Part 30

16 4 0
                                        

Saat diperjalanan segerombolan pria datang, salah satu pria berkata, "hei, Nasya, apakah ini gaya barumu, ku pikir setelah adikmu..." belum selesai bicara, Nasya langsung mencekik leher pria tersebut sambil mendorongnya kedinding.

Pria tersebut merintih kesakitan, Nasya mencekik pria tersebut samakin kuat, Arga yang melihatnya pun memegang bahu Nasya, Nasya pun melepaskan leher pria tersebut.

Pria tersebut langsung terjatuh dengan napasnya yang terengah engah, Nasya melihat kearah gerombolan pria lainnya, saat Nasya melangkah maju kearah mereka, mereka langsung mundur dengan raut wajah ketakutan.

Nasya kembali melihat kearah pria tadi dan berkata, "urusan kita belum selesai"

Nasya kembali melanjutkan perjalanannya bersama Arga, saat diperjalanan pulang mereka menaiki mobil Arga, Nasya terlihat tidur lelap dimobil Arga.

Sesampainya dirumah Nasya, Arga yang melihat Nasya masih tidur lelap pun mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk kekamarnya, kemudian membaringkannya diranjang.

Setelah selesai Arga melihat kearah Nasya yang sedang tidur lelap diranjangnya sendiri, Arga mencium dahi Nasya kemudian keluar dari kamar Nasya.

Ternyata ayah dan ibu Nasya melihat kejadian tersebut tanpa diketahui Arga, mereka terlihat sangat senang.

"semoga saja mereka berdua hidup bahagia" ujar ibu Nasya.

*****
Keesokan harinya Nasya terbangun dari tidurnya, Nasya langsung mengingat saat Nasya tak sengaja tertidur dimobil Arga.

Nasya pun langsung beranjak dari ranjangnya dan berlari mencari keberadaan Arga, Nasya melihat ayah dan ibunya yang sedang makan bersama.

"ayah, ibu, apa kalian melihat Arga?" tanya Nasya.

"dia sudah pergi kesekolah dari tadi" jawab ayahnya.

"kenapa ibu tidak membangunkanku, aku jadi kesiangan kan" ujar Nasya.

"tadinya ibu mau membangunkanmu, tapi Arga bilang pada ibu untuk tidak membangunkanmu, karena kau sedang sangat lelah" jawab ibu Nasya.

Nasya langsung bersiap siap untuk pergi kesekolah, Nasya mengikat rambutnya, sesampainya disekolah Nasya langsung mencari keberadaan Arga.

Saat Nasya masuk kekelas, Nasya melihat Arga ada disana, Nasya pun menarik tangan Arga pergi dari sana, Nasya membawa Arga keatab sekolah, kemudian Nasya memojokan Arga didinding dan menyandarkan tangannya didinding.

"kau tidak melakukan apa pun denganku, tadi malam kan?" tanya Nasya.

"a- aku tidak melakukan apa pun padamu" jawab Arga.

"syukurlah" ujar Nasya dengan wajah datar kemudian pergi dari sana.

Saat Nasya mau pergi dari sana, Arga bertanya hal yang membuat Nasya menghentikan langkahnya, "kenapa kau mengikat rambutmu?"

Nasya hanya mengacuhkannya dan memilih langsung pergi dari sana tanpa menjawab pertanyaan Arga.

Arga mendesus sambil berkata, "seharusnya aku tidak mengatakan bahwa dia cantik jika rambutnya terurai"

Saat jam istirahat Nasya berjalan ditepi lapangan bola basket, tak sengaja bola tersebut melayang kearah Nasya.

Arga yang melihatnya pun langsung berlari dan menarik tangan Nasya, mereka jatuh bertindihan dan saling menatap.

Nasya langsung bangkit dan mengucapkan, "terimakasih" kemudian pergi dari sana.

Sebelum Nasya pergi dari sana, Nasya sempat menghentikan langkahnya dan melihat kearah sebuah sudut, setelah mengetahui tidak ada siapa siapa disana, Nasya pun melanjutkan perjalanannya.

Sepulang sekolah Nasya langsung berjalan cepat keparkiran karena Arga sedang mengejarnya.

Arga menarik tangan Nasya dan bertanya, "kau mau kemana?"

Nasya menjawab dengan wajah datar, "ini bukan urusanmu!"

Saat Nasya mau pergi dari sana, Arga kembali menarik tangan Nasya dan berkata, "aku ikut"

"kau sudah banyak ikut campur urusanku, jadi cukup sampai disini, aku tidak ingin ada seseorang yang ikut campur urusanku lagi!" jawab Nasya dengan wajah datar kemudian melepaskan tangan Arga dari tangannya dengan kasar.

Nasya pergi dari sana menaiki motornya, sesampainya Nasya dimarkasnya, semua orang yang ada disana langsung berdiri dari duduknya.

"bagaimana rencananya?" tanya Nasya.

"maaf Nasya, rencana..." sebelum wanita tersebut selesai bicara, Nasya langsung memukul wanita tersebut, sambil memegang baju wanita tersebut dan berkata, "jika rencana kedua gagal, aku tidak tau apa yang akan aku perbuat padamu!"

Nasya pun melepaskan wanita tersebut dan berkata menggunakan nada tinggi, "sekarang, pergi dari hadapan ku, pergi!"

Semua orang pun pergi dari sana, setelah mereka pergi, Nasya menjatuhkan semua barang barang dimeja yang ada disana dengan penuh kemarahan, Nasya meletakkan tangannya dimeja tersebut dengan napas yang terengah engah.

Arga yang melihat hal tersebut pun menghampiri Nasya, Nasya yang menyadari ada seseorang dibelakangnya pun melayangkan pukulan sambil berteriak, "sudah ku bilang pergi!"

Seketika Arga langsung terkapar, Nasya menghampiri Arga dengan penuh amarah sambil berkata dan memegang baju Arga bagian dada kemudian berkata, "kau sudah ikut campur terlalu banyak"

Nasya menatap dengan matanya yang sembab, sedangkan bagian ujung bibir Arga yang sedikit mengeluarkan darah, Nasya pun melepaskan Arga dan kembali meletak kan telapak tangannya dimeja yang ada disana dengan ekspresi marah dan napasnya yang terengah engah.

Arga bangkit dan berjalan perlahan lahan kearah Nasya, Nasya langsung berkata, "apa kau belum puas!"

"pergilah, biarkan aku sendiri" ujar Nasya.

Arga hanya berdiri mematung, Nasya langsung berteriak, "aku bilang pergi!"

Arga hanya tetap diam disana, lalu Nasya berbalik melihat kearah Arga, Nasya berkata sambil melangkah mendekat kearah Arga sedangkan Arga terus melangkah mundur, "apa kau belum puas dipukul?, apa kau ingin mati sebelum waktunya?, apakah belum cukup kau ikut campur urusanku?"

Arga terpojok didinding, perlahan air mata Nasya mulai menetes, Arga pun mengusap air matanya. seketika Nasya langsung memegang kerutan baju bagian leher Arga.

"kau pasti tidak pernah mengetahui kenapa aku pernah dibilang iblis, apa kau ingat saat pria itu mengatakan iblis dalam dirimu masih ada, kau ingat itu?" ujar Nasya.

Arga hanya diam mematung, kemudian Nasya meletakkan tangannya didinding dan berkata, "berhenti ikut campur urusan ku!" kemudian Nasya pergi dari sana.

*****
Keesokan harinya seperti biasanya Nasya pergi kesekolah, sesampainya disana Nasya melihat beberapa pria berjalan jalan dilorong sekolah dengan jaket hitam dan bertampang menyeramkan.

Nasya tak menghiraukannya selama mereka tidak membuat masalah, Nasya berjalan melewati mereka, setelah Nasya berjalan melewati mereka, para pria tersebut melihat kearah Nasya dan berkata, "itu target kita"

Sebelum pelajaran dimulai bu guru mengenalkan beberapa murid baru, ternyata murid baru tersebut adalah segerombolan pria yang dilihat Nasya tadi.

Mereka terlihat menatap Nasya, tetapi Nasya tak menghiraukannya, Clarissa Salsa, Flora dan Arga yang melihat itu pun terlihat kebingungan.

Diwaktu istirahat segerombolan pria tersebut menghampiri Nasya dan hampir melecehkannya, Arga langsung memukuli mereka, meskipun dia tidak bisa bertarung.

Nasya hanya membiarkan hal tersebut terjadi dengan menunjukkan ekspresi datar, setelah segerombolan pria tersebut pergi, Nasya menghampiri Arga dan mengulurka tangannya.

Arga pun bangun dengan bantuan tangan Nasya, kemudian Nasya berkata, "sudah pernah kubilang, aku bisa menjaga diriku sendiri, aku tidak butuh bantuanmu!"

My friend ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang