PUKUL 19.45 WIB
Malam ini Aaron dan yang lain nya memutuskan untuk menginap di rumah Vanya untuk menemani Vanya karena Samuel dan Vincent tidak jadi pulang.
Saat ini mereka tengah makan malam bersama di halaman belakang, duduk di atas rerumputan dengan di lapisi karpet. Selepas shalat magrib tadi Aziel dan Dania pergi untuk membeli makanan sekalian Dania pulang sebentar untuk mengambil buku-buku untuk belajar besok.
"Nya ada gitar gak? " tanya Diov.
"Ada, ambil aja di kamar gue" jawab Vanya.
"Gak jadi deh"
"Kenapa? " tanya Vanya.
"Gak enak gue masuk kamar cewek"
Vanya terkekeh.
"Santai aja kali, cuman ambil gitar jugak bukan mau maling" ucap Vanya.
"Gak papa gue masuk kamar lo? " tanya Diov.
"Gak papa santui" jawab Vanya.
"Sama gue sekalian gue mau ke kamar mandi" ucap Zaidan.
Diov mengangguk semangat.
Diov dan Zaidan pun masuk kedalam untuk mengambil gitar. Di kamar Vanya, Diov mengambil gitar, sedangkan Zaidan ke kamar mandi yang berada di kamar Vanya. Diov mengamati kamar Vanya sembari menunggu Zaidan.
Mata Diov menatap interior kamar Vanya, dan juga foto-foto yang berada di kamar Vanya. Mata Diov tertuju pada sebuah foto, yang terlihat seperti pasangan.
"Ngapain lo? " tanya Zaidan.
Diov terkejut.
"Anjing ngagetin lo" kesal Diov.
Zaidan memutar bola mata nya jengah.
"Btw gue mau nanya"
"Apa? "
"Di foto itu siapa nya Vanya? " tanya Diov, jari telunjuk nya menunjuk sebuah bingkai foto yang terpasang di dinding kamar Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAARON
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ] Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...