Part 24

19 3 0
                                    

"kakak, ibuku memanggilku, aku pergi dulu ya" ujar anak kecil tersebut.

Saat anak kecil tersebut mau pergi dari sana, Nasya memegang tangannya sambil berkata, "tunggu sebentar"

"siapa namamu?" tanya Nasya.

"Namaku Sara" jawab anak kecil tersebut.

"nama yang indah, ya sudah, ibumu pasti menunggu, pergilah" ujar Nasya.

Sara pun pergi dari sana, menghampiri ibunya, Nasya tersenyum melihat Sara, saat Nasya menyadari Arga ada disana, Arga pun menghampiri Nasya.

Arga terlihat senyam senyum sendiri, Nasya yang keheranan pun bertanya, "hei, kenapa kau senyam senyum sendiri?, apa kau sudah gila?"

"tidak, aku hanya terkesan melihat anak itu bisa membuatmu tersenyum" jawab Arga.

Lalu terdengar teriakan seorang wanita memanggil Nasya, Nasya pun berbalik, ternyata yang memanggilnya adalah segerombolan wanita yang membantunya.

"apa kau baik baik saja?" tanya salah satu wanita tersebut.

Nasya terdiam untuk sementara waktu kemudian menjawab, "tolong jangan temui aku lagi"

"apa?" ujar wanita tersebut terkejut.

"aku ingin memulai hidup baruku, tanpa kalian" ujar Nasya.

Kemudian Nasya melangkah pergi dari sana, wanita tersebut berkata sesuatu yang membuat Nasya menghentikan langkahnya, "kau ingin memulai hidup barumu, tapi kau tidak bisa melupakan masa lalumu, lalu bagaimana kau akan memulai hidup baru?"

Nasya terdiam untuk sementara dan kemudian melanjutkan perjalanannya, Arga pun menyusul Nasya.

Sesampainya disana, Nasya langsung mengganti bajunya dan pergi dari sana tanpa sepengetahuan Arga, setelah Arga menyadari bahwa Nasya tidak ada, Arga pun pergi untuk mencarinya dengan Clarissa, Salsa dan Flora yang baru saja datang.

Disisi lain Nasya sedang duduk didekat sebuah makam, sambil menyentuh papan makan tersebut, lalu segerombolan pria yang selalu mengganggunya datang.

"sepertinya kau tidak bisa melupakan kesalahan terbesarmu Nasya!" ujar salah satu pria tersebut.

Nasya beranjak dari duduknya dan berkata, "untuk apa kalian kesini?"

"sayang, aku hanya mengkhawatirkanmu" ujar pria tersebut sambil menyentuh pipi Nasya, Nasya langsung menghalanginya.

Tak lama kemudian segerombolan wanita yang menyelamatkan Nasya datang bersama Arga, Clarissa, Salsa dan Flora.

Arga berdiri disamping kiri Nasya, wanita yang membantunya berdiri disamping kanan Nasya, sedangkan Clarissa, Salsa, dan Flora berdiri diantara gerombolan wanita tersebut.

Segerombolan pria tersebut membawa dan menjatuhkan seorang wanita dengan luka disekujur tubuhnya.

Nasya yang melihat hal tersebut mengepalkan tangannya marah dan bertanya sambil menatap tajam pria tersebut, "apa yang kau inginkan?"

"aku hanya ingin memastikan, apakah rasa cintamu padaku telah hilang selama lamanya" jawab pria tersebut.

"baiklah, aku mengerti, akan kubuktikan!" ujar Nasya.

Nasya menatap ke arah Arga, Arga yang ditatap hanya diam, tiba tiba Nasya menarik dasi Arga dan mencium bibirnya, Arga membelalakkan matanya terkejut, semua orang yang ada disana terkejut melihat kejadian tersrbut, terutama Clarissa, Salsa dan Flora.

Setelah Nasya melepaskan ciumannya, Nasya melihat kearah pria tersebut dan berkata, "bagaimana?, sekarang giliranmu!"

Lalu Nasya memegang telapak tangan Arga, Arga yang terkejut menatap Nasya.

"ayo kita pergi" ujar Nasya.

Mereka semua pun pergi, setelah jarak antara gerombolan pria tadi dan Nasya cukup jauh, Nasya langsung melepaskan pegangan tangannya.

"berikan kunci motormu" ujar Nasya.

Wanita tersebut pun melempar kunci motornya kearah Nasya, Nasya pun menangkapnya dan pergi mengendarai motor tersebut.

Mereka semua pun mengikuti Nasya dari belakang, Nasya menambah kecepatan laju kendaraannya, setelah Nasya sudah sampai ditempat tujuan Nasya langsung menghentikan motornya secara tiba tiba, membuat bagian belakang motornya terangkat.

"kalian tidak perlu mengikutiku, biarkan aku pergi sendiri" ujar Nasya.

Sebelum Nasya pergi, wanita tersebut memegang tangan Nasya dan berkata, "kau tidak akan melukai dirimu sendiri lagi kan?, berjanjilah padaku"

Nasya melihat kearah wanita tersebut, Nasya menghela napas kemudian menjawab tanpa menatap mata wanita tersebut, "aku janji"

Nasya pun pergi dari sana menaiki motor wanita tersebut, Nasya berhenti disebuah jembatan dipinggir jalan raya, Nasya melihat pemandangan sungai dari jembatan tersebut, Nasya tersenyum sambil mengingat kenangan bersama seseorang.

Nasya kembali mengendarai motornya, Nasya menghentikan motornya disebuah kafe, kemudian Nasya menyeberang jalan raya yang berada didepan kafe tersebut.

Setelah Nasya berhadil sampai ditrotoar, Nasya berjongkok kemudian menyentuh pasir yang ada disana, tak sengaja Nasya menemuka sebuah flashdisk dan sebuah gelang yang sama yang dipakainya, gelang itu adalah milik orang yang disayangi Nasya, Nasya pun pergi kemarkasnya dan mengembalikan kunci motor sekaligus motor wanita tersebut.

Nasya membereskan barang barangnya, begitu juga Arga sedangkan Clarissa, Salsa, dan Flora sudah pergi pulang sedari tadi menggunakan mobil Arga.

Mereka menaiki bis untuk kembali pulang, saat bis yang ditumpangi mereka bergoyang, Nasya hampir terjatuh dari sana, tetapi Arga menangkap tubuh Nasya dengan satu tangan, dan satu tangan yang lainnya memegang pegangan bis, pada saat yang sama terlihat ada yang memotret kejadian tersebut.

Nasya langsung berdiri tegak dan berkata, "terimakasih" sambil menundukan kepalanya, Nasya hanya diam, Arga terlihat gugup, dan bertanya tanya dalam hati, "kenapa aku gugup?, kenapa jantungku berdeguk lebih kencang dari biasanya?"

Setelah mereka sampai ketempat tujuan, mereka turun dari bis kemudian menaiki taksi menuju rumah Nasya.

Sesampainya disana ayah dan ibu Nasya langsung menghampirinya dan memeluk Nasya, Nasya hanya diam dengan wajah datarnya, setelah mereka melepaskan pelukannya, mata mereka beralih melihat kearah Arga.

"Arga, kau kesini" ujar ayah Nasya.

"silakan masuk" ujar ibu Nasya.

Nasya langsung berkata dengan wajah datar, "tidak perlu, dia akan langsung pergi" lalu Nasya berjalan kekamarnya.

"maafkan, perilaku Nasya ya, dia memang seperti itu" ujar ibu Nasya.

"awalnya dia bersikap dingin, tapi jika kalian sudah dekat, pasti dia akan bersikap hangat padamu" ujar ayah Nasya.

"aku tau" ujar Arga sambil tersenyum.

"kalau begitu masuklah" ujar ibu Nasya.

"tidak perlu tante, saya juga harus segera pulang, kalau begitu saya permisi" ujar Arga, Arga pun pergi dari sana.

Disisi lain Nasya yang berada dikamarnya sedang memeriksa isi flashdisk tersebut, ternyata terdapat sebuah rekaman video di flashdisk tersebut, Nasya pun membuka rekaman tersebut satu per satu.

Rekaman yang pertama Nasya buka berisi tentang kebersamaan Nasya bersama orang tersayangnya.

Rekaman kedua berisikan video ulang tahun orang tersayangnya tersebut.

Rekaman ketiga berisikan video pesta ulang tahun Nasya yang direncanakan oleh orang tersayangnya.

Nasya mengangis melihat setiap rekaman tersebut, Nasya menangis sangat keras sampai ayah dan ibu Nasya mendengarnya, mereka pun berlari kearah pintu kamar Nasya dan mengetuk pintu kamar Nasya sambil memanggil manggil Nasya.

Nasya hanya terus menangis, pada waktu yang sama handphone Nasya berdering, ternyata Arga menelfonnya, Arga sedang menaiki taksi keperjalanan pulang, Nasya tidak mengangkat telfon Arga bahkan Nasya tidak melihat siapa yang menelfon, Nasya terus menangis keras, membuat ayah dan ibunya semakin khawatir.

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang