tersebut, setelah semua murid berhenti melemparinya sepatu, Nasya langsung bangkit.
Nasya juga membantu Rina bangkit, lalu Nasya berkata, "kalian sudah puas!"
"kak Nasya, kenapa kakak membelanya?" tanya Rika.
"aku tidak membelanya, aku hanya membela yang benar" jawab Nasya.
"maksudnya?" tanya Arga bingung.
Nasya menghela napas, lalu menjawab, "yang bersalah ayahnya, tapi bukan berarti dia terlibat, hanya karena kesalahan ayahnya, kenapa dia harus menanggung kesalahan ayahnya, dia tidak tau apa apa, lalu kalian membulynya, dia tidak bersalah tapi dia tetap dibuly, apa itu benar, bayangkan, jika kalian berada diposisinya, kalian pasti malu bukan, sama sepertinya, dia pasti malu, siapa yang tidak malu ayahnya menodai seorang wanita yang tidak bersalah, apa lagi jika anaknya itu seorang wanita, dia pasti tau rasanya, sekali lagi aku katakan dengan tegas, dia tidak bersalah"
Setelah itu Nasya memegang tangan Rina dan berkata, "ayo, aku akan mengantar mu pulang"
Nasya pun mengantar Rina sampai kerumah menaiki motornya, sesampainya dirumahnya Rina turun dari motor Nasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasiSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...