Part 8

35 4 0
                                    

Dari kamar Nasya terdengar teriakan Karina. Clarissa, Arga, dan Salsa yang mendengar teriakan Karina pun berlari pergi mencari asal suara tersebut, Nasya langsung membuka laptopnya, setelah mereka semua pergi, Nasya melihat rekaman CCTV yang ia pasang dikamar Karina.

Arga mendoberak kamar Karina, setelah pintu tersebut terbuka Salasa dan Clarissa langsung menghampiri Karina dan menenangkannya, Nasya yang berada dikamarnya memindah rekaman tersebut dan membawanya, saat Nasya mau pergi Arga dan Salsa datang.

"kau benar benar licik!, sebenarnya apa yang kau ingin kan dari tante Karina dan om Hendra?" ujar Arga.

"apa maksud mu?" tanya Nasya.

Saat Salsa mau menghampiri Nasya, tiba tiba tubuhnya terlempar dan ia pingsan, Nasya yang melihat hal tersebut pun menghampirinya, tetapi Arga malah mendorongnya dengan keras sampai tangannya terbentur meja.

"kau benar benar licik, sebelumnya aku mengira bahwa kau adalah orang yang baik, tapi ternyata itu salah" ujar Arga.

Nasya berusaha berdiri dan kemudian menjawab, "sebelum kau menilai seseorang, kau harus mengetahui sifatnya terlebih dahulu. lihat saja rekaman yang ada dileptop ku, meski pun aku tidak peduli pendapat kalian tentang diriku"

Nasya pergi keluar rumah sambil memegang tangannya yang terbentur meja, lalu mengirimkan pesan kepada Hendra, "om, ini saatnya membongkar segalanya!"

Lalu Nasya pergi dengan menaiki motornya, setelah Nasya pergi dari sana cukup lama, disisi lain Salsa sudah terbangun, dan Karina juga sudah mulai tenang, lalu Hendra datang, Karina langsung berlari memeluk Hendra, Hendra hanya diam.

Kemudian Nasya masuk dan diikuti tiga polisi yang berada disampingnya, Karina pun melepaskan pelukannya kemudian polisi tersebut menangkap Karina, Karina memberontak sambil berkata, "ada apa ini?, lepaskan aku aku tidak bersalah, pa tolong aku"

Hendra hanya diam memalingkan wajahnya, Arga mendekati Nasya tetapi Hendra melangkah dan berdiri didepan Nasya.

"jadi kalian belum melihat rekamannya, seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak peduli pendapat kalian tentangku" ujar Nasya kemudian pergi kekamarnya.

Keesokan harinya Hendra dan kedua anaknya membereskan barangnya dan pamit untuk pulang kerumah mereka.

"aku berterimakasih atas semua bantuan mu, apa saya boleh bertanya satu hal?"tanya Hendra.

"ya, silahkan"jawab Nasya.

"bagaimana kau bisa tau tentang semua hal ini?"tanya Hendra.

"sebenarnya, saya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, saya bisa merasakan kehadiran anak anda Disa, dari pertama kali saya datang kemari"jawab Nasya.

"lalu apakah, saya bisa melihat Disa untuk terakhir kalinya?"tanya Hendra.

"maaf, kemungkinan Disa sudah tenang dan pergi kealam atas"jawab Nasya.

Setelah Hendra dan kedua anaknya pergi dari rumah Nasya, Nasya bersiap siap untuk pergi kesekolah, Nasya berangkat sekolah dengan menaiki motornya, sesampainya disana Arga langsung menghampirinya.

"aku ingin bicara denganmu"ujar Arga dan menarik tangan Nasya.

Nasya langsung melepaskan tangan Arga dari tanganya dengan kasar, lalu berkata, "sudah kukatakan, aku tidak peduli pendapat mu tentang diriku" lalu Nasya pergi dari sana.

Sepulang sekolah Clarissa, Salsa, Arga menarik tangan Nasya dan membawanya keperpustakaan.

"untuk apa kalian membawaku kemari?"tanya Nasya dengan nada kesal.

"sudah kukatakan berkali kali, aku tidak peduli pendapat kalian tentang ku"ujar Nasya.

Saat Nasya mau pergi dari sana tiba tiba pintu perpustakaan tertutup, lalu rak buku bergoyang dan beberapa buku berjatuhan, lalu pintu perpus terbuka sendiri Nasya langsung keluar dan pergi dari sana, sedangkan Clarissa, Salsa, dan Arga terdiam melihat kejadian yang baru saja terjadi.

Clarissa, Salsa, Arga pergi menjenguk Flora dirumah sakit, ternyata Flora sudah siuman, mereka pun pergi masuk ruangan Flora.

"bagaimana keadaanmu Flora?"tanya Clarissa.

"baik"jawab Flora.

"apa kita akan menyelidikinya lebih lanjut?"tanya Arga.

"sebelum kalian melanjutkan menyelidiki Nasya, aku ingin mengatakan sesuatu tentang Nasya" jawab Flora.

"saat aku mau tertaberak, Nasya sudah berteriak memanggil nama ku, tetapi sudah terlambat, aku sudah tertaberak, ini membuatku bingung, apakah Nasya orang yang baik atau buruk" ujar Flora.

"semuanya akan jelas, jika kita bertanya langsung kepada om Hendra, kenapa tante Karina dipenjara"ujar Arga.

"jadi tante Karina dipenjara. kalau begitu kalian pergi sekarang saja, jika kalian mendapat informasi beri tau aku" ujar Flora, mereka bertiga pun pergi menaiki mobil.

Sesampainya dirumah Hendra, Arga menekan bel rumah Hendra, Hendra pun membuka pintu dan meminta mereka untuk masuk, mereka duduk disofa yang ada diruang tamu.

"ada perlu apa kedatangan kalian kemari?" tanya Hendra.

"kami ingin bertanya tentang tante Karina dan Nasya" jawab Arga.

"Nasya membantuku untuk mengungkap kematian istri dan anak tersayangku"jawab Hendra.

"maksud om apa?"tanya Arga.

"ternyata istri om dan anak kesayangan om dibunuh oleh Karina, dan Nasya membantu om untuk mengungkapnya" jawab Hendra, mereka bertiga terdiam mengetahui hal itu.

Salsa, Clarissa, Arga sedang berada dirumah sakit bersama Flora.
"aku masih bingung apakah Nasya orang baik atau buruk"ujar Salsa.

"tapi menurut ku Nasya adalah orang baik, dia hanya memiliki sikap yang mungkin kurang bersahabat"ujar Flora.

Tak lama kemudian orang tua Flora datang, dan membawa Flora pulang, Clarissa bertanya kepada orang tuanya, "apakah besok Flora bisa pergi sekolah?"

"kami akan mengizinkan jika Flora ingin sekolah lagi mulai besok"jawab ibu Flora.

"baiklah"ujar Flora.

*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya kesekolah menaiki motornya sedangkan Clarissa, Salsa, Flora dan Arga menaiki mobil Arga, tak sengaja Nasya berhadapan dengan Flora.

"bagaimana keadaan mu?"tanya Nasya dengan ekspresi dingin.

"baik"jawab Flora, Nasya menatap sesuatu dibelakang Flora, mata kiri Nasya berubah menjadi warna abu abu, Flora terkejut lalu menoleh kebelakang.

"ada apa?, apa ada sesuatu?"tanya Flora.

"tidak ada apa apa"jawab Nasya dengan wajah dingin, lalu pergi dari sana.

Saat pelajaran berlangsung barang barang Flora terus saja jatuh dengan sendirinya, Nasya terlihat menatap sesuatu dibelakang Flora, tak sengaja Arga melihat Nasya yang menatap Flora, sepulang sekolah Nasya melihat mobil melaju kearah Flora.

Nasya langsung berlari dan memeluk Flora, lalu mengjatuhkan tubuhnya, tak sengaja tangan kiri Nasya terbentur ujung aspal yang runcing, Nasya merintih kesakitan, Flora lengsung bangun dan mencoba membantu Nasya, tetapi Nasya malah pingsan.

Arga datang, dan bertanya, "apa yang terjadi?"

"aku akan ceritakan nanti, sekarang bawa Nasya kerumah sakit"jawab Flora.

Arga pun menggendong Nasya dan membawa Nasya kerumah sakit menaiki mobilnya, Clarissa, Salsa, Flora pun juga ikut mengantar Nasya.

Nasya membuka matanya, Nasya terkejut dan langsung duduk diranjang rumah sakit, tangannya diperban dan memakai alat penyangga lengan, Clarissa, Salsa, Flora dan Arga langsung masuk keruangan Nasya.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang