Part 41

11 1 0
                                    

Perlahan lahan Arga pun mendekatkan wajahnya ke wajah Nasya, saat Arga memejamkan matanya dan hampir mencium Nasya, seketika Nasya langsung mendorong tubuh Arga.

Nasya bangkit dari tidurnya dan berdiri dengan tegak dengan wajah datar sambil mengusap bajunya, Nasya berkata dengan wajah datar, "kita latihan tari sekarang saja"

"bagaimana dengan latihan drama ini?" tanya guru tersebut.

Nasya menghembuskan napas kesal dan menjawab, "lupakan saja latihannya, aku akan melakukannya dengan benar saat dipanggung"

Saat Nasya, Clarissa, Salsa dan Flora berlatih, Arga hanya terus memandangi Nasya yang sedang fokus berlatih dengan senyumannya.

*****
Keesokan harinya guru beladiri hari itu kembali datang kesekolah Nasya, disana dia menemui kepala sekolah di ruangannya.

"jadi, apa yang bisa saya bantu?" tanya kepala sekolah.

"aku mau menjadi guru disini hanya karena satu murid istimewa, aku mau dia jadi murid utama ku" ujar guru tersebut.

"baiklah, tapi, siapa murid yang kau maksud?" tanya pak kepala sekolah.

"aku dengar namanya adalah Nasya" jawab guru tersebut.

"Nasya, apa anda serius?" tanya pak kepala sekolah.

"ya, aku serius" jawab guru tersebut.

"baiklah, aku akan menunggu jawaban mu, tapi jangan buat aku lama menunggu" ujar guru tersebut.

kemudian pergi dari sana, saat berjalan jalan tak sengaja dia menaberak guru profesional, sehingga buku yang ia bawa terjatuh, guru tersebut pun membantunya.

Setelah semua buku sudah diambil mereka berdiri tegak menghadap satu sama lain, guru profesional tersebut menatap guru itu dengan wajah yang tersipu.

"maaf, aku tidak sengaja menaberak mu" ujar guru tersebut.

"tidak masalah, ngomong ngomong, kau tidak pernah terlihat disini, apa kau orang baru?" tanya guru profesional tersebut.

"ya, aku ingin melatih seorang murid istimewa disini" jawab guru tersebut.

"melatih?" tanya guru profesional.

"beladiri" jawab guru dengan wajah dingin.

Guru profesional tersebut menganggukkan kepalanya mengerti dan berkata, "baiklah, kalau begitu aku permisi"

Guru profesional tersebut pun pergi dari sana, tak sengaja guru beladiri tersebut melihat Nasya, ia pun menghampirinya dan memegang tangannya untuk mencegahnya pergi dari sana.

"kau" ujar Nasya terkejut.

"ayo kita berlatih" ujar guru tersebut.

"aku tidak mau" jawab Nasya sambil melepaskan tangan guru tersebut dari tangannya.

Saat Nasya mau pergi dari sana, guru tersebut kembali memegang tangan Nasya dan berkata, "ayo kita berlatih dengan mata yang tertutup"

Nasya pun berdiri menghadapnya dan bertanya dengan wajah dingin, "sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku?"

"aku tidak menginginkan apa pun dari mu" jawab guru tersebut.

"kau serius, tidak menginginkan kalung ini?" tanya Nasya sambil memperlihatkan kalung aneh tersebut.

Guru tersebut hanya diam, kemudian menjawab, "entahlah, aku sendiri tidak yakin apakah aku mengingin kannya atau tidak"

Nasya merenung untuk sementara waktu dan menjawab, "baiklah, ayo kita lakukan!"

*****
Mereka berdiri berhadapan diarena, Nasya yang melihat guru tersebut tidak membawa selembar kain untuk menutup matanya pun bertanya, "kau tidak menutup mata mu?"

"disini aku yang mengajari mu, bukan kau yang mengajari ku" jawab guru tersebut.

Mendengar jawabannya pun Nasya langsung menutup matanya tersebut menggunakan kain yang ia bawa, saat guru tersebut menyerang Nasya, serangannya tersebut pun mengenai Nasya membuat Nasya merintih kesakitan.

"cepat berdiri!" ujar guru tersebut dengan wajah dingin.

Nasya pun kembali bangkit kemudian berkata dalam hati, "aku butuh bantuan mu"

Saat guru tersebut mulai menyerang Nasya mendengar suara bisikan, Nasya pun melakukan hal yang didengar olehnya tersebut, setelah Nasya berhasil menyerang guru tersebut sampai terjatuh, Nasya pun membuka penutup matanya tersebut.

"kau tidak boleh terlalu sering meminta bantuan teman mu itu, karena pasti ada waktunya untuk dia pergi, dan dia tidak bisa membantu mu lagi" ujar guru tersebut kemudian berjalan pergi dari sana.

Nasya terdiam setelah mendengar perkataan guru tersebut, Nasya berkata dalam hati, "bagaimana dia bisa tau tentang beberapa hal yang tidak ku ketahui, siapa dia sebenarnya?"

Saat semua murid sedang dikelas dan memperhatikan bu guru yang sedang menjelaskan pelajaran didepan kelas, Nasya melamun, tak lama kemudian pak kepala sekolah datang dan memanggil Nasya.

Nasya pun mendongakkan kepalanya melihat kearah pak kepala sekolah, pak kepala sekolah pun berkata, "ada seseorang yang ingin bicara dengan mu"

"baiklah" ujar Nasya sambil beranjak dari duduknya dan mengikuti pak kepala sekolah dari belakang.

Sesampainya diruang tamu, ternyata yang ingin menemuinya adalah guru baladiri tadi, Nasya yang melihatnya pun menghembuskan napas kesal.

"ini adalah guru beladiri, dia ingin mengajari mu karate diwaktu luang mu" ujar pak kepala sekolah.

"apa?" ujar Nasya terkejut kemudian melihat kearah guru karate tersebut.

Saat diwaktu istirahat Nasya duduk sendirian dikantin, Nasya menyandarkan salah satu pipi dimeja sambil memegangi dan menatap kalung aneh tersebut.

Tak lama kemudian Flora duduk disamping Nasya dan menyandarkan salah satu pipinya dimeja menghadap Nasya, Flora pun bertanya, "kau sedang apa?, kalung apa ini?"

"aku tidak tau" jawab Nasya dengan lirih.

Saat Nasya duduk tegak tiba tiba didepan wajah Nasya sudah ada Arga, Nasya pun terkejut dan langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Arga.

Nasya melihat kearah yang lain, ternyata Clarissa dan Salsa sudah ada disana, Nasya hanya menutupi wajahnya menggunakan tangannya sambil menghembuskan nafas lelah.

"kau kenapa?" tanya Clarissa.

Nasya pun melepaskan tangannya dari wajahnya dan bertanya tanya dengan wajah lesu, "sebenarnya dia siapa?"

kemudian Nasya mengambil kalung tersebut dan menatapnya, "siapa pun dia, apa kah dia ada hubungannya dengan kalung ini?"

mereka yang mendengar perkataan Nasya pun kebingungan, sedangkan Nasya yang terus memandangi kalung tersebut melihat sesuatu didalam kalung tersebut, mata kiri Nasya tiba tiba berubah menjadi berwarna abu abu.

Teman Nasya yang melihatnya pun terkejut, Nasya melihat seseorang memakai pakaian hitam menutupi seluruh tubuhnya, saat ia berbalik melihat kearah Nasya, wajah orang tersebut terlihat pucat, orang tersebut terlihat mirip dengan guru karate.

Kemudian Nasya memakai kembali kalung tersebut, matanya pun berubah seperti semula, Clarissa, Salsa, Flora dan Arga menatap Nasya.

"kenapa kalian menatap ku?" tanya Nasya.

"mata mu" ujar Salsa.

"apa kah, mata kiri ku berubah berwarna abu abu lagi?" tanya Nasya.

"jadi, kau sudah tau tentang itu?" tanya Clarissa.

"sebenarnya apa itu?, apa itu semacam sihir?" tanya Clarissa.

"sudahlah teman teman, aku tidak ingin membahasnya" jawab Nasya.

"tapi kami juga ingin mengetahuinya" ujar Flora.

"terlebih lagi, kami sering melihat mu bicara sendiri" ujar Clarissa.

"apa?, kalian melihatnya?" tanya Nasya.

Clarissa langsung menutup mulutnya, sedangkan Salsa dan Flora menatap tajam Clarissa, Clarissa pun menjawab, "maaf, keceplosan"

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang