Part 49

9 1 0
                                        

"ya sudah, lebih baik kau menemuinya, jika bukan karena dia, ayah dan ibu tidak akan mengatakan ini pada mu" ujar ayah Nasya.

Ibu Nasya pun menutup panggilan video tersebut, Nasya terdiam untuk sementara waktu, kemudian dia mulai tersenyum lebar, Nasya pun berdiri dan meloncat loncat senang.

Semua orang yang ada disana pun menatap tingkah Nasya, Nasya yang menyadari bahwa dirinya sedang diamati pun terdiam, lalu Nasya menghampiri Clarissa, Salsa, dan Flora.

"teman teman, apa kalian tau dimana Arga?" tanya Nasya.

"Arga, dia baru saja pergi ketempat parkir untuk mengambil baju gantinya" jawab Clarissa.

Nasya pun langsung berjalan pergi dari sana, Flora penasaran, Flora pun bertanya tanya, "kenapa Nasya mencari Arga?"

Saat Flora mau pergi mengikuti Nasya Clarissa langsung menarik tangan Flora untuk mencegahnya pergi sambil bertanya, "kau ini mau kemana?"

"itu, aku ingin ikut Nasya" jawab Flora.

"kau ini bagaimana, biarkan mereka berduaan saja, jangan mengganggu kebersamaan mereka berdua" ujar Clarissa.

Flora pun menghela napas kesal dan menjawab, "baiklah"

Disisi lain Nasya yang sudah sampai ditempat parkir pun berlari mencari keberadaan Arga, setelah Nasya melihat Arga yang sedang membawa pakaian didekat motornya, Nasya langsung berlari kearahnya sambil berteriak memanggil manggil namanya.

Arga pun berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya, alangkah terkejutnya Arga melihat Nasya yang sedang berlari kearahnya dengan senyumannya yang menawan sambil memanggil manggil namanya.

Nasya langsung meloncar dan memeluk Arga ketika sudah berada dekat dihadapan Arga, mau tidak mau Arga pun menangkap tubuh Nasya dan menjatuhkan pakaian yang ia bawa.

Arga pun menangkap tubuh Nasya dan kemudian menurunkannya, sedangkan Nasya masih terlihat senang dan tersenyum lebar.

"terimakasih banyak, aku sangat bahagia, aku sangat senang, ayah dan ibu ku bilang kepada ku bahwa mereka bangga kepada ku" ujar Nasya sambil tersenyum senang.

Arga hanya diam mematung menatap wajah cantik Nasya, Nasya masih terlihat meloncat loncat senang, tak lama kemudian ada seseorang yang menghampiri mereka berdua.

"maaf, kalian harus segera mengganti pakaian kalian" ujar orang tersebut.

"oh... ya, baiklah" jawab Nasya.

Nasya pun pergi dari sana dengan orang tersebut dibelakangnya, sedangkan Arga masih berdiri mematung, Arga pun mulai tersenyum dan tertawa sendiri, kemudian Arga mengambil pakaiannya dan pergi dari sana.

Setelah Nasya selesai mengganti baju, Nasya melihat seseorang memakai jubah hitam yang menyelamatkannya tadi dari lampu sorot, Nasya pun menghampirinya.

"kau masih disini" ujar Nasya.

"ya, sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu pada mu" jawab pria berjubah tersebut.

"apa?" tanya Nasya.

"apa kau tau keberadaan orang yang kau panggil dan kau anggap sebagai guru mu?" tanya pria berjubah tersebut.

"kenapa kau mencarinya?" tanya Nasya.

"dia adalah tahanan kami, sebelumnya dia adalah orang biasa, namun karena dia ingin hidup lebih lama, dia mengorbankan temannya, kau juga tau itu kan" jawab pria berjubah tersebut.

Nasya hanya diam mendengar jawaban dari pria berjubah tersebut, setelah Nasya membereskan barang barangnya, Nasya langsung pergi kerumahnya menaiki motornya.

Sesampainya dirumahnya Nasya langsung membuka pintu rumahnya dan menghampiri gurunya yang sedang duduk disofa.

"guru, apa kau menyembunyikan banyak hal dari ku?" tanya Nasya.

"oh... jadi kau sudah tau" jawab guru Nasya dengan raut wajah tak berdosa.

Nasya yang marah pun lengsung menjatuhkan barang barang yang ada dimeja didepan gurunya tersebut dan berkata dengan raut wajah menahan amarah, "aku minta, guru keluar dari rumah ku sekarang juga, dan jangan pernah kembali lagi"

Guru tersebut hanya menunjuk kan wajah dinginnya dan beranjak dari duduknya kemudian menjawab, "baiklah, aku akan pergi, jaga diri mu" gurunya meletakkan kunci pintu rumah Nasya.

Guru Nasya pun berjalan keluar rumah Nasya, setelah guru Nasya pergi dari sana, Nasya terduduk dilantai dengan tatapan kosong dengan matanya yang mulai meneteskan air mata.

Tangan Nasya mulai bergetar, Nasya pun memegangi kepalanya dan berteriak sangat keras sambil melempar barang yang telah dijatuhkannya tadi.

Nasya menangis menundukkan kepalanya dengan pipinya yang basah karena air mata, tak lama kemudian Fira datang dan memegang bahu Nasya mencoba untuk menenangkannya.

Nasya hanya terus menangis, dan kemudian berkata dengan nada bergetar karena menangis, "biarkan aku sendiri, pergilah, kau sudah cukup menjaga ku"

Nasya pergi menemui Arga, sesampainya dirumah Arga, Nasya menekan bel rumah Arga, Arga pun membuka pintu.

"Nasya, kenapa kau kesini malam malam begini?" tanya Arga.

Nasya langsung melepas kalung aneh yang ia pakai, kemudian memasangkan kalung tersebut dileher Arga, Arga yang merasakan itu hanya diam dan menatap wajah Nasya dari dekat.

Setelah kalung tersebut terpasang, Nasya pun berkata, "jaga kalung ini, mungkin aku tidak akan pernah kembali"

Kemudian Nasya pun pergi dari sana menaiki motornya, sedangakan Arga masih terdiam merenung ucapan Nasya.

*****
Keesokan harinya seperti biasa bu guru mengabsen murid muridnya, saat mengabsen Nasya tidak ada disana, semua murid pun melihat kesana kemari mencari keberadaan Nasya, Arga yang menatap tempat duduk Nasya pun sedih dan mengingat perkataan Nasya tadi malam.

Saat waktu makan siang, Arga menghampiri Clarissa, Salsa dan Flora yang sedang duduk semeja makan bersama.

"kenapa Nasya tidak masuk hari ini?" tanya Arga.

"entahlah" jawab Salsa.

"bukankah Nasya tinggal bersama kalian?" tanya Arga.

"ya, tapi sejak kemarin setelah pertunjukan kemarin, Nasya belum juga pulang" jawab Clarissa.

"apa?" ujar Arga terkejut.

"terus terang aku jadi khawatir padanya" ujar Flora.

Sepulang sekolah Arga pun pergi kerumah Nasya mencari keberadaan Nasya, Arga terus mengetuk pintu rumah Nasya tetapi tidak ada yang menjawab ataupun membuka kan pintu, Arga pun terpaksa pulang dari sana dengan perasaan hampa.

Beberapa hari berlalu...

Saat bu guru mengabsen dan memanggil nama Nasya, Nasya langsung datang didepan pintu kelas dan menjawab, "hadir bu"

Nasya pun langsung duduk ditempat duduknya, bu guru pun bertanya, "Nasya, kenapa kau tidak masuk selama beberapa hari ini?"

"maaf bu" jawab Nasya singkat.

Bu guru menggelengkan kepalanya dan melanjutkan mengabsen murid murid yang lain, sedangkan Arga terlihat senang karena Nasya sudah kembali.

Saat waktu istirahat Clarissa, Salsa, dan Flora langsung menghampiri Nasya dan bertanya, "Nasya, kau kemana saja?, kami khawatir kepada mu"

Nasya hanya diam dengan wajah datarnya dan tangannya yang memasuk kan peralatan sekolahnya kedalam tas, kemudian Nasya berjalan pergi dari sana tanpa melihat kearah Clarissa, Salsa, dan Flora.

"ada apa dengannya?" tanya Salsa.

Flora yang melihat tingkah Nasya pun berlari mengejar Nasya, Flora berjalan didekat Nasya dan bertanya, "ada apa dengan mu?"

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang