Terjadilah aksi kejar kejaran, Arga dan Nasya bertemu kembali ditempat yang ramai, semua murid yang ada disana melihat Nasya dan Arga dikepung oleh segerombolan pria tersebut, ada beberapa guru yang tak sengaja melihat kejadian tersebut termasuk pria paruh baya yang datang beberapa hari yang lalu.
Nasya berdiri membelakangi Arga begitu juga Arga, Arga berkata, "kita harus mengalahkan mereka bersama!"
"baiklah, ayo kita lakukan!" jawab Nasya.
Mereka pun bertarung bersama, mereka saling melindungi satu sama lain, saat mereka dikelilingi segerombolan pria tersebut, Arga langsung mengangkat tubuh Nasya dan berputar.
Para pria tersebut pun terkapar, dari belakang Nasya ada pria yang melemparkan vas kearah Nasya, Arga yang melihatnya pun langsung berlari kearah Nasya dan memeluk, mengarahkan tangannya kearah vas tersebut.
Mereaka saling bertatapan, Nasya melihat kearah tangan Arga yang berdarah, lalu beralih melihat pria tersebut berlari kearah mereka dengan membawa pemukul kasti, Nasya langsung melingkarkan lengan tangannya keleher Arga, kemudian melompat dan menendang pria tersebut menggunakan kakinya.
Tak lama kemudian mereka kembali bangkit, Nasya dan Arga pun waspada, Nasya berkata sambil mengambil ancang ancang untuk kembali bertarung, "mereka benar benar tangguh"
"ya, tapi kita tidak boleh menyerah begitu saja!" ujar Arga.
"ya, aku tau, kita tidak boleh lengah, kita harus bisa mengalahkan mereka!" ujar Nasya.
Mereka pun kembali bangkit, Nasya dan Arga pun bertarung dengan serius, saat Nasya memukul dan menendang mereka, tak sengaja benda yang dipakai salah satu dari mereka terlepas dan jatuh kearah Flora, Flora pun mengambil benda tersebut.
Saat bertarung ikat rambut yang ia pakai tak sengaja terlepas, Nasya tetap berusaha fokus begitu juga Arga.
Saat Nasya bertarung tak sengaja kalungnya berhasil diambil oleh pria tersebut, disisi lain salah satu dari segerombolan pria tersebut melempar vas bunga kearah Arga.
Hal tersebut membuat Nasya harus memilih salah satu dari kalung tersebut atau Arga, Nasya pun berlari kearah Arga dan mendorongnya, membuat mereka jatuh bertindihan.
Pria tersebut mengambil pemukul kasti dan berjalan kearah Arga dan Nasya, mata kiri Nasya berubah menjadi abu abu, tak sengaja Arga melihat hal tersebut.
Nasya yang mengetahui pria tersebut mau memukulnya pun tetap disana, meskipun dia akan terluka nantinya, saat Nasya dipukuli menggunakan pemukul kasti tersebut pun membuat Arga khawatir dan berkata, "pergilah, kalau tidak kau akan terluka"
Nasya menjawab dengan menatap mata Arga dengan muntahan darah yang ia muntahkan ditepi leher Arga, napasnya yang terengah engah, "bagaimana denganmu?, jika aku pergi, kau juga akan terluka"
Pria tersebut kembali memukul Nasya menggunakan pemukul kasti tersebut, Nasya terus melindungi Arga dengan mulutnya yang kembali mengeluarkan darah.
Tiba tiba Clarissa berlari dan menendang pria tersebut sampai terpental, Salsa dan Flora pun berdiri didekat Arga dan Nasya untuk melindungi mereka.
"Nasya, kau baik baik saja?" tanya Flora.
Nasya berusaha duduk sambil menjawab, "ya, aku baik baik saja, terimakasih"
Pria tadi kembali bangkit dan berlari kearah mereka sambil mengambil ancang ancang untuk melayangkan pukulan menggunakan pemukul kasti tersebut.
Nasya pun langsung berdiri dari duduknya dan berjalan cepat kearah pria tersebut, saat pria tersebut melayangkan pemukul kasti tersebut kearah wajah Nasya, Nasya langsung menangkisnya dan menggenggamnya.
Kemudian tangan yang lain melayangkan pukulan kearah wajah pria tersebut dengan keras, sampai terpental dan terbentur diding, hidung pria tersebut terluka dengan wajahnya yang lebam.
Para pria tersebut kembali menyerang mereka, Clarissa, Salsa dan Flora pun ikut membantu Nasya melawan para pria tersebut, Clarissa, Salsa, dan Flora.
Nasya menghela napas dan melihat kearah segerombolan pria yang lainnya terutama yang membawa kalungnya.
"kembalikan kalung itu!" ujar Nasya.
Pria itu hanya tetap diam, pria yang lainnya pun berlari kearah Nasya dan mau memukulnya, Nasya pun melawan mereka, Nasya mencekik leher salah satu pria tersebut menggunakan lengannya, kemudian memutar kepala pria tersebut sampai mengeluarkan suara.
Setelah mereka semua terkapar, Nasya berjalan kearah pria yang membawa kalungnya tersebut, pria tersebut terlihat ketakutan sambil melangkah mundur perlahan lahan.
Setelah Nasya sudah berhadapan dengan pria tersebut Nasya langsung mengambil kalung tersebut dan memukulnya.
Setelah Nasya memakai kembali kalungnya, Nasya kembali menghampiri pria tadi yang masih terkapar karena dipukul, Nasya memegang baju bagian atas pria tersebut.
"siapa yang memerintahkan mu melakukan semua ini?" teriak Nasya.
Saat Nasya hampir memukul pria tersebut, Arga berkata hal yang membuat Nasya menghentikan pukulannya, "berhenti, sudah cukup"
Arga pun menghampiri Nasya dan menarik tangan Nasya membuat Nasya berdiri menghadap kearah Arga.
Mata Nasya yang berwarna abu abu kembali berubah seperti semula, kemudian Nasya pingsan, Arga pun menangkap tubuh Nasya.
Nasya terbaring diUKS sekolah, Arga duduk didekat Nasya, Clarissa, Salsa dan Flora duduk dikursi disisi lain, tak lama kemudian bu guru datang.
"bagaimana keadaan Nasya?" tanya bu guru.
"sampai sekarang dia belum sadar bu" jawab Clarissa.
"baiklah kalau begitu, tapi kalian segera kekelas, sebentar lagi pelajaran akan dimulai" ujar bu guru kemudian pergi dari sana.
"ayo kita kekelas" ujar Salsa.
"kalian duluan saja aku akan menyusul" jawab Arga.
Mereka pun pergi dari sana, setelah mereka pergi dari sana, Arga mengeluarkan kalung milik Nasya dan kemudian melihat kearah Nasya.
Arga pun pergi keluar UKS untuk pergi kekelas, saat Arga keluar pria paruh baya tadi datang dan berkata, "kalung itu milikku, kembalikan kalung itu"
"maaf, tapi saya tidak akan mengembalikannya tanpa sepengetahuan Nasya" jawab Arga kemudian pergi dari sana.
Waktu pulang pun tiba, Arga langsung pergi ke UKS, saat Flora juga mau kesana Salsa langsung menarik tangannya dan bertanya, "kau mau kemana?"
"mau ke UKS" jawab Flora polos.
"kau ini bagaimana, Arga sudah kesana, kita tidak usah mengganggu mereka, ayo kita pulang" ujar Clarissa.
Dengan terpaksa Flora pun mengurunkan niatnya, mereka pun pergi pulang.
Disisi lain Arga yang baru saja datang ke UKS melihat Nasya yang sedang mencari sesuatu, Arga pun bertanya, "kau mencari apa?"
Nasya langsung menghampiri Arga dan memegang baju bagian leher Arga dan bertanya, "apa kau tau dimana kalung ku?"
"ya, ini dia kalung mu" jawab Arga sambil memperlihatkan kalung Nasya.
Nasya yang melihatnya pun langsung mengambil kalung tersebut, dan berkata, "syukurlah"
"apa punggung mu tidak sakit?" tanya Arga.

KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasySeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...