"itu dia datang"ujar Arga sambil menunjuk kearah Nasya, lalu mereka pergi dari sana menaiki mobil setelah Arga berpamitan kepada ayah Rina.
Saat diperjalanan Nasya bertanya, "apa kau dekat dengan orang tadi?"
"tentu saja, memangnya kenapa?" tanya Arga.
"apa kau bisa membantu ku?" tanya Arga.
"tentu, tapi kita mau kemana?" tanya Arga.
"ke kafe, aku juga ingin menjelaskan kesalah pahaman diantara kalian" jawab Nasya.
Sesampainya disana Dava terkejut melihat Arga datang bersama Nasya, "dia..."ujar Dava terkejut.
"dia adalah Arga, teman ku, kau sudah salah paham tentangnya" jawab Nasya.
Kemudian Arga mengulurkan tangannya untuk berkenalan, mereka pun berjabat tangan dan mengenalkan diri, mereka duduk semeja dikafe tersebut.
"kenapa kau membawa teman mu?" tanya Dava.
"dia bilang, dia dekat dengan si pelaku, kita bisa mendapat kan informasi darinya" jawab Nasya.
Sebelum Nasya bertanya pada Arga tentang si pelaku, Nasya melihat si pelaku datang kekafe tersebut, Nasya pun langsung menarik tangan Arga dan membawanya pergi dari sana naik mobil.
"kenapa?, ada apa?"tanya Arga didalam mobil.
"aku akan menjelaskannya nanti, cepat jalan" jawab Nasya.
Di perjalanan Arga pun bertanya, "ada apa?, kenapa tadi kau terburu buru?"
"si pelaku tidak boleh melihat kita bersama Dava" jawab Nasya.
"kenapa?" tanya Arga.
Nasya melihat kearah Arga dan menjawab, "jika kau ingin membantu ku, berhentilah bertanya, dan lakukan perintah ku"
"baiklah" jawab Arga sambil menghela napas.
Tak lama kemudian handphone Nasya berdering, ternyata Dava menelfonnya Nasya pun menjawab telfon tersebut.
"ada apa?" tanya Nasya.
"apa?" tanya Nasya terkejut.
"ya, aku melihatnya bersama seorang pria, pria itu memperlihatkan beberapa foto padanya" jawab Dava.
"siapa yang ada difoto itu?"tanya Nasya.
"entahlah, tapi sepertinya itu foto seorang wanita" jawab Dava.
"terus pantau dia, jika bisa cari tau siapa wanita dalam foto itu" perintah Nasya.
"baiklah" jawab Dava.
Nasya pun menutup telfon, disisi lain si pelaku langsung pergi dari sana setelah memilih satu foto dan memberikan uang kemudian mengembalikan foto tersebut, sedang kan pria tersebut masih sibuk makan.
Setelah pria tersebut selesai makan, pria tersebut berjalan kearah pintu setelah membayar makanan tersebut, Dava sengaja menyenggol pria tersebut dan mengambil satu foto yang dipilih si pelaku.
Setelah pria tersebut pergi, Dava langsung menelfon Nasya yang sudah berada dihotel kamarnya, Dava memberi tau informasi tersebut, Nasya pun pergi ke kafe tersebut lagi dengan menaiki motornya.
Sesampainya Nasya dikafe, Nasya langsung menghampiri Dava dan duduk semeja dengannya, Dava pun memberikan foto tersebut, Nasya terkejut melihat foto tersebut.
"kita harus mencari tau, siapa pria yang bersama si pelaku tadi" ujar Nasya.
"foto ini pasti korban selanjutnya dari si pelaku" ujar Dava sambil memperlihatkan foto tersebut.
Nasya terkejut dan bartanya, "apakah, aku harus menghubungi Arga?"
"kanapa harus menghubunginya?" tanya Dava.
"wanita yang ada difoto ini, adalah adik Arga" jawab Nasya.
Disisi lain handphone Arga berdering, orang yang menelfonnya adalah Nasya, Arga pun menjawab telfon dari Nasya.
"Arga, sekarang juga kau harus kembali kekafe, ada hal yang sangat sangat penting" ujar Nasya.
"aku lelah" jawab Arga sambil menghela napas.
"baiklah, kalau begitu kirim lokasi mu sekarang, aku akan kesana" ujar Nasya, lalu menutup telfonnya dan pergi menaiki motornya.
Sesampainya dirumah Arga, Nasya langsung mengetuk pintu rumah Arga dengan keras, kemudian Arga membukakan pintu dan mempersilakan Nasya untuk masuk ke rumahnya.
"tidak ada siapa pun disini kan selain kita?" tanya Nasya.
"tidak, memangnya ada apa?" tanya Arga.
"ini foto adik mu kan?" tanya Nasya sambil menyodor kan foto tersebut.
"iya, ini foto adik ku, dari mana kau mendapatkannya?" tanya Arga.
"adik mu menjadi target berikutnya dari si pelaku" jawab Nasya.
"apa?" ujar Arga terkejut.
"adik mu pasti selalu diawasi, kau harus mengawasinya juga" ujar Nasya.
handphone Nasya berdering, ternyata ibunya menelfon, tapi Nasya menolak panggilan tersebut.
"tolong jelaskan pada ku, siapa yang mengincar adik ku, dan apa yang akan dia lakukan pada adik ku?" tanya Arga khawatir.
"sebenarnya aku tidak ingin melibat kan mu, tapi ini tentang adik mu, ayah Rina yang mengincar adik mu, dia mengingin kan adik mu untuk..." ujar Nasya ragu.
"untuk apa?" tanya Arga.
"untuk kesenangannya sendiri, kau tau kan tentang wanita yang mati mengenaskan dihotel itu, itu yang mungkin akan ia lakukan pada adik mu" jawab Nasya.
Arga terkejut dan berkata, "aku tidak mengerti, kenapa kau berkata seperti itu, dan kenapa..."sebelum Arga selesai bicara, Nasya langsung menjawab, "aku tidak peduli pendapat mu tentang diri ku, tapi tolong pertimbangkan ucapan ku, jika kau percaya pada ku, hubungi aku" Nasya pun berjalan keluar dari rumah Arga dan pergi menaiki motornya.
*****
Keesokan harinya seperti biasa Nasya bangun pagi dan bersiap siap untuk pergi sekolah menaiki motornya, sesampainya disana Arga langsung menarik tangan Nasya dan membawanya keatap sekolah yang sepi."aku ingin bertanya pada mu, kenapa kemarin kau bisa berkata seperti itu, tolong cerita kan segalanya pada ku" ujar Arga sambil memegang bahu Nasya.
Nasya menatap wajah Arga, dan menjawab sambil meneteskan air mata, "baiklah, wanita yang mati mengenaskan dihotel itu, adalah adik Dava, dia pergi dari rumah karena Dava lupa membelikan kado ulang tahun untuknya, lalu..."
"lalu apa?" tanya Arga.
"aku akan cerita kan nanti sepulang sekolah dikafe seperti biasa" jawab Nasya, kemudian langsung pergi dari sana.
Sepulang sekolah Arga menunggu Nasya dikafe, tak lama kemudian Nasya datang dan duduk semeja dengannya, Nasya langsung membuka labtopnya dan menunjuk kan semua rekaman yang ia dapat kan.
Lalu berkata, "aku juga mendapatkan bebera barang bukti, dan barang sepeninggalannya, aku berpikir akan mengembalikannya pada Dava saat semuanya sudah terbongkar"
Tak lama kemudian handphone Nasya berdering, ternyata Dava menelfonnya, Nasya pun menjawab telfon tersebut.
"Nasya, pria itu menemui wanita yang ada difoto itu"ujar Dava lewat telfon.
"baiklah, terus awasi mereka, jangan lengah, jika ada sesuatu hubungi aku" ujar Nasya, lalu menutup telfonnya.
"ada apa?" tanya Arga.
"sekarang aku harus bagaimana?" ujar Arga panik.
"tenanglah, semuanya akan baik baik saja" ujar Nasya menenangkan Arga.
Disisi lain Dava masih mengawasi dan mengikuti mereka, sesampainya mereka dihotel, Dava langsung menelfon Nasya yang sedang diperjalanan kehotel, Nasya pun mengangkat telfon tersebut.
"aku tidak bisa mengawasi mereka lagi, mereka sudah berada dihotel, cepatlah" ujar Dava, Nasya pun menutup telfonnya dan menambah kecepatan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My friend ghost [END]
FantasíaSeorang wanita yang bernama Nasya memiliki kelebihan bisa melihat yang tak kasab mata, Nasya selalu berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya, oleh karena itu Nasya memilih untuk tidak pernah berteman, karena Nasya sudah pernah berpis...